Penularan Balantidium Coli yang Patut Diwaspadai
"Balantidium coli merupakan parasit yang dapat ditularkan melalui transmisi fecal-oral. Penularan ini terjadi ketika seseorang tidak sengaja menelan partikel kotoran yang berasal dari orang, atau hewan yang terinfeksi virus atau parasit.”
Halodoc, Jakarta – Beberapa dari kamu, mungkin masih asing dengan parasit ini. Pasalnya, kasusnya di Indonesia memang jarang ditemukan. Secara singkat, Balantidium coli adalah jenis parasit yang dapat hidup pada babi, dan bisa menyebar ke manusia.
Nah, jika seseorang sudah terinfeksi, maka ia dapat mengalami gangguan pencernaan yang cukup berat. Kondisi ini bernama penyakit balantidiasis.
Meskipun tidak termasuk dalam penyakit umum, penyakit ini bisa menular dari manusia ke manusia, dan bahkan dari hewan ke manusia. Karena itu, penting sekali untuk mengetahui berbagai media penularannya.
Apa Itu Parasit Balantidium Coli?
Balantidium coli adalah sejenis parasit protozoa (parasit bersel tunggal), yang dapat menginfeksi usus besar dan menyebabkan penyakit balantidiasis.
Parasit ini merupakan parasit bersel tunggal terbesar dan satu-satunya yang dapat menyebabkan penyakit pada manusia. Secara umum, balantidium coli lebih sering menyerang hewan terutama babi. Sebab, babi merupakan reservoir utamanya.
Akan tetapi, babi bisa menularkan parasit ini ke hewan ternak lainnya atau bahkan ke manusia melalui tinja. Karena inilah, penyebaran parasit lebih mungkin terjadi di daerah peternakan babi. Terutama, jika kebersihan tidak terjaga dengan baik.
Cari tahu juga penyakit zoonosis lainnya di sini, “Ini 6 Jenis Penyakit Zoonosis yang Bisa Berakibat Fatal.”
Bagaimana Penularan Parasit Balantidium Coli?
Parasit Balantidium coli ditularkan melalui transmisi fecal-oral. Transmisi fecal-oral terjadi ketika seseorang entah bagaimana menelan kotoran yang mengandung parasit atau bakteri dari orang atau hewan yang terinfeksi. Tentunya, proses penularan ini hampir terjadi secara tidak disengaja.
Misalnya, ketika orang yang terinfeksi lupa mencuci tangan setelah menggunakan kamar mandi, kemudian ia menyentuh suatu permukaan. Nah, jika orang lain menyentuh permukaan yang sama, ia akan membawa parasit tersebut di tangannya.
Kemudian jika orang tersebut tidak mencuci tangan sebelum makan, maka parasit yang ada di tangan dapat masuk ke dalam mulut dan mulai menginfeksi tubuh.
Selain itu, berikut beberapa contoh transmisi fekal-oral yang dapat menyebarkan parasit balantidium coli:
- Mengonsumsi daging, buah-buahan, atau sayuran, yang telah terkontaminasi oleh kotoran hewan atau manusia yang terinfeksi.
- Minum atau mencuci makanan dengan air yang terkontaminasi.
- Kurang menjaga kebersihan dengan baik misalnya jarang mencuci tangan sebelum makan dan setelah dari kamar mandi.
- Menyentuh kotoran hewan yang terinfeksi.
Siklus Hidup Balantidium Coli
Selama siklus hidupnya Balantidium coli memiliki dua bentuk berbeda. Pertama berbentuk kista infektif, yang dapat bertahan hidup di luar tubuh manusia tetapi tidak dapat bergerak.
Air atau makanan yang terkontaminasi parasit, mengandung kista infektif. Ketika kamu tidak sengaja mengonsumsinya, maka kamu juga menelan kista ini. Jika sudah sampai pencernaan, dinding kista akan pecah di usus, lalu melepaskan trofozoit yang dapat bergerak.
Bentuk kedua adalah trofozoit, yaitu bentuk aktif dari kista yang dapat menghasilkan penyakit dan mampu bergerak dalam tubuh. Namun, ia tidak dapat bertahan hidup di luar tubuh manusia.
Setelah dilepaskan di usus, trofozoit berkembang biak dengan memakan bakteri usus atau menyerang lapisan usus besar. Trofozoit mengeluarkan zat yang merusak lapisan usus dan menimbulkan abses.
Kemudian, trofozoit membentuk kista baru melalui saluran pencernaan dan diekskresikan dalam feses. Kista dapat bertahan hidup di tanah atau air selama berminggu-minggu hingga berbulan-bulan, dan dapat menularkan infeksi jika seseorang tidak sengaja menelannya.
Langkah-langkah Untuk Mencegah Penularan Balantidium Coli
Walaupun termasuk dalam penyakit langka, tetapi penularannya bisa saja tidak kamu sadari. Selain itu, penyakit ini juga cenderung berkembang di wilayah yang hangat.
Jadi masih ada kemungkinan kecil bagi kamu untuk tertular parasit ini. Nah, berikut beberapa langkah yang bisa kamu lakukan untuk mencegah penularannya:
- Rajin mencuci tangan sebelum makan, setelah dari kamar mandi, setelah mengganti popok, dan setelah membersihkan kotoran hewan.
- Cuci buah dan sayur dengan air mengalir untuk menghindari terkontaminasi parasit.
- Pastikan air yang kamu gunakan berasal dari sumber yang bersih. Atau, kamu bisa merebus air terlebih dulu membunuh kuman.
- Hindari melakukan kontak dengan hewan yang terinfeksi.
- Gunakan toilet yang bersih juga membantu mengurangi penularan. Sebab, penyakit ini dapat menular melalui tinja.
Itulah berbagai media penularan parasit balantidium coli yang harus kamu waspadai. Apabila kamu mengalami keluhan kesehatan, kamu bisa tanyakan langsung pada dokter melalui aplikasi Halodoc untuk mendapatkan penanganan yang tepat dan cepat. Tunggu apa lagi, yuk download Halodoc sekarang.
Referensi:
CDC. Diakses pada 2023. Balantidium coli Infection FAQs.
Very Well Health. Diakses pada 2023. How Diseases Spread Through the Fecal-Oral Route.
News Medical Life Sciences. Diakses pada 2023. What is Balantidiasis?
Icliniq. Diakses pada 2023. Balantidiasis – Causes, Signs and Symptoms, Diagnosis, Treatment, and Prevention.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan