Penting! Ini 6 Faktor yang Memicu Polip Usus
Halodoc, Jakarta – Pada kebanyakan kasus, polip usus atau benjolan kecil yang tumbuh pada bagian dalam usus besar, memang tidak berbahaya. Namun pada beberapa kasus, polip usus juga bisa berkembang menjadi kanker usus besar. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui penyebab dan faktor pemicu polip usus serta mengenali berbagai gejalanya.
Polip usus dapat terjadi karena adanya perubahan atau mutasi genetik yang menyebabkan sel di dalam usus menjadi abnormal. Semakin aktif pertumbuhan polip, semakin besar pula risikonya untuk tumbuh menjadi ganas. Ada beberapa faktor yang dapat memicu tumbuhnya polip usus, yaitu:
-
Berusia lebih dari 50 tahun.
-
Memiliki anggota keluarga yang pernah mengidap polip atau kanker usus besar.
-
Mengidap radang usus, seperti kolitis ulseratif atau penyakit Crohn.
-
Mengidap diabetes tipe 2 yang tidak terkontrol.
-
Mengalami obesitas atau kurang berolahraga.
-
Memiliki kebiasaan merokok dan sering mengonsumsi minuman beralkohol.
Baca juga: Mengidap Kanker Usus Besar, Ini Gejalanya
Selain beberapa faktor tadi, ada juga beberapa kelainan genetik yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena polip usus, yaitu:
-
Familial adenomatous polyposis (FAP). Merupakan penyakit langka yang ditandai dengan ratusan bahkan ribuan polip tumbuh pada usus besar. Penyakit ini umumnya berkembang pada usia remaja dan berpotensi menjadi kanker usus besar jika tidak segera ditangani.
-
Sindrom gardner. Merupakan salah satu jenis FAP yang ditandai dengan tumbuhnya polip di sepanjang usus halus dan usus besar.
-
Serrated polyposis syndrome. Kelainan ini dapat memicu munculnya banyak polip yang bergerigi. Polip tersebut biasanya muncul di usus besar bagian perut kanan atas dan mudah berkembang menjadi kanker.
-
MYH-associated polyposis (MAP). Kelainan bawaan ini serupa dengan FAP, tetapi disebabkan oleh perubahan pada gen MYH.
-
Sindrom Peutz-Jeghers. Kelainan ini ditandai dengan munculnya bercak-bercak kecokelatan di sekujur tubuh, termasuk di bibir, gusi, dan kaki.
-
Sindrom Lynch. Disebabkan oleh faktor keturunan, jumlah polip pada pengidap kelainan ini relatif lebih sedikit, tetapi polip cepat berkembang menjadi ganas.
Waspadai Gejala Polip Usus Berikut
Pada kebanyakan kasus, polip usus tidak menimbulkan gejala yang berarti, sehingga pengidapnya kerap tidak menyadari keberadaan benjolan kecil pada usus besarnya ini. Namun pada beberapa kasus, pengidap polip usus dapat merasakan beberapa gejala, seperti:
-
Perubahan frekuensi buang air besar, selama lebih dari seminggu. Perubahan yang terjadi dapat berupa konstipasi atau diare yang dapat menandakan adanya polip usus berukuran besar.
-
Perubahan warna feses karena bercampur dengan darah, sehingga warnanya menjadi kehitaman atau merah.
-
Sakit perut. Polip yang berukuran besar dapat menyumbat sebagian usus, sehingga pengidapnya akan mengalami kram dan nyeri perut.
-
Anemia. Kondisi ini terjadi akibat kekurangan zat besi. Perdarahan akibat polip usus mengakibatkan zat besi di dalam tubuh banyak terpakai, sehingga pengidapnya dapat mengalami anemia.
Baca juga: Inilah 3 Jenis Polip yang Perlu Diketahui
Berdasarkan gejala-gejala tersebut, jika kamu mengalami nyeri perut dan perubahan pada frekuensi buang air besar selama lebih dari seminggu, atau terdapat darah di feses, sebaiknya segera bicarakan dengan dokter. Penanganan polip usus yang cepat dapat mencegah perkembangan polip menjadi kanker usus besar.
Kamu bisa diskusi dengan dokter di aplikasi Halodoc kapan dan di mana saja, lewat fitur Chat atau Voice/Video Call. Namun jika ingin melakukan pemeriksaan langsung, kamu bisa buat janji dengan dokter di rumah sakit lewat aplikasi Halodoc juga. Jadi, yuk download aplikasinya sekarang!
Bisakah Polip Usus Dicegah?
Seperti pepatah “lebih baik mencegah, daripada mengobati”, polip usus pun demikian. Namun, sebagian kasus polip usus dapat muncul akibat kelainan genetik, sehingga sulit untuk dicegah dan hanya bisa dideteksi lebih awal dengan pemeriksaan skrining rutin.
Baca juga: Jangan Diabaikan, Kanker Usus Besar Juga Mengintai Anak
Sementara itu, untuk kasus polip usus yang disebabkan oleh faktor lain, langkah pencegahan yang bisa dilakukan adalah:
-
Perbanyak konsumsi buah dan sayur.
-
Kurangi konsumsi makanan berlemak, daging merah, serta daging olahan.
-
Hindari rokok.
-
Hindari konsumsi minuman keras.
-
Jaga berat badan ideal.
-
Olahraga secara teratur, setidaknya 1 jam per minggu.
-
Tingkatkan konsumsi kalsium untuk mencegah kambuhnya polip usus.
-
Bagi pengidap diabetes dan radang usus, dianjurkan untuk melakukan kontrol rutin ke dokter agar penyakitnya tetap terkontrol.