Penting, Kenali 3 Jenis Tifus yang Dapat Terjadi

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   13 Januari 2023

“Berdasarkan hewan yang menyebarkan bakteri, jenis tifus bisa dibagi menjadi tiga yaitu tifus epidemik, endemik, dan scrub. Ketiga jenis tifus tersebut bisa menimbulkan gejala tambahan yang berbeda.”

Penting, Kenali 3 Jenis Tifus yang Dapat TerjadiPenting, Kenali 3 Jenis Tifus yang Dapat Terjadi

Halodoc, Jakarta – Tifus adalah penyakit yang bisa disebabkan oleh bakteri rickettsia atau orientia. Ini merupakan penyakit zoonosis yang ditularkan ke manusia oleh hewan pembawa infeksi, dan pembawa bakteri tersebut yang khas adalah kutu, tungau, atau caplak. 

Kutu, tungau, dan caplak adalah jenis hewan invertebrata yang dikenal dengan arthropoda. Ketika arthropoda yang membawa bakteri rickettsia menggigit seseorang, orang tersebut bisa mengidap tifus. Nah, berdasarkan jenis hewan yang menggigit, ada beberapa jenis tifus yang bisa terjadi. Masing-masing jenis pun bisa menimbulkan gejala yang berbeda.

Jenis Tifus yang Perlu Diketahui

Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), ada tiga jenis tifus, yaitu:

1. Tifus Epidemik

Jenis ini jarang terjadi dan disebabkan oleh Rickettsia prowazekii. Arthropoda yang menjadi pembawa bakteri tersebut adalah kutu badan, dan kemungkinan juga caplak.

Tifus epidemik biasanya lebih sering terjadi di daerah yang padat penduduk dan memiliki sanitasi yang buruk, yang memungkinkan kutu untuk berkembang.

2. Tifus Endemik atau Murine

Jenis ini disebabkan oleh Rickettsia typhi dan dibawa oleh kutu tikus atau kutu kucing. Jadi, tifus endemik bisa ditularkan oleh kutu ke manusia bila kutu tersebut menggigit hewan yang terinfeksi, terutama tikus.

Penyakit ini bisa ditemukan di seluruh dunia, dan paling sering terjadi pada orang-orang yang berhubungan dekat dengan tikus. 

3. Scrub Tifus

Jenis ini disebabkan oleh Orientia tsutsugamushi dan dibawa oleh kutu atau pinjal kucing ketika mereka masih menjadi larva.

Jenis tifus ini lebih banyak ditemukan di Asia, Australia, Papua Nugini, dan Kepulauan Pasifik. Tifus jenis ini juga disebut penyakit tsutsugamushi.

Cara Penularannya yang Perlu Dipahami

Jadi, arthropoda seperti kutu, tungau, atau caplak bisa menjadi pembawa bakteri tifus ketika mereka memakan darah orang yang terinfeksi (tifus epidemik) atau hewan pengerat yang terinfeksi.

Bila kamu melakukan kontak dengan arthropoda pembawa bakteri ini, misalnya dengan tidur di seprai yang ada kutu, kamu bisa terinfeksi tifus. 

Selain itu, ada beberapa cara kamu bisa terkena penyakit ini, yaitu:

  • Kutu menularkan bakteri secara langsung dengan menggigit kulit kamu.
  • Bakteri tifus ditularkan melalui kotoran kutu. Bila kamu menggaruk kulit di area tempat kutu atau tungau makan, bakteri dalam kotorannya bisa masuk ke aliran darah melalui luka kecil di kulit kamu.

Kenali Gejala Tifus

Gejala tifus biasanya akan mulai muncul sekitar 10 hari hingga 2 minggu setelah bakteri masuk ke dalam tubuh. Ketiga jenis tifus di atas menimbulkan gejala yang kurang lebih mirip.

Gejala yang umumnya terjadi, antara lain: 

  • Meriang.
  • Demam.
  • Sakit kepala
  • Nyeri otot, seperti yang dialami saat flu.
  • Ruam beberapa hari setelah gejala lain dimulai.

Namun, ada juga beberapa gejala tambahan berbeda yang mungkin bisa terjadi pada tiap jenis tifus. Misalnya, pada tifus epidemik, kamu mungkin bisa mengalami gejala, seperti:

  • Kebingungan.
  • Batuk.
  • Napas menjadi cepat.
  • Mual.
  • Muntah.

Sedangkan pada tifus endemik, gejala tambahan yang bisa terjadi, antara lain:

  • Batuk.
  • Kurang napsu makan.
  • Mual.
  • Sakit perut
  • Muntah.

Gejala tambahan pada scrub tifus, antara lain:

  • Kebingungan atau gangguan mental lainnya.
  • Keropeng gelap di area tempat tungau menggigit.
  • Pembengkakan kelenjar getah bening.

Itulah penjelasan mengenai jenis-jenis tifus yang bisa terjadi. Bila kamu mengalami gejala tifus seperti yang disebutkan di atas, segera periksakan diri ke dokter agar bisa mendapatkan pengobatan yang tepat.

Jika saat ini kamu ingin memeriksakan kondisimu, kamu bisa melalui aplikasi Halodoc. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di Apps Store dan Google Play.

Referensi:
Centers for Disease Control and Prevention. Diakses pada 2023. Typhus Fevers.
Healthline. Diakses pada 2023. Typhus.
WebMD. Diakses pada 2023. Typhus