Ini Pentingnya Menjaga Kontak Mata dengan Bayi
Halodoc, Jakarta - Setiap ibu tentu ingin terhubung dengan bayi mungilnya, menjalin ikatan yang kuat, memastikan seluruh kasih sayang tersampaikan pada Si Kecil. Namun, sang bayi mungil itu mungkin saja belum memahami sepenuhnya kalimat yang dilontarkan ibunya, sehingga salah satu cara untuk membangun ikatan kuat antara ibu dan bayi adalah lewat kontak mata.
Meski terdengar sederhana, menjaga kontak mata dengan bayi adalah hal yang penting dan juga bermanfaat. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Universitas Cambridge, ketika kamu melakukan kontak mata dengan bayi, tanpa disadari kamu sedang menyinkronkan gelombang otakmu dengannya. Jika kontak mata ini terus dijaga, keterampilan komunikasi Si Kecil di kemudian hari akan meningkat.
Baca juga: Anak Telat Berjalan? Ini 4 Penyebabnya
Kontak Mata dengan Bayi Adalah Cara Komunikasi yang Indah
Masih soal penelitian tadi, para peneliti dari Universitas Cambridge, membuktikan pentingnya menjaga kontak mata dengan bayi, dengan mengamati 36 bayi yang melakukan kontak mata dengan ibunya. Dengan alat bernama electroencephalography (EEG), tim peneliti mengukur aktivitas listrik otak melalui elektroda yang dipasang pada penutup kepala.
Hasilnya, diketahui bahwa gelombang otak bayi terlihat sejajar dengan ibunya. Victoria Leong, salah satu peneliti, kemudian mengungkapkan bahwa ketika bayi dan orang dewasa melakukan kontak mata, mereka sebenarnya sedang menunjukkan ketersediaan dan niat untuk berkomunikasi satu sama lain. Hal inilah yang kemudian membuat gelombang otak bayi dan ibunya selaras, ketika mereka sering melakukan kontak mata.
Secara sederhana, hal ini dapat diartikan sebagai mekanisme “indah” untuk mempersiapkan orangtua dan bayi berkomunikasi, dengan menyinkronkan kapan waktunya berbicara dan kapan harus mendengarkan. Dengan begitu, Si Kecil akan belajar cara berkomunikasi secara tidak langsung.
Meski begitu, para peneliti mengungkapkan bahwa masih diperlukan penelitian lebih jauh lagi tentang apa yang sebenarnya menyebabkan kesinkronan gelombang otak antara ibu dan bayinya.
Baca juga: Anak Alami Gangguan Pendengaran Bisa Jadi Terlambat Bicara
Bagaimana Menjaga Kontak Mata dengan Bayi?
Sebenarnya, setiap bayi tentu senang melakukan kontak mata dengan ibu atau orang terdekatnya, sebagai caranya berkomunikasi. Namun, jika kamu merasa kontak mata dengan bayi masih kurang, berikut beberapa tips yang bisa dilakukan:
- Umumnya pandangan mata bayi masih sangat pendek, terutama pada beberapa bulan pertama setelah lahir. Gendonglah bayi sekitar 10-20 inci dari wajah untuk memudahkannya fokus dan menatap mata kamu.
- Jangan paksa bayi untuk melakukan kontak mata ketika ia lapar, lelah, atau kesal. Lakukan ketika ia sedang tenang dan ajak ia berinteraksi seperti tersenyum, berbicara, atau bernyanyi.
- Sertai kontak mata dengan sentuhan, misal dengan memegang tangannya atau memeluk dan menciumnya.
Perlu diketahui bahwa bagi bayi, wajah manusia adalah stimulus visual yang kuat, sehingga ada kalanya ia merasa lelah akan banyaknya informasi yang tersaji di depannya. Jadi, jangan sakit hati atau menyimpulkan jika Si Kecil membencimu jika ia tiba-tiba mengalihkan pandangan darimu.
Baca juga: Tumbuh Kembang Jadi Lambat, Ketahui Gejala Sindrom Angelman
Pahami kapasitas sensorik bayi yang masih terbatas. Pada beberapa kasus, bayi mungkin saja lebih sensitif terhadap stimulasi sensorik dan mungkin jadi lebih sering menghindari kontak mata. Sementara beberapa bayi lain mungkin membutuhkan rangsangan yang lebih intens untuk bisa fokus, misalnya dengan menunjukkannya ekspresi lucu.
Namun, jika bayi tampak kesulitan untuk melakukan kontak mata, padahal usianya sudah lebih dari 3 bulan, kamu perlu waspada. Download aplikasi Halodoc untuk membicarakan masalah ini pada dokter lewat chat, atau buat janji dengan dokter di rumah sakit untuk konsultasi lebih lanjut.