Penurunan Fokus dalam Melihat Bisa Jadi Gejala Keratitis
Halodoc, Jakarta - Pernah mendengar istilah keratitis? Kondisi ini terjadi karena cedera mata atau adanya infeksi bakteri, virus, parasit, atau jamur, yang menyebabkan peradangan pada kornea mata. Jika gejala yang muncul tidak ditangani dengan baik, gejala akan berkembang dan memicu sejumlah komplikasi. Apakah penurunan fokus dalam melihat menjadi salah satu gejala keratitis? Ini ulasan selengkapnya!
Baca juga: Trauma pada Mata Bisa Sebabkan Keratitis
Penurunan Fokus dalam Melihat Jadi Gejala Keratitis
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, penyakit ini disebabkan oleh adanya infeksi jamur, virus, bakteri, atau parasit. Penyebab utamanya adalah goresan benda asing pada mata, pemakaian kontak lensa yang kotor, serta paparan zat kimia pada mata. Selain itu, kekurangan vitamin A, paparan sinar matahari yang intens, mata kering, serta penyakit autoimun dapat mengakibatkan keratitis.
Keratitis merupakan penyakit yang tidak menular, selama penyebabnya bukanlah infeksi. Proses penularannya sendiri dapat melalui tangan yang telah terkontaminasi kuman kemudian memegang mata. Selain mengalami penurunan fokus dalam melihat, berikut sejumlah gejala keratitis yang perlu diketahui:
- Bola mata terasa perih.
- Mata kemerahan.
- Mata mengeluarkan air mata secara berlebihan.
- Karena terasa perih, pengidap akan kesulitan membuka mata.
- Mata menjadi sensitif terhadap cahaya.
- Adanya ganjalan pada mata.
Jika kamu mengalami serangkaian gejalanya, segera periksakan diri di rumah sakit terdekat, ya! Gejala yang terdeteksi sejak awal kemunculannya dan ditangani dengan tepat akan mencegah pengidap dari komplikasi membahayakan, seperti luka kornea, serta robekan pada kornea yang dapat mengakibatkan peradangan seluruh bola mata, dan berisiko kehilangan bola mata.
Baca juga: Kenali Gejala dari Keratitis yang Mengganggu Kesehatan Mata
Berikut Hal-Hal yang Menjadi Penyebab Keratitis
Keratitis merupakan masalah kesehatan pada mata yang disebabkan oleh infeksi jamur, bakteri, parasit, atau virus. Penyebab tersebut akan dipengaruhi oleh sejumlah faktor risiko. Berikut sejumlah faktor risiko keratitis:
- Kekurangan vitamin A dalam tubuh.
- Mata tergores benda asing.
- Memakai cairan lensa kontak yang telah terkontaminasi jamur, bakteri, parasit, atau virus.
- Pemakaian lensa kontak yang kurang bersih dan dalam waktu yang lama.
- Terinfeksi virus yang menyebabkan klamidia.
- Terinfeksi virus herpes simpleks dan herpes zoster.
- Mata terkontaminasi dengan kimia berbahaya, seperti air dalam kolam renang.
- Mengalami mata kering.
- Mengidap penyakit autoimun, seperti HIV atau AIDS.
- Sering terpapar sinar matahari.
Untuk memastikan kondisi yang kamu alami adalah keratitis, dokter akan menanyakan gejala serta riwayat kesehatan, yang diikuti dengan serangkaian pemeriksaan fisik. Pemeriksaan fisik tersebut berupa kondisi penglihatan dan struktur mata guna mengetahui luasnya infeksi kornea dan pengaruh terhadap bagian bola mata lainnya.
Pemeriksaan tambahan, seperti pengambilan sampel cairan juga akan dilakukan untuk mengetahui apa yang menjadi penyebab pasti dari gejala yang muncul. Pada kasus yang jarang terjadi, dokter akan melakukan tes darah guna mengetahui penyakit apa yang mendasari munculnya gejala keratitis pada pengidap.
Baca juga: Keratitis Bisa Sebabkan Kebutaan, Benarkah?
Selain Menjaga Kebersihan Mata, Apa Langkah Pencegahan Lain?
Saat gejala keratitis muncul dan tidak ditangani dengan baik, akan muncul sejumlah komplikasi seperti luka kornea, serta robekan pada kornea yang dapat mengakibatkan peradangan seluruh bola mata, dan berisiko kehilangan bola mata. Untuk mencegah munculnya komplikasi, berikut sejumlah langkah mencegah keratitis:
- Memperhatikan kebersihan lensa kontak yang dipakai.
- Rajin mengganti cairan dan membersihkan wadah lensa kontak.
- Jangan gunakan lensa kontak saat berenang dan tidur.
- Menjaga kebersihan tangan sebelum memakai lensa kontak.
- Jangan memakai lensa kontak lewat dari batas waktu yang ditentukan.
Langkah utama dalam mencegah keratitis adalah jangan lupa untuk mencuci tangan sebelum menyentuh mata dan bagian sekitar mata. Jika tanganmu kotor, kamu akan berisiko menularkan keratitis pada diri sendiri. Jadi, selalu jaga kebersihan tanganmu, ya!
Referensi:
American Academy of Ophthalmology. Diakses pada 2020. Disease. What Is Keratitis?
MedicineNet. Diakses pada 2020. Keratitis.
Healthline. Diakses pada 2020. What is Keratitis?
WebMD. Diakses pada 2020. What Is Keratitis?
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan