Pentingnya Peran Orangtua dalam Mengasuh Anak Disleksia
Halodoc, Jakarta - Pernah mendengar salah satu jenis penyakit mental pada anak yang dikenal dengan istilah disleksia? Disleksia pada anak merupakan gangguan belajar yang membuat anak kesulitan dalam membaca, menulis, mengeja, atau berbicara dengan jelas. Mereka akan sangat sulit untuk mengenali kata dengan lancar, serta memiliki kemampuan mengeja yang buruk.
Disleksia pada anak memang akan menyebabkan gangguan belajar, tetapi tidak memengaruhi atau tidak berhubungan dengan tingkat kecerdasan anak. Anak dengan kondisi ini belum tentu memiliki nilai IQ yang rendah. Lantas, bagaimana peran orangtua mengasuh anak disleksia? Berikut ulasan selengkapnya!
Baca juga: Latihan Ini Dapat Bantu Anak Disleksia Lancar Membaca
Bagaimana Peran Orangtua Mengasuh Anak Disleksia?
Memiliki anak dengan disleksia bukanlah perkara yang mudah. Orangtua harus berperan ekstra dalam mendukung dengan menunjukkan cinta, dukungan, dan kesabaran lebih. Jika ibu memiliki anak dengan disleksia, maka begini peran orangtua mengasuh anak disleksia:
1.Ketahui Kekurangan dan Kelebihan Anak
Hal pertama yang perlu ibu ketahui adalah mengetahui apa yang menjadi kekurangan dan kelebihan anak. Dengan mengetahui kekurangan dan kelebihan anak, maka ibu dapat dengan leluasa menentukan strategi bagaimana cara mengajarkan anak tentang hal-hal yang belum ia kuasai.
2.Belajar Bersama Anak
Peran orangtua mengasuh anak disleksia selanjutnya dapat dilakukan dengan belajar bersama. Berikut ini beberapa langkah yang dapat ibu terapkan:
- Suruh anak berlatih membaca, dengan suara pelan atau lantang.
- Baca buku kesukaannya.
- Bergiliran membaca buku.
- Setelah membaca buku bersama, coba untuk mengajukan pertanyaan seputar bacaan dalam buku.
- Jika terlalu membosankan, ibu bisa belajar bersama dengan menggunakan komik atau buku bergambar.
Baca juga: Kenali 5 Gejala Disleksia pada Orang Dewasa
3.Jadikan Belajar Menjadi Kegiatan Menyenangkan
Buatlah suasana yang menyenangkan saat waktu belajar tiba. Jika terlalu membosankan, ibu bisa membuatkannya lagu atau puisi untuk membantu anak lebih mudah mengingat. Selain itu, ibu bisa memainkan permainan kata untuk membuat anak mengerti lebih banyak kosa kata.
4.Terapkan Kedisiplinan
Memang banyak sekali tantangan dalam mengasuh anak dengan disleksia. Ibu harus selalu bersifat tegas, sabar, dan positif. Disleksia pada anak akan membuat mereka merasa bingung dengan masalahnya sendiri. Jika ibu tidak pasti dalam menentukan peraturan, anak akan bertambah bingung. Untuk mencegahnya, ibu harus membuat peraturan yang tegas dan mengulanginya setiap hari.
5.Berikan Instruksi Satu Per Satu
Jika ingin menyuruhnya, berikan instruksi satu per satu. Jangan berikan perintah dengan kalimat yang panjang dalam satu waktu, karena akan membuat anak kebingungan dan tidak menjalankan perintah dengan sempurna.
Baca juga: 7 Cara Membantu Proses Penyembuhan Disleksia pada Anak
Belum diketahui apa yang menjadi penyebab pasti disleksia pada anak. Namun, diduga kondisi ini terjadi karena adanya kelainan gen yang memengaruhi kinerja otak dalam membaca dan berbahasa. Bukan itu saja, ada beberapa faktor yang memicu kelainan gen tersebut, yaitu paparan asap rokok, penggunaan NAPZA, dan konsumsi alkohol selama masa kehamilan. Selain itu, anak dengan kelahiran prematur dan berat badan rendah juga menjadi pemicu disleksia pada anak.
Jika ibu menemukan Si Kecil belum dapat mengenal huruf, membaca, mengeja, menulis, dan merangkai kata saat usianya memasuki sekolah dasar, segera temui psikolog atau psikiater di rumah sakit terdekat, ya! Pasalnya, hal tersebut merupakan gejala-gejala disleksia pada anak yang perlu mendapat penanganan segera.