Pentingnya Dukungan Keluarga dalam Merawat Pengidap Autisme

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   04 Juni 2021
Pentingnya Dukungan Keluarga dalam Merawat Pengidap AutismePentingnya Dukungan Keluarga dalam Merawat Pengidap Autisme

Halodoc, Jakarta - Memberikan dukungan baik secara fisik maupun mental terhadap pengidap autisme merupakan hal yang sangat penting. Hal ini nyatanya berkaitan langsung dengan tumbuh kembang dan kemandirian anak dalam melakukan kegiatan sehari-hari.

Baca juga: Ketahui 4 Mitos Tentang Autisme yang Perlu Diluruskan

Autisme adalah gangguan tumbuh kembang yang dialami seseorang sehingga menyebabkan kesulitan berkomunikasi dan bersosialisasi. Tentunya, perawatan dan dukungan yang diberikan orangtua akan berbeda dan disesuaikan dengan kondisi anak.

Untuk itu, tidak ada salahnya ketahui beberapa cara tepat yang bisa dilakukan orangtua saat mendampingi anak pengidap autisme. Yuk, simak lebih banyak dalam artikel ini!

Kenali Lebih Banyak Mengenai Autisme

Autisme atau Autism Spectrum Disorder (ASD) merupakan istilah besar yang digunakan untuk menggambarkan adanya gangguan saraf pada seseorang. Gangguan saraf yang dialami dapat menyebabkan pengidapnya mengalami kesulitan berkomunikasi dan juga bersosialisasi dengan orang lain.

Umumnya, pengidap ASD akan mengalami pola perilaku yang terbatas, berulang, stereotipik, bahkan tidak menerima adanya perubahan dalam aktivitas sehari-hari. Ada beberapa tanda yang perlu diwaspadai berkaitan dengan kondisi ASD, seperti menghindari kontak mata saat berbicara dengan orang lain, kesulitan untuk mengerti perasaan orang lain dan diri sendiri, dan juga menolak untuk melakukan kontak fisik. 

Selain itu, pengidap autisme juga memiliki kurang merespon saat orang lain mengajaknya berkomunikasi, sulit bercerita dengan orang lain, lebih senang menyendiri, kesulitan beradaptasi dengan perubahan, hingga memiliki reaksi yang tidak biasa ketika melihat sesuatu yang berbeda.

Hingga saat ini, penyebab pasti dari autisme belum diketahui secara pasti. Namun, ada beberapa faktor yang bisa memicu seseorang mengalami autisme. Misalnya, memiliki riwayat keluarga dengan kondisi autisme, kelainan genetik, dilahirkan dari orangtua yang sudah memasuki usia lanjut, berat badan lahir yang sangat rendah, pernah terpapar bahan kimia dan berbahaya, hingga mengalami infeksi virus.

Ada beberapa pemeriksaan yang perlu dilakukan untuk memastikan kondisi anak. Biasanya, autisme bisa didiagnosis dengan memonitoring perkembangan anak. Dokter akan memastikan perkembangan anak sesuai dengan usianya. 

Tidak ada salahnya tanyakan langsung pada dokter anak jika anak tidak mengalami pertumbuhan sesuai dengan usianya. Selain itu, ada beberapa pemeriksaan lainnya, seperti tes DNA untuk memeriksa genetik, evaluasi perilaku, tes audio dan visual, dan skrining terapi okupasi. 

Baca juga: Ibu Harus Tahu, Inilah Penyebab Autisme pada Anak

Inilah Alasan Dukungan Keluarga Sangat Penting

Memberikan perawatan yang terbaik tentunya akan dilakukan setiap orangtua dengan anak pengidap autisme. Namun, selain perawatan secara medis, orangtua juga perlu menunjukkan dukungan baik secara moral maupun fisik. Alasannya, dukungan dari keluarga sangat membantu untuk memberikan dampak yang lebih baik pada perkembangan dan pertumbuhan anak. 

Selain itu, anak-anak dengan dukungan penuh keluarga akan merasa lebih percaya diri serta dapat bersikap mandiri dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Lakukan beberapa tips sederhana untuk membantu anak untuk mengoptimalkan tumbuh kembangnya di rumah:

1.Fokus pada Hal Positif

Sama dengan anak lain, anak dengan kondisi autisme juga senang merespon hal-hal positif yang diberikan oleh orangtua. Tidak ada salahnya untuk memberikan pujian sederhana saat anak berhasil melakukan sesuatu sesuai dengan instruksi. Sebagai orangtua, mencintai dengan tulus pada anak adalah kuncinya.

2.Lakukan Kegiatan yang Menyenangkan

Biasanya, anak dengan kondisi autisme menyukai kegiatan yang rutin dan sesuai dengan jadwal. Namun, tidak ada salahnya menyelipkan kegiatan menyenangkan untuk dilakukan bersama. Pastikan anak menikmati kegiatan tersebut agar hubungan orangtua dan anak dapat terjalin dengan lebih baik.

3.Sabar dan Beri Waktu

Jika anak belum bisa merespon beberapa metode atau kegiatan yang diberikan orangtua, sebaiknya ibu tetap sabar dan beri waktu pada anak. Tetap positif dan dampingi anak sesuai dengan kondisi anak.

4.Ajak Keluarga Lain untuk Mendukung Anak

Bukan hanya orangtua, pastikan anggota keluarga lain, seperti saudara kandung, kakek, dan nenek pun memberikan dukungan pada perawatan dan pengobatan yang dilakukan. Tidak ada salahnya mengedukasi kerabat terdekat agar perawatan dan terapi yang dilakukan dapat berjalan dengan optimal. Selain itu, sampaikan kebiasaan yang sering dilakukan anak agar kerabat dan keluarga dapat melakukan penanganan dengan baik.

Baca juga: Pentingnya Deteksi Dini Autisme pada Anak

Untuk mengetahui lebih banyak mengenai autisme atau autism spectrum disorder, kamu bisa gunakan Halodoc dan bertanya langsung pada dokter mengenai kondisi ini. Yuk, download Halodoc sekarang juga melalui App Store atau Google Play!

Referensi:
Raising Children. Diakses pada 2021. Extended Family and Friends: Supporting Families with Autistic Children.
Centers for Disease Control and Prevention. Diakses pada 2021. Autism Spectrum Disorder.
Healthline. Diakses pada 2021. Everything You Need to Know About Autism.
Web MD. Diakses pada 2021. Tips for Parenting a Child on Autism Spectrum.