Pentingkah Transfusi Darah Sesuai Rhesus Darah?

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   07 Mei 2020
Pentingkah Transfusi Darah Sesuai Rhesus Darah?Pentingkah Transfusi Darah Sesuai Rhesus Darah?

Halodoc, Jakarta - Berbicara darah ada dua hal penting yang tak terpisahkan, yaitu golongan darah dan rhesus darah. Pertanyaanya, sudah tahu perbedaan di antara keduanya? Seperti yang kita tahu, golongan darah terdiri dari empat, yaitu A, B, O, dan AB. Bagaimana dengan rhesus darah? Hanya dua pengelompokan, yakni rhesus negatif (Rh-) dan rhesus positif (Rh+). 

Nah, golongan dan rhesus darah ini semestinya perlu diketahui oleh tiap orang. Sebab keduanya memiliki peranan penting, contohnya saat hendak hendak melakukan transfusi darah atau donor darah. Yuk, simak penjelasan lengkapnya di bawah ini. 

Baca juga: Harus Tahu, Ini Bedanya Golongan Darah dan Rhesus Darah

Golongan Darah, Ada Antigen dan Antibodi

Darah dalam tubuh kita mengandung sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit atau keping darah dalam cairan yang disebut plasma darah. Nah, golongan darah ini bisa diidentifikasi oleh antibodi dan antigen dalam darah. Ingat, antibodi dan antigen ini berbeda, lho. Apa bedanya? 

Baca juga: Ini yang Perlu Diketahui tentang Golongan Darah

Antibodi merupakan sejenis protein yang terdapat di dalam plasma darah dan  bagian dari pertahanan alami tubuh. Antibodi akan mengenali benda atau zat asing yang masuk ke dalam tubuh. Sebut kuman, virus, atau bakteri. Selanjutnya, antibodi akan mengirimkan sinyal peringatan pada sistem imun untuk menghancurkan semua zat asing yang berbahaya tersebut. Sementara itu, antigen adalah molekul protein yang ditemukan di permukaan sel darah merah. 

Seperti di atas, pada sistem golongan darah ada empat tipe golongan darah utama, yaitu A, B, O, dan AB. Nah, berikut ini rinciannya: 

  • Golongan darah A memiliki antigen A pada sel darah merah dengan antibodi anti-B dalam plasma.

  • Golongan darah B memiliki antigen B dengan antibodi anti-A dalam plasma.

  • Golongan darah O tidak memiliki antigen, tetapi kedua antibodi anti-A dan anti-B ada di dalam plasma.

  • Golongan darah AB yang memiliki antigen A dan B, tetapi tidak memiliki antibodi anti-A dan anti-B.

Rhesus Darah, Adanya Atingen-D

Nah, dari keempat golongan darah di atas, masih ada klasifikasi lain berdasarkan kandungan protein yang bernama rhesus (Rh). Pengklasifikasian Rh ini dipengaruhi faktor keberadaan substansi antigen-D pada darah. 

Contohnya, rhesus positif berarti ditemukan antigen-D dalam darah, sedangkan rhesus negatif sebaliknya. Jadi, jika golongan darahmu mengandung antigen-D, berarti darahmu digolongkan sebagai rhesus positif (Rh+). Misalnya, A+, B+, O+, atau AB+. Namun, bila tidak ditemukan antigen-D dalam darah, maka klasifikasinya menjadi A-, B-, O-, atau AB-.

Menurut WHO, ada sekitar 15 persen dari keseluruhan penduduk bumi yang memiliki rhesus negatif. Dari 15 persen itu, ras Kaukasoid yang paling mendominasi. Lalu, disusul oleh ras Negroid. 

Baca juga: Jangan Salah, Ini Manfaat dan Efek Samping Donor Darah

Apa Hubungannya dengan Transfusi Darah? 

Transfusi darah tak boleh dilakukan secara asal, ada aturan ketat yang harus dipenuhi. Di Indonesia, kegiatan transfusi darah dilakukan oleh Palang Merah Indonesia. Namun, sebelum mendistribusikan kantong-kantong darah dari pendonor, PMI akan melakukan berbagai pemeriksaan.

Misalnya, pemeriksaan serologi untuk menguji kelayakan darah agar terbebas dari infeksi atau penyakit. Contohnya, hepatitis B, hepatitis C, sifilis, dan HIV. Selanjutnya, PMI akan melakukan pemisahan darah, yaitu sel darah merah, putih, trombosit, dan plasma, tergantung dari jenis darah yang dibutuhkan. 

Tak hanya itu saja, sebelum melakukan transfusi darah, golongan darah dan rhesus darah pendonor dan penerima darah akan dicocokan terlebih dahulu. Saat melakukan transfusi darah, penerima donor dengan Rh+ bisa menerima darah pendonor Rh+ ataupun Rh- (golongan darah juga harus dicocokan). 

Namun, penerima donor dengan Rh- hanya bisa menerima donor darah dari pendonor yang memiliki Rh-. Apa jadinya Rh- menerima darah darah dari Rh+? Bila kondisi ini terjadi, maka bisa terjadi komplikasi yang berbahaya. 

Baca juga: Waspadai Kehamilan Berbeda Rhesus Darah

Misalnya, reaksi hemolitik imun akut. Di sini sistem imun akan menyerang sel darah merah yang ditransfusikan karena jenisnya tidak cocok. Sel-sel yang diserang ini bisa melepaskan zat ke dalam darah yang membahayakan ginjal. 

Mau tahu lebih jauh mengenai masalah di atas? Atau memiliki keluhan kesehatan lainnya? Kamu bisa kok bertanya langsung pada dokter ahli melalui aplikasi Halodoc. Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, kamu bisa mengobrol dengan dokter ahli kapan dan di mana saja tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!

Referensi:
World Health Organization WHO. Diakses pada 2020. Blood Transfusion Safety.
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Rh factor blood test.
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Blood transfusion.
NHS-UK. Diakses pada 2020. Blood groups.
Palang Merah Indonesia. Diakses pada 2020, Pelayanan Donor Darah
Australian Red Cross Blood Service. Diakses pada 2020. About Blood. Matching blood groups.