Pentingnya Peranan Proses Glikolisis bagi Kesehatan
“Tujuan utama dari glikolisis adalah untuk menyediakan sel dengan pasokan ATP (adenosine triphosphate) yang penting untuk fungsi tubuh. Tanpa glikolisis, tubuh tidak akan mampu menghasilkan energi yang dibutuhkan sel manusia bertahan hidup.”
Halodoc, Jakarta – Glikolisis adalah proses di mana glukosa dipecah untuk menghasilkan energi. Glikolisis memiliki peranan penting bagi kesehatan karena merupakan jalur metabolisme di mana glukosa menghasilkan energi seluler. Glukosa adalah sumber energi terpenting bagi semua organisme hidup.
Dalam tubuh manusia, glukosa adalah bahan bakar yang digunakan oleh sebagian besar sel dan satu-satunya bahan bakar yang dapat digunakan sel darah merah. Informasi selengkapnya mengenai pentingnya peranan proses glikolisis bagi kesehatan, bisa dibaca di sini!
Peranan Proses Glikolisis untuk Tubuh
Sebelumnya sudah dijelaskan bahwa glikolisis adalah proses reaksi biokimia yang mengubah glukosa menjadi energi. Tujuan utama dari glikolisis adalah untuk menyediakan sel dengan pasokan ATP (adenosine triphosphate) yang penting untuk fungsi tubuh.
Tanpa glikolisis, tubuh tidak akan mampu menghasilkan energi yang dibutuhkan sel manusia untuk bertahan hidup. Ada dua jenis glikolisis, yaitu aerobik dan anaerobik. Glikolisis aerobik terjadi dengan adanya oksigen, sedangkan glikolisis anaerobik tidak memerlukan oksigen.
Kegagalan proses glikolisis dapat menyebabkan masalah dengan produksi energi. Pasalnya, ATP sangat penting untuk fungsi tubuh, dan masalah dengan produksinya dapat menyebabkan gejala seperti kelemahan, kelelahan, dan nyeri otot. Penyakit yang dapat disebabkan oleh masalah glikolisis antara lain diabetes, kanker, dan penyakit jantung.
Kekurangan enzim glikolitik seperti heksokinase dapat menyebabkan diabetes. Cacat pada piruvat kinase juga dapat menyebabkan penyakit jantung. Penyakit yang disebabkan karena proses glikolisis yang terlalu aktif sangat jarang, tetapi bisa saja terjadi. Glikolisis yang terlalu aktif dapat menyebabkan asidosis laktat, yang merupakan penumpukan laktat dalam darah.
Asidosis laktat dapat disebabkan oleh masalah dengan enzim yang terlibat dalam glikolisis atau karena kekurangan oksigen. Asidosis laktat dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius seperti koma dan kematian.
Proses glikolisis membutuhkan beberapa hal termasuk sel hidup, enzim, glukosa dan molekul transfer energi nikotinamida adenin dinukleotida (NAD+) dan adenosin trifosfat (ATP).
Hubungan Kanker dan Glikolisis
Glikolisis aerobik dapat membantu sel-sel kanker menghindar dan dikenali oleh sistem imun tubuh. Perubahan dalam lingkungan metabolisme dapat menghalangi sel-sel kekebalan untuk menemukan sel-sel kanker, bahkan menarik sel-sel imun tubuh membantu sel-sel tumor untuk tumbuh.
Tidak seperti sel sehat yang “membakar” seluruh molekul gula untuk menangkap sejumlah besar energi sebagai ATP, sel kanker adalah pemborosan. Sel kanker hanya memecah sebagian molekul gula. Sel kanker menggunakan respirasi pada proses glikolisis tetapi tidak menyelesaikan fosforilasi oksidatif.
Akibatnya, hanya 2 molekul ATP per setiap molekul glukosa yang seharusnya 36 atau lebih ATP yang diperoleh sel sehat. Ini membuat sel kanker perlu menggunakan lebih banyak molekul gula untuk mendapatkan energi yang cukup untuk bertahan hidup.
Glukosa adalah satu-satunya sumber nutrisi, yang dapat berfungsi untuk biosintesis dan produksi energi. Namun, sel kanker mengonsumsi glukosa untuk biosintesis melalui fermentasi, bukan untuk suplai energi.
Sel-sel kanker memperbaiki metabolismenya untuk mendorong pertumbuhan, kelangsungan hidup, proliferasi, dan pemeliharaan jangka panjang. Ini dilakukan dengan cara peningkatan pengambilan glukosa dan fermentasi glukosa menjadi laktat.
Sel-sel kanker menggunakan glikolisis untuk metabolisme energi. Ketergantungan pada glikolisis aerobik dapat mendorong perkembangan tumorigenesis dan keganasan kanker.
Makanan dapat memberikan pengaruh pada risiko kanker. Ada beberapa pendapat yang menyebutkan bahwa mengonsumsi makanan makanan manis dapat memicu kanker. Namun, sejauh ini belum ada penelitian yang secara jelas membenarkan kaitan antara keduanya.
Hanya saja, mengonsumsi makanan manis memang memiliki efek pada obesitas dan peningkatan kolesterol. Obesitas dan tingginya kolesterol dapat menempatkan seseorang pada risiko gangguan kesehatan.
Membatasi makanan berkalori tinggi seperti pizza, gorengan, makanan yang dibuat dengan keju atau krim, dan dessert manis adalah pilihan sehat untuk menghindari gangguan kesehatan, termasuk kanker.
Pilihlah makanan rendah kalori seperti buah-buahan dan sayuran segar, ayam dan ikan panggang. Makan makanan berserat tinggi seperti biji-bijian, buah-buahan, sayuran, dan kacang-kacangan juga baik untuk membantu kamu merasa kenyang lebih lama.
Itulah informasi mengenai pentingnya peranan proses glikolisis bagi kesehatan. Informasi selengkapnya bisa kamu tanyakan langsung ke dokter lewat aplikasi Halodoc. Belum punya aplikasinya, yuk download Halodoc sekarang juga!
Referensi:
Assaygenie.com. Diakses pada 2022. Glycolysis.
Byjus.com. Diakses pada 2022. What is Glycolysis.
News Medical Life Sciences. Diakses pada 2022. What is Glycolysis?
National Library of Medicine. Diakses pada 2022. The Warburg Effect: How Does it Benefit Cancer Cells?
Medical News Today. Diakses pada 2022. The best cancer-fighting foods.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan