Halodoc, Jakarta – Air Susu Ibu (ASI) mampu memenuhi kebutuhan gizi bayi hingga usianya 6 bulan. Karenanya, Si Kecil tidak membutuhkan sumber asupan lain selama periode tersebut . Ketika menginjak usia 6 bulan, bayi akan diberi makanan pendamping ASI (MPASI) untuk memenuhi kebutuhan gizinya. Namun, bukan berarti ASI eksklusif dihentikan, ya.

ASI tetap perlu diberikan karena kandungan nutrisinya yang penting untuk perkembangan dan pertumbuhan anak. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengimbau agar ASI diberikan hingga anak berusia 2 tahun atau lebih. 

Pentingnya Pemberian ASI Eksklusif selama 2 Tahun

Sudah menjadi rahasia umum kalau manfaat ASI jauh lebih besar daripada susu formula. Nutrisi di dalamnya jelas tidak bisa dibandingkan. Pasalnya, ASI mengandung senyawa hidup yang mampu menjaga sistem kekebalan tubuh bayi dan menunjang pertumbuhan mereka. Melansir dari National Health Service, berikut manfaat menyusui untuk bayi maupun sang ibu:

1. Manfaat pemberian ASI untuk bayi

Cairan ini sudah dirancang secara sempurna untuk Si Kecil. Bahkan kandungan ASI milik ibu sendiri dan ibu lainnya bisa berbeda-beda. Ini karena, kandungan ASI bisa berubah-berubah alias beradaptasi mengikuti kebutuhan Si Kecil. Bukan itu saja, ASI pun tidak akan pernah habis dan terus tersedia kapanpun bayi membutuhkannya. 

Selain itu, semakin lama ibu menyusui, semakin besar pula manfaat dan perlindungannya untuk bayi dan ibunya.  Manfaat ASI untuk Si Kecil, di antaranya:

• Meningkatkan imunitas bayi sehingga ia tidak rentan terhadap infeksi
• Menurunkan risiko diare dan muntah
• Meminimalisir sindrom kematian bayi mendadak (SIDS)
• Mengurangi risko asma dan diabetes tipe 1
• Mencegah kegemukan atau obesitas
• Menurunkan risiko penyakit kardiovaskular di masa dewasa

Beberapa penelitian juga menemukan bahwa menyusui selama 6 bulan dapat mengurangi risiko leukemia pada masa kanak-kanak. Tetapi penelitian lebih lanjut masih perlu dilakukan untuk memastikan keakuratannya. Pemberian ASI dengan makanan padat setelah 6 bulan juga membantu tumbuh kembang anak agar semakin optimal. 

2. Manfaat menyusui untuk sang ibu

Menyusui dan menghasilkan ASI juga punya manfaat kesehatan untuk ibu sendiri. Semakin lama menyusui, semakin besar manfaatnya. Keuntungan yang bisa didapatkan yaitu:

• Membangun ikatan emosional yang kuat antara ibu dan bayi
• Mencegah kanker payudara
• Menurunkan risiko kanker ovarium
• Meminimalisir potensi osteoporosis (pengeroposan tulang) di kemudian hari
• Menurunkan risiko penyakit kardiovaskular
• Mengurangi potensi kegemukan
• Mencegah perkembangan diabetes tipe 2

Cara Menyusui yang Tepat

Tak sedikit ibu yang mengalami kendala menyusui sehingga menyerah dan memberikan anaknya susu formula. Biasanya persoalan ini rentan menimpa ibu-ibu baru. Berikut cara tepat menyusui Si Kecil:

• Pastikan ibu dalam posisi yang nyaman untuk menyusui. Gunakan bantal untuk menyangga tubuh supaya lebih nyaman. Bahu dan lengan usahakan rileks.
• Atur posisi kepala dan tubuh bayi berada dalam satu garis lurus.
• Pastikan pula posisi hidung bayi sejajar dengan puting.
• Biarkan kepala bayi sedikit miring ke belakang sehingga bibir atasnya dapat menyentuh puting. Ini akan membantu dirinya membuka mulut yang lebar dan terbuka.
• Ketika mulut bayi  terbuka cukup lebar, pastikan dagunya menyentuh payudara terlebih dahulu, sehingga lidahnya dapat menjangkau puting sebanyak mungkin.
• Pipi bayi akan terlihat penuh dan bulat saat mereka menyusu.

Ibu juga butuh vitamin dan suplemen supaya produksi ASI tetap lancar. Segera cek kebutuhan vitamin dan suplemen di toko kesehatan Halodoc sekarang juga. Jangan tunggu ASI seret untuk minum vitamin, download Halodoc sekarang juga!

Referensi:

National Health Services. Diakses pada 2022. Breastfeeding: positioning and attachment.

National Health Services. Diakses pada 2022. Benefits of breastfeeding.

World Health Organization. Diakses pada 2022. Breastfeeding.