Penuaan Jadi Penyebab Umum Kista Epididimis pada Pria

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   30 Oktober 2019
Penuaan Jadi Penyebab Umum Kista Epididimis pada PriaPenuaan Jadi Penyebab Umum Kista Epididimis pada Pria

Halodoc, Jakarta – Kista epididimis merupakan penyakit yang ditandai dengan munculnya benjolan kecil pada saluran epididimis. Benjolan tersebut berisi cairan, tetapi umumnya bersifat jinak atau tidak berbahaya. Jenis kista ini muncul pada saluran epididimis, yaitu saluran yang terhubung dengan testis dan menjadi tempat penyimpanan sperma hingga matang. 

Penyakit ini menyebabkan saluran epididimis terisi cairan, tetapi tidak bisa keluar. Sayangnya, hingga kini masih belum diketahui secara pasti apa yang menjadi penyebab utama penyakit ini. Namun, faktor usia diduga menjadi salah satu pemicu kista epididimis. Penyakit ini terjadi karena proses penuaan. Kista epididimis umumnya menyerang orang yang berusia lebih dari 40 tahun dan jarang ditemui pada anak-anak atau remaja. 

Baca juga: Apakah Epididimitis Bisa Disembuhkan?

Mengenal Kista Epididimis pada Pria 

Penyakit ini umumnya menyerang pria yang sudah mulai memasuki usia penuaan, yaitu di atas usia 40 tahun. Meski jarang menimbulkan dampak yang berbahaya, penyakit ini sebaiknya tidak diabaikan begitu saja. Sayangnya, kista epididimis sering terlambat disadari karena jarang menunjukkan gejala yang spesifik terutama jika ukuran kista masih kecil. Benjolan kista biasanya baru akan terasa saat sudah berukuran besar, seperti gumpalan lunak di sekitar testis. 

Umumnya, penyakit ini bisa menyebabkan muncul lebih dari satu benjolan pada kedua testis. Benjolan kista tersebut biasanya mudah diraba dan dikenali karena terpisah dari testis. Selain itu, benjolan kista epididimis bergerak-gerak karena berisi cairan, serta tembus pandang jika terkena cahaya. Meski begitu, benjolan ini umumnya tidak menimbulkan rasa sakit dan tidak menimbulkan infeksi. Kista juga tidak mengganggu pengeluaran urine atau ejakulasi pada pria. 

Meski hingga kini penyebabnya belum diketahui secara pasti, ada beberapa faktor yang disebut bisa meningkatkan risiko penyakit ini. Selain proses penuaan atau pertambahan usia, risiko penyakit ini juga meningkat pada orang yang mengidap cystic fibrosis, penyakit ginjal polikistik, penyakit Von Hippel-Lindau, serta paparan obat pengganti hormon diethylstilbestrol yang biasanya terjadi saat masih berada dalam kandungan ibu.

Baca juga: Epididimitis Menurunkan Kesuburan Pria, Kok Bisa?

Untuk mendiagnosis penyakit ini, dokter biasanya akan melakukan pemeriksaan fisik dan mengamati gejala yang muncul. Setelah itu, mungkin akan dilakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk memastikan diagnosis, yaitu melalui USG testis. Jika benjolan yang terdapat di testis terbukti kista, dokter biasanya akan memberi saran pengobatan tergantung pada tingkat keparahan dan kondisi kista. 

Jika kista epididimis masih berukuran kecil dan tidak menimbulkan gejala, dokter biasanya tidak akan menganjurkan pengobatan khusus. Namun, pengidap penyakit ini biasanya akan diminta untuk mengamati kista tersebut dan segera melakukan pemeriksaan jika benjolan bertambah besar dan mulai menimbulkan rasa nyeri. Jika ini yang terjadi, artinya kondisi sudah memburuk dan harus segera ditangani. 

Pengobatan perlu segera dilakukan pada kista yang bertambah besar dan disertai nyeri. Pada kasus seperti ini, pengobatan dilakukan dengan mengangkat kista melalui prosedur operasi. Prosedur operasi pengangkatan kista epididimis dilakukan dengan anestesi umum alias bius total. Kemudian, kista akan dipotong dan diangkat, lalu luka sayatan operasi akan dijahit. 

Baca juga: Ganggu Reproduksi Pria, Begini Cara Atasi Epididimitis

Masih penasaran tentang penyakit kista epididimis dan apa saja penyebabnya? Tanya dokter di aplikasi Halodoc saja. Kamu bisa dengan mudah menghubungi dokter melalui Video/Voice Call dan Chat kapan dan di mana saja. Dapatkan informasi seputar kesehatan dan tips hidup sehat dari dokter terpercaya. Yuk, download Halodoc sekarang di App Store dan Google Play! 

Referensi:
Web MD. Diakses pada 2019. Spermatocele (Epididymal Cyst).
MedicineNet. Diakses pada 2019. Medical Definition of Epididymis.
Patient. Diakses pada 2019. Epididymal Cyst.