Penularan MERS Bisa Terjadi dengan Cara Ini

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   24 Januari 2019
Penularan MERS Bisa Terjadi dengan Cara IniPenularan MERS Bisa Terjadi dengan Cara Ini

Halodoc, Jakarta - MERS atau Middle East Respiratory Syndrome adalah penyakit saluran pernapasan yang disebabkan oleh infeksi virus korona (MERS-CoV). Virus ini diduga kuat berasal dari unta, hewan gurun pasir yang banyak hidup di Arab Saudi dan sekitarnya. Itulah sebabnya penyakit ini membubuhkan kata ‘middle east’ dalam namanya.

Lantaran jenis virus penyebabnya masih satu kelompok dengan virus flu, MERS memiliki gejala awal yang mirip dengan penyakit flu, yaitu demam, batuk, napas pendek, gangguan pencernaan, dan nyeri otot. Namun, karena kemiripan gejala itu pula MERS kerap diduga sebagai penyakit flu biasa. Padahal, keterlambatan penanganan terhadap MERS dapat membuat pengidapnya mengalami berbagai komplikasi serius, seperti pneumonia dan gagal organ, yang juga dapat berujung pada kematian.

Baca juga: Jauh dari Timur Tengah, Kenali Flu Unta yang Mengincar

Bagaimana Cara Penularan MERS?

Meski gejala awalnya mirip flu, penularan MERS tidak semudah flu biasa. Seperti telah disebutkan di awal, bahwa virus penyebab penyakit ini dibawa oleh unta, maka kontak dengan unta menjadi cara penularan utama dari penyakit MERS. Selain itu, beberapa faktor berikut juga menjadi hal yang meningkatkan risiko seseorang untuk tertular penyakit MERS:

  • Usia. Para lansia lebih rentan terkena penyakit ini.

  • Sistem kekebalan tubuh yang menurun, misalnya pada pengidap HIV.

  • Mengidap penyakit kronis, contohnya kanker, diabetes, atau penyakit paru-paru.

  • Mengonsumsi daging unta kurang matang atau susu unta mentah.

  • Pernah berkunjung ke Arab Saudi. Jika mengalami demam serta gejala MERS dalam dua minggu setelah bepergian ke negara tersebut, segera periksakan diri ke dokter.

  • Sering berada di dekat pengidap MERS, misalnya bagi petugas medis yang merawat pengidap di rumah sakit atau keluarga yang tinggal serumah dengan pengidap.

  • Sering berinteraksi dengan unta, karena MERS ditemukan pada beberapa unta.

Baca juga: Hati-Hati, Ini Bahayanya Flu Australia

Apa yang Bisa Dilakukan untuk Mengatasi atau Menghindarinya?

Hingga saat ini, belum ada metode pengobatan khusus yang bisa digunakan untuk mengatasi MERS. Vaksin untuk penyakit ini juga belum tersedia. Langkah penanganan dari dokter biasanya akan dilakukan berdasarkan gejala yang dialami oleh pengidap, serta kondisi kesehatannya.

Untuk menghindari penularan MERS, ada beberapa cara pencegahan yang bisa dilakukan, yaitu:

  • Rutin mencuci tangan dengan air dan sabun, setidaknya selama 20 detik. Terutama sebelum makan atau menyentuh wajah.

  • Membersihkan dan mensterilkan permukaan atau benda yang sering disentuh banyak orang, sesering mungkin. Contohnya, pegangan pintu atau telepon.

  • Menutup hidung maupun mulut ketika bersin atau batuk dengan tisu, dan langsung membuang tisu tersebut ke tempat sampah.

  • Tidak memakai peralatan yang sudah digunakan pengidap MERS, misalnya piring, sendok, atau handuk.

  • Tidak menyentuh mata, hidung dan mulut dengan tangan yang belum dicuci.

  • Menghindari kontak fisik atau berbagi pakai peralatan makan dengan pengidap MERS.

Baca juga: Batuk dan Bersin, Mana yang Lebih Banyak Virusnya?

Itulah sedikit penjelasan tentang penyakit MERS, cara penularan, dan hal-hal yang bisa dilakukan untuk mencegahnya. Jika kamu membutuhkan informasi lebih lanjut soal hal ini atau gangguan kesehatan lainnya, jangan ragu untuk mendiskusikannya dengan dokter di aplikasi Halodoc, lewat fitur Contact Doctor, ya. Mudah kok, diskusi dengan dokter spesialis yang kamu inginkan pun dapat dilakukan melalui Chat atau Voice/Video Call. Dapatkan juga kemudahan membeli obat menggunakan aplikasi Halodoc, kapan dan di mana saja, obatmu akan langsung diantar ke rumah dalam waktu satu jam. Yuk, download sekarang di Apps Store atau Google Play Store!