Penyakit yang Memicu Gangguan Sistem Endokrin
Halodoc, Jakarta - Sistem endokrin memiliki fungsi utama untuk menghasilkan hormon, suatu sinyal kimia yang dikeluarkan melalui aliran darah. Adanya hormon membantu tubuh untuk menyelaraskan dan mengatur berbagai fungsinya, termasuk pernapasan, nafsu makan, keseimbangan cairan, berat badan, hingga masalah pertumbuhan.
Gangguan sistem endokrin terjadi ketika ada masalah pada jaringan sistem endokrin ini. Penyebabnya bisa karena ketidakseimbangan hormon, sehingga kelenjar hanya menghasilkan sedikit hormon atau terlalu banyak. Bisa juga karena muncul luka akibat tumor atau bintil yang menyerang sistem endokrin, sehingga memengaruhi kadar hormon, tetapi bisa juga tidak berpengaruh.
Penyakit yang Memicu Gangguan Sistem Endokrin
Ternyata, ada beberapa penyakit yang memicu terjadinya gangguan sistem endokrin. Setiap penyakit yang berpengaruh tentu menimbulkan gejala yang berbeda. Lalu, apa saja jenis penyakit tersebut?
- Diabetes
Ini adalah gangguan sistem endokrin yang paling sering ditemui. Diabetes melitus terjadi karena pankreas tidak mampu menghasilkan insulin yang cukup, tetapi bisa juga karena tubuh tidak mampu menggunakan insulin tersebut dengan optimal. Gejala dari kelainan ini termasuk mual dan muntah, merasa lapar dan haus berlebihan, sering buang air kecil tubuh mudah lelah, berubahnya penglihatan, dan berat badan yang naik atau turun tanpa alasan yang jelas.
Baca juga: Cegah Gangguan Sistem Endokrin dengan 6 Cara Ini
- Akromegali
Akromegali terjadi ketika kelenjar pituitari membuat hormon pertumbuhan dalam jumlah berlebihan. Tentu saja, akibatnya adalah pertumbuhan yang tidak terkendali, terutama pada bagian tangan dan kaki. Gejalanya termasuk nyeri pada sendi dan tubuh, sakit kepala, tubuh lemah dan lelah, perubahan pada struktur muka, masalah penglihatan, gangguan tidur, disfungsi seksual, dan pertumbuhan kartilago dan tulang, serta penebalan kulit yang berlebihan.
- Penyakit Addison
Penyakit Addison terjadi karena penurunan produksi aldosteron dan kortisol karena kelenjar adrenal mengalami kerusakan. Gejalanya termasuk depresi, diare, tekanan darah rendah, selalu ingin mengonsumsi garam, berat badan menurun, hiperpigmentasi pada kulit, hipoglikemia, terlewatnya periode menstruasi pada wanita, mual yang bisa disertai muntah atau tidak, dan tubuh lemah dan lelah.
Tentu saja, kelainan yang satu dengan yang lainnya mungkin memiliki gejala yang mirip, terlebih tubuh yang mudah lelah dan lemah. Oleh karena itu, kamu tidak boleh menyepelekannya, dan segera periksa ke dokter untuk mendapatkan penanganan. Buat janji saja dengan dokter melalui aplikasi Halodoc di rumah sakit terdekat sehingga penanganan bisa kamu dapatkan lebih cepat.
Baca juga: Waspada, Ini 6 Komplikasi Gangguan Sistem Endokrin
- Sindrom Cushing
Sindrom ini terjadi karena produksi kortisol yang berlebihan yang turut dihasilkan oleh kelenjar adrenal. Gejalanya berupa haus berkepanjangan, sering buang air kecil, hiperglikemia, hipertensi, osteoporosis, perubahan mood yang signifikan, tubuh lemah dan lelah, wajah berubah menjadi bundar, dan obesitas yang menyerang bagian tubuh atas saja.
- Penyakit Graves
Kelainan ini termasuk jenis hipertiroidisme yang berpengaruh pada produksi hormon tiroid. Gejala penyakit graves termasuk mata yang menonjol, diare, perubahan suasana hati yang cepat, mudah marah, tremor, terjadi penurunan berat badan, detak jantung berdebar dan tidak teratur, pembesaran pada kelenjar tiroid, intoleran terhadap panas, dan kulit yang mengalami penebalan dan perubahan warna pada area betis.
Baca juga: Sistem Endokrin Alami Gangguan, Ini Dua Penyebabnya
Jika mengalami salah satu dari gejala penyakit di atas, jangan biarkan dan segera tangani ke dokter agar mendapatkan pengobatan yang tepat.
Referensi:
WebMD. Diakses pada 2019. Endocrine Disorders.
Health Grades. Diakses pada 2019. Endocrine Disorders.
Livescience. Diakses pada 2019. Endocrine System: Facts, Function, and Diseases.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan