Penting Dipahami Wanita, Ini Fakta Mengenai Sindrom Asherman
“Sindrom Asherman adalah kondisi langka yang terjadi ketika jaringan parut terbentuk di dalam rahim. Kondisi tersebut dapat menyebabkan gejala dan komplikasi ringan hingga berat.”
Halodoc – Jakarta, Sindrom Asherman termasuk penyakit ginekologi langka yang dapat mempengaruhi sistem reproduksi wanita. Kondisi ini berkembang sebagai jaringan parut di rahim atau leher rahim. Jaringan parut menyebabkan dinding rahim menjadi lebih tebal, sehingga menyebabkan ukuran rahim mengecil.
Kondisi ini dapat menyebabkan nyeri panggul dan pendarahan rahim yang tidak normal serta dapat menyebabkan masalah kesuburan. Seseorang dengan sindrom Asherman mungkin mengalami menstruasi ringan atau tidak sama sekali, nyeri panggul, atau infertilitas.
Sindrom Asherman dianggap sebagai penyakit langka, karena penyakit ini sulit untuk diketahui berapa banyak orang yang mengalami sindrom asherman.
Bagaimana Sindrom Asherman Mempengaruhi Kesuburan?
Jika kamu terdiagnosis sindrom Asherman, kamu mungkin akan mengalami kesulitan untuk hamil. Kehamilan yang tetap dilakukan memiliki potensi keguguran yang tinggi. Bisa saja hamil dengan penyakit ini, namun perlekatan pada dinding rahim penderita sindrom asherman ini tidak memberi ruang bagi janin untuk berkembang. Akibatnya, kemungkinan mengalami keguguran atau lahir mati lebih tinggi dibandingkan wanita yang tidak memiliki kondisi tersebut.
Sindrom Asherman juga dikaitkan dengan risiko tinggi dengan kondisi medis tertentu selama kehamilan, termasuk:
Plasenta akreta
Kondisi dimana plasenta menempel terlalu dalam pada dinding rahim yang menyebabkan kehamilan risiko tinggi. Setelah lahir, semua atau sebagiannya tetap melekat dan menyebabkan banyak pendarahan.
Plasenta anterior
Plasenta menghalangi pembukaan serviks, sehingga dapat menyebabkan perdarahan hebat selama kehamilan dan kelahiran. Ini juga meningkatkan risiko kelahiran prematur.
Perdarahan yang berlebihan
Keluarnya darah yang berlebih dapat menyebabkan keguguran, infeksi atau menjadi tanda kehamilan ektopik. Kehamilan ektopik adalah kehamilan yang terjadi di tuba falopi Anda
Penyebab Sindrom Asherman
Penyebab paling umum untuk kondisi ini adalah pengikisan atau pembersihan jaringan selama operasi pelebaran dan kuret. Biasanya, melakukan prosedur ini karena adanya aborsi elektif, keguguran atau pengangkatan sisa plasenta setelah melahirkan. Trauma yang merusak dinding rahim setelah prosedur meninggalkan bekas luka.
Jika operasi terjadi dua dan empat minggu setelah proses kelahiran untuk mengangkat sisa plasenta, maka akan memiliki peluang 25% risiko terdiagnosis sindrom asherman. Sisa plasenta yang masih tertahan merupakan plasenta tetap tertinggal di dalam tubuh setelah 30 menit melahirkan karena tertahan di belakang serviks atau menempel pada dinding rahim. Semakin banyak prosedur, maka semakin tinggi risiko terjadinya sindrom asherman.
Penyebab lainnya adalah infeksi endometrium seperti tuberkulosis genital. Tuberkulosis genital adalah saat bakteri tuberkulosis memasuki sistem reproduksi.
Kasus sindrom asherman sangat bervariasi pada setiap wanita. Ada varian sindrom di mana dinding rahim tidak saling menempel. Sebaliknya, ada endometrium terbuka karena lapisan basal yang telah dihilangkan atau dihancurkan. Perawatan radiasi juga dapat menyebabkan sindrom asherman.
Gejala Sindrom Asherman
Gejalanya pada setiap orang bervariasi. Beberapa orang terutama yang tidak menginginkan kehamilan mungkin tidak terlihat gejala apapun. Namun, untuk Gejala umumnya meliputi:
- Keguguran berulang
- Amenore, kurangnya periode menstruasi
- Infertilitas
- Penyumbatan rahim atau leher rahim yang menyebabkan menstruasi retrograde, di mana darah mengalir ke saluran tuba daripada keluar dari tubuh
Gejala-gejala tersebut juga dapat mengindikasikan beberapa masalah lain yang lebih umum, sehingga penting untuk dikonsultasikan ke Dokter.
Diagnosis Sindrom Asherman
Saat ini, metode diagnostik terbaik adalah histeroskopi. Histeroskopi melibatkan pemasangan kamera ke instrumen untuk dimasukkan ke dalam rahim. Foto-foto tersebut dapat menunjukkan jaringan parut atau IUA di dalam rahim.
Metode lainnya dalam mendiagnosis sindrom asherman adalah histerosalpingografi. Tes ini menggunakan sinar-X dan pewarna kontras untuk menunjukkan gambaran rahim dan kemungkinan jaringan parut.
Selain itu, scan MRI dapat mendeteksi tanda-tanda yang menunjukkan sindrom Asherman.
Pengobatan Sindrom Asherman
Penderita sindrom Asherman biasanya melakukan pengobatan dengan pembedahan. Dokter bedah akan melakukan pemotongan dan menghilangkan jaringan parut atau adhesi. Operasi ini bersifat non-invasif dan prosedurnya menggunakan histeroskopi. Pengobatannya memerlukan anestesi umum. Setelah operasi, maka akan diresepkan estrogen untuk meningkatkan kualitas lapisan rahim. Apabila berencana untuk program kehamilan, maka luangkan sekitar 12 bulan untuk proses penyembuhan.
Dapatkah IUD menyebabkan Sindrom Asherman?
Alat kontrasepsi dalam rahim (IUD) adalah jenis alat kontrasepsi jangka panjang yang masuk ke dalam rahim dan tertanam untuk jangka waktu tertentu (biasanya beberapa tahun). Saat perangkat ini masuk di dalam tubuh, akan selalu ada risiko infeksi dan perkembangan jaringan parut. Namun, itu bukan menjadi penyebab sindrom asherman secara pasti, dan IUD biasanya tidak berkaitan dengan kondisi tersebut.
Bisakah sindrom Asherman dicegah?
Tidak ada cara bagi seseorang untuk mencegah sindrom Asherman.
Namun ada beberapa orang yang berisiko tinggi mengalami sindrom Asherman, seperti mereka yang telah menjalani operasi pelebaran dan kuret satu kali atau lebih. Mereka juga harus mempertimbangkan untuk berkonsultasi dengan dokter jika mereka mengalami gejala yang terkait dengan kondisi tersebut.
Kapan harus ke dokter?
Sindrom Asherman bukanlah kondisi yang mengancam jiwa, tetapi dapat menyebabkan keguguran berulang. Pastikan kamu memeriksakan diri ke dokter secara teratur agar dapat dipantau selama masa kehamilannya jika kamu mengalami sindrom asherman.
Pemeriksaan dapat menghubungi dokter melalui aplikasi Halodoc. Jadi tunggu apalagi, yuk, langsung saja unduh aplikasi Halodoc dari App Store atau Play Store smartphone kamu.
Referensi:
Cleveland Clinic. Diakses pada 2023. Asherman’s Syndrome
International Journal of Women’s Health. Diakses pada 2023. Asherman’s syndrome: current perspectives on diagnosis and management
Medical News Today. Diakses pada 2023. Everything to Know About Asherman Syndrome
WebMD. Diakses pada 2023. What Is Asherman Syndrome?
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan