Halodoc, Jakarta – Seperti halnya ibu, ayah adalah fondasi kesejahteraan emosional seorang anak. Ayah memberikan perasaan aman, baik secara fisik maupun emosional. Menurut data kesehatan yang dipublikasikan oleh Pediatric Associates of Franklin, dukungan emosional dan suportif dari ayah dapat memengaruhi perkembangan kognitif dan sosial anak. 

Ini termasuk dalam hal pemilihan pasangan hidup. Ayah tidak hanya memengaruhi kepribadian, tetapi juga cara anak berelasi di masa depan. Cara seorang ayah memperlakukan anaknya akan memengaruhi apa yang mereka cari dari orang lain. 

Hubungan pertemanan, kekasih, dan pasangan hidup ditentukan bagaimana si anak memahami makna hubungan dengan ayahnya. Pola-pola yang ditetapkan ayah dalam hubungan dengan anak-anaknya akan menentukan bagaimana anak-anaknya berhubungan dengan orang lain.

Pola Hubungan dengan Ayah Berpengaruh pada Pemilihan Pasangan

Pola-pola awal interaksi dengan ayah adalah pola-pola yang akan diproyeksikan ke hubungan di masa depan. Anak perempuan biasanya akan mencari pria yang memegang pola seperti ayahnya. Karena itu, jika ayah baik, penuh kasih, dan lembut, anak perempuan akan meraih karakteristik tersebut pada pria masa depannya. 

Baca juga: Ini Alasan Emosi Anak Bisa Dipengaruhi oleh Peran Ayah

Anak perempuan akan mencari memori-memori atau pengalaman masa kecil hasil interaksi dengan ayah pada orang lain. Alasannya karena, mereka telah terbiasa dengan pola perilaku demikian, maka mereka berpikir bahwa dapat menanganinya dalam hubungan dengan pasangan hidupnya.

Berbeda dengan anak perempuan, anak laki-laki akan menjadikan ayahnya sebagai model. Mereka akan mencari persetujuan ayah mereka dalam segala hal yang mereka lakukan, dan meniru perilaku sang ayah di masa depan saat berpasangan kelak. 

Jadi, jika ayah kasar, pengendali dan mendominasi, itu akan menjadi pola yang akan ditiru dan dianggap benar oleh anak laki-laki. Namun, jika ayah penuh kasih sayang, baik hati, suportif, dan protektif, anak laki-laki pasti akan melakukan hal yang sama.

Baca juga: Pentingnya Peran Ayah saat Si Kecil Masih dalam Kandungan

Pola-pola interaksi di masa kecil akan memengaruhi perasaan mereka tentang dirinya sendiri, dan bagaimana mereka memandang suatu relasi. Mengetahui fakta tersebut alangkah baiknya bila sebagai orangtua menjalankan perannya sebaik-baiknya dan memberikan pola asuh yang tepat dan mendukung perkembangan anak di masa depan.

Dukungan Emosional dari Ayah

Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, perkembangan sosial dan emosional seorang anak tergantung pada keterlibatan ayahnya dalam masa tumbuh kembangnya. Jika ayah membangun ikatan emosional yang aman sejak anak kecil ini akan memberikan arti penting buat mereka di masa depan. 

Lantas apa yang harus dilakukan oleh ayah? Libatkan diri dalam kegiatan yang membangun emosional, seperti membaca, jalan-jalan, dan membicarakan rencana-rencana masa depan anak. Ketika anak beranjak remaja, jadilah rekan diskusi yang suportif, mendengarkan keluhan anak, bersama mencari solusi dan tidak lekas menghakimi untuk suatu hal yang dilakukan anak dalam proses pencarian jati dirinya.

Sudah saatnya peran-peran domestik dan pengasuhan anak tidak hanya dibebankan kepada ibu. Pembagian peran dalam urusan rumah tangga, nyatanya bisa menjadi contoh buat anak-anak bagaimana memaknai dan memahami hubungan relasi termasuk pilihan pasangan hidup.

Informasi lebih jelas mengenai pentingnya peran ayah saat anak memilih pasangan hidup bisa ditanyakan ke aplikasi Halodoc. Dokter ataupun psikolog yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik. Caranya, cukup download Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor, kamu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat, kapan dan di mana saja tanpa perlu ke luar rumah.

Referensi:

Huffpost. Diakses pada 2020. The Important Role of Dad.

Mother.ly. Diakses pada 2020. The scientific benefits of a father's presence in their kid's lives.

Pediatric Associates of Franklin. Diakses pada 2020. THE IMPORTANCE OF A FATHER IN A CHILD’S LIFE.