Pentingnya Imunisasi Sebelum dan Selama Kehamilan
Halodoc, Jakarta - Ada banyak hal yang harus ibu persiapkan sebelum memutuskan untuk menjalani program hamil. Ibu harus menjaga pola makan, pola hidup, mengonsumsi vitamin kaya asam folat, pengecekan kesehatan, dan tidak kalah pentingnya melakukan imunisasi. Mengapa hal ini penting?
Sebenarnya, imunisasi memang wajib dilakukan sebelum ibu merencanakan kehamilan. Pasalnya, ada banyak sekali penyakit yang bisa menyerang ibu ketika hamil nantinya, dan ini sering kali turut membahayakan kesehatan dan tumbuh kembang janin dalam kandungan.
Imunitas ibu menjadi pertahanan awal bagi bayi guna melindungi tubuhnya dari paparan penyakit yang membahayakan. Setelah ibu mendapatkan imunisasi, antibodi yang terbentuk dalam tubuh ibu akan diteruskan pada janin. Tidak hanya itu, vaksin juga ternyata membantu melindungi tubuh ibu setelah melahirkan.
Baca juga: Waspada, Ini Kelainan dalam Kehamilan
Berbagai Jenis Imunisasi yang Perlu Dilakukan Sebelum dan saat Hamil
Ibu tidak perlu khawatir, karena imunisasi yang dilakukan saat ibu sudah mendapatkan kehamilan terbilang aman dan efektif untuk melindungi ibu dan janin. Efek samping mungkin terjadi, tetapi sifatnya sangat umum, seperti tubuh lelah, demam ringan, hingga timbulnya ruam pada bagian bekas suntikan. Jadi, tidak ada dampak serius imunisasi saat hamil bagi ibu dan janin.
Nah, berikut ini beberapa imunisasi yang sebaiknya ibu lakukan sebelum hamil:
- Vaksin MMR, vaksin ini dilakukan guna mencegah terjadinya penyakit campak, gondongan, dan rubella. Pasalnya, infeksi yang berasal dari salah satunya atau bahkan ketiganya ketika sedang hamil meningkatkan risiko terjadinya keguguran.
- Varisela atau cacar air, yang sebaiknya dilakukan sebulan sebelum program hamil. Namun, jika ibu sudah mengalami penyakit ini, imunisasi tidak perlu lagi dilakukan. Perlu diingat bahwa vaksin MMR, cacar, hepatitis A, HPV, Pneumokokus, dan polio tidak boleh dilakukan saat telah hamil karena bisa berisiko pada janin.
Baca juga: Pentingnya Vaksin Flu untuk Anak di Masa Pandemi
Sementara itu, jenis imunisasi yang sebaiknya ibu lakukan selama hamil, yaitu:
- Flu. Masalah kesehatan ini memang terbilang ringan, tetapi jika ibu mengalaminya saat hamil, kesehatan tubuh secara keseluruhan pun akan terganggu. Bahkan, ibu tidak boleh asal mengonsumsi obat selama hamil karena bisa berdampak negatif pada janin. Inilah mengapa, sebaiknya ibu mendapatkan imunisasi flu guna melindungi tubuh dari penyakit musiman ini.
- Hepatitis B, ketika ibu mengidap hepatitis B saat mengandung, risiko penularan pada janin dalam kandungan akan sangat besar. Jadi, agar terhindar dari bahaya penyakit ini, lakukan vaksin hepatitis B segera setelah mengetahui ibu sedang hamil. Biasanya, vaksin ini dilakukan sebanyak 3 kali sepanjang usia kehamilan. Vaksin kedua dan ketiga akan dilakukan sekitar 1 hingga 6 bulan setelah vaksin pertama.
- Tdap atau tetanus, difteri, pertusis. Vaksin ini sebaiknya dilakukan pada trimester ketiga kehamilan guna mencegah terserang tetanus, difteri, dan pertusis selama hamil.
Baca juga: Bolehkah Ibu Hamil Melakukan Vaksinasi Flu?
Meski semua imunisasi tadi penting dilakukan, tetapi ibu tidak boleh langsung melakukannya tanpa anjuran dari dokter ahli kandungan. Jadi, jika ibu sedang merencanakan program hamil, sebaiknya segera tanyakan pada dokter jenis vaksin apa yang sebaiknya dilakukan sebelum dan saat kehamilan. Jadi, ibu tidak hanya terlindung dari berbagai penyakit berbahaya, tetapi juga mendapatkan arahan langsung dari pakarnya.
Tidak perlu harus ke rumah sakit, karena tanya dokter kandungan sekarang lebih mudah melalui aplikasi Halodoc. Jadi, setiap keluhan yang ibu rasakan selama kehamilan bisa langsung mendapatkan penanganan dari dokter, karena chat dengan dokter di aplikasi Halodoc bisa ibu lakukan kapan dan di mana saja.