Pentingnya Peran Suami saat Istri Mengalami Baby Blues
Halodoc, Jakarta - Ibu sebenarnya tidak hanya berurusan dengan perubahan pada fisik saja setelah melahirkan Si Kecil. Sebagian ibu juga terkadang meski berhadapan dengan perubahan fisik atau mental ketika sang buah hati lahir ke dunia.
Dari banyaknya gangguan suasana hati yang bisa dialami ibu setelah melahirkan, baby blues adalah kondisi yang perlu diwaspadai. Baby blues ini dipicu oleh rasa khawatir atau bingung terkait cara merawat bayi dengan baik. Untungnya, terdapat cara yang bisa ibu lakukan untuk mengatasi gangguan suasana hati ini.
Hal yang perlu ditegaskan, peran suami juga sangatlah penting dalam membantu ibu mengatasi baby blues. Diperlukan dukungan penuh dari suami, saat istri mengalami perubahan suasana hati, stres, cemas, setelah persalinan. Lalu, apa saja hal yang bisa dilakukan suami saat istri mengalami baby blues?
Baca juga: Mengenal 3 Jenis Depresi Pasca-Melahirkan
Apa yang Perlu Dilakukan Suami?
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan suami untuk istri untuk mengatasi baby blues, yaitu:
1. Menjadi Teman Cerita dan Tempat Berkeluh Kesah
Suami harus bisa menjadi pendengar yang baik untuk keluhan-keluhan yang istri keluarkan. Matikan TV dan tutup smartphone atau laptop, saat istri mulai bercerita dan tatap matanya sebagai tanda bahwa kamu mendengarkannya betul-betul.
Hindari melakukan perdebatan-perdebatan yang sifatnya tidak terlalu penting. Fokuslah menjadi pendengar yang baik bagi istri. Sebab, perdebatan kecil dapat memperburuk baby blues yang dialami istri.
2. Pastikan Istri Makan dengan Baik
Terkadang, baby blues membuat seorang wanita malas makan. Padahal, tidak makan justru membuatnya kehilangan banyak energi dan berbagai zat gizi penting lainnya yang dibutuhkan setelah melahirkan atau selama menyusui.
Sebagai suami, jangan biarkan hal itu terjadi selama istri sedang dalam masa mengatasi baby blues. Pastikan istri mendapat asupan makanan bergizi setiap harinya. Hal ini membuat tubuhnya sehat dan segar, sehingga lebih mudah untuk memerangi baby blues yang dialami.
Baca juga: 21 Gejala yang Dialami saat Terkena Postpartum Depression
3. Ajak Istri Mencari Udara Segar
Berhadapan dengan popok bayi dan menyusui setiap hari tentu bisa membuat istri bosan dan jenuh. Jadi, tidak ada salahnya mengajak istri jalan-jalan ke luar rumah untuk mencari udara segar. Hal ini menjadi bentuk quality time setelah memiliki anak.
Pilihan lainnya adalah izinkan istri untuk pergi ke luar rumah sebentar sekadar mencari udara segar. Sebagai gantinya, kamu bisa sementara waktu berada di rumah menjaga Si Kecil. Meski terlihat sepele, bentuk perhatian ini bisa menjadi salah satu cara untuk mengatasi baby blues.
4. Bantu Kerjakan Pekerjaan Rumah
Cara untuk membantu istri dalam mengatasi baby blues, kamu meringankan beban pekerjaannya saat di rumah. Misalnya, mengambil alih pekerjaan rumah sehingga istri dapat fokus merawat anak dan menggunakan waktu luang untuk beristirahat atau me time.
5. Jika Diperlukan, Temani Istri ke Dokter atau Psikolog
Pergi menemui dokter bisa menjadi salah satu pilihan upaya untuk mengatasi baby blues. Menurut seorang terapis berlisensi dari American Association of Marriage and Family Therapy, Staci Lee Schnell, keberadaan suami sangat dibutuhkan selama mengatasi baby blues.
Mengatasi baby blues terkadang memang tidak mudah, namun setidaknya peran suami dapat membantu meringankan kondisi istri. Oleh karena itu, jadilah suami yang baik dengan memberi dukungan penuh pada istri dalam menghadapi masalah.
Selain cara-cara di atas, kamu juga bisa kok bertanya langsung pada dokter atau psikolog melalui aplikasi Halodoc, untuk mengetahui cara mengatasi baby blues pada ibu hamil. Tidak perlu keluar rumah, kamu bisa menghubungi dokter ahli kapan saja dan di mana saja. Praktis, kan?
Baca juga: Enggak Cuma Wanita, Pria Bisa Alami Depresi Pasca Persalinan
Baby Blues Tak Kunjung Membaik, Harus Apa?
Menurut data penelitian, sekitar 80 persen ibu yang baru memiliki anak mengalami baby blues sampai tingkat tertentu. Kabar baiknya, umumnya baby blues bertahan paling lama dua hingga tiga minggu. Namun, apa jadinya bila baby blues tidak kunjung membaik setelah dua minggu?
Nah, di sini ibu dan ayah rasanya mesti harap-harap cemas. Pasalnya, kondisi ini bisa saja menandakan adanya masalah yang lebih serius, yaitu postpartum depression. Postpartum depression bisa menyebabkan kekhawatiran yang berat, sehingga membuat ibu merasa putus asa bahkan tak merasakan adanya ikatan dengan bayi.
Lantas, seperti apa saja gejala postpartum depression atau depresi pasca melahirkan?
- Mengalami perubahan suasana hati yang drastis.
- Tidak bisa tidur bahkan ketika kelelahan.
- Berpikir untuk melukai diri atau bayinya.
- Menangis terus-menerus.
- Kehilangan nafsu makan, atau makan lebih banyak dari biasanya.
- Mengisolasi dirinya sendiri.
- Mengalami kesulitan untuk menyusui bayi.
- Hilangnya minat terhadap hal yang disukainya.
- Muncul pikiran tentang kematian atau keinginan bunuh diri.
Nah, andaikan ibu mengalami gejala-gejala di atas, segeralah temui dokter atau periksakan diri rumah sakit pilihan, untuk mendapatkan penanganan atau saran dokter atau psikolog yang tepat. Sebelumnya, buat janji dengan dokter di aplikasi Halodoc sehingga tidak perlu mengantre sesampainya di rumah sakit. Praktis, kan?
Referensi:
American Pregnancy Association. Diakses pada 2021. Baby Blues. Pregnancy Birth Baby. Diakses pada 2021. Baby Blues.
March of Dimes. Diakses pada 2021. Baby Blues After Pregnancy.
WebMD. Diakses pada 2021. Is It Postpartum Depression or ‘Baby Blues’?
NHS UK. Diakses pada 2021. Feeling depressed after childbirth.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan