Pentingnya Perawatan Mulut dan Gigi agar Terhindar dari Perikoronitis
Halodoc, Jakarta - Sama seperti organ vital lainnya, mulut dan gigi perlu mendapat perhatian dan perawatan yang baik, jika ingin terhindar dari berbagai masalah. Salah satu masalah kesehatan mulut dan gigi yang kehadirannya dapat sangat mengganggu adalah perikoronitis. Penyakit ini merupakan peradangan yang menyerang jaringan gusi pada gigi geraham bungsu.
Perikoronitis dapat meningkat risikonya pada orang yang kurang menjaga kebersihan gigi dan mulut. Itulah sebabnya kita perlu menjaga kebersihan mulut dan gigi jika ingin terhindar dari penyakit ini. Adapun langkah pencegahan yang dapat dilakukan adalah:
-
Menjaga kebersihan gigi dengan cara menyikat gigi dan membersihkan sela-sela gigi dengan benang gigi (dental flossing) minimal dua kali sehari.
-
Rajin berkumur dengan obat kumur atau larutan garam.
-
Memeriksakan gigi ke dokter gigi secara berkala.
Baca juga: Alasan Ibu Hamil Rentan Terkena Perikoronitis
Hal yang Terjadi Ketika Terserang Perikoronitis
Seperti dijelaskan di awal, bahwa perikoronitis terjadi ketika gusi pada gigi geraham bungsu mengalami peradangan. Geraham bungsu merupakan geraham ketiga yang letaknya paling dalam dan terakhir tumbuh. Perikoronitis jika tidak diobati bisa merusak susunan gigi dan menyebabkan bau mulut.
Penyakit ini menginfeksi geraham yang tumbuh tidak normal, tertanam, atau tumbuh miring. Gejala perikoronitis terbagi dua berdasarkan kondisi penyakit, yakni akut (timbul dalam waktu singkat dan mendadak) atau kronis (sudah berlangsung lama atau menahun).
Pada perikoronitis akut, gejala yang dapat muncul meliputi:
-
Gusi bengkak.
-
Nyeri tajam di sekitar gigi geraham.
-
Sulit dan sakit ketika menelan makanan.
-
Keluarnya nanah dari gusi yang terinfeksi.
-
Gerakan membuka dan menutup rahang menjadi terbatas, sekaligus kadang menyakitkan.
Sementara itu, pada kasus perikoronitis kronis, gejala yang umum muncul adalah nyeri tumpul pada gigi yang kerap terjadi selama 1-2 hari, bau napas, dan rasa tidak enak di sekitar mulut. Jika kamu mengalami gejala-gejala yang disebutkan tadi, segera konsultasikan ke dokter gigi, ya.
Baca juga: 4 Cara Mengatasi Kondisi Perikoronitis pada Ibu Hamil
Sekarang, diskusi dengan dokter spesialis yang kamu inginkan juga bisa dilakukan di aplikasi Halodoc, lho. Lewat fitur Talk to a Doctor, kamu bisa obrolkan langsung gejalamu melalui Chat atau Voice/Video Call. Namun, jika kamu ingin langsung datang ke dokter gigi di rumah sakit, buat janji dengan dokter di sini.
Diagnosis dan Pengobatannya
Untuk menentukan diagnosis apakah seseorang mengidap perikonitis atau tidak, dokter gigi biasanya akan melakukan pemeriksaan fisik dengan melihat kondisi gigi pasien. Kemudian untuk mencari dan memastikan adanya peradangan pada gusi di sekitar geraham, dokter akan melakukan pemeriksaan rontgen gigi.
Setelah diagnosis dipastikan, langkah selanjutnya adalah memilih metode pengobatan. Ada beberapa metode pengobatan perikoronitis, tergantung tingkat keparahannya, meliputi pemberian obat untuk meredakan nyeri, operasi untuk memperbaiki jaringan gusi yang meradang atau pencabutan gigi, serta perawatan gigi secara mandiri untuk mencegah berkembangnya penyakit ini. Berikut akan dijelaskan satu persatu:
1. Obat
Obat-obatan yang digunakan dalam kasus perikoronitis adalah paracetamol atau ibuprofen untuk mengurangi rasa nyeri. Pada kondisi gusi yang sudah membengkak, dokter akan meresepkan antibiotik. Pemberian obat akan diiringi dengan tindakan pembersihan gigi dan gusi oleh dokter gigi, untuk menghilangkan sisa makanan serta tumpukan plak di dalam mulut.
Baca juga: Aturan Mengonsumsi Makanan agar Terhindar dari Perikoronitis
2. Operasi Gigi dan Gusi
Jika gusi yang meradang dianggap bisa menimbulkan gangguan lebih jauh pada kesehatan mulut, dokter dapat merekomendasikan operasi untuk memperbaiki lipatan gusi, atau mencabut gigi jika diperlukan.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan