Penjelasan tentang Ejakulasi yang Bisa Terjadi pada Wanita
Ejakulasi wanita terjadi saat uretra mengeluarkan cairan saat berhubungan intim.
DAFTAR ISI
- Memahami Ejakulasi Wanita
- Cairan yang Keluar Bukan Urine
- Apakah Ejakulasi Wanita Normal dan Seberapa Umum?
- Hubungi Dokter Ini untuk Info Kesehatan Seksual Wanita
Ejakulasi merupakan bentuk orgasme yang biasanya dialami oleh pria. Ketika seorang pria mencapai klimaks saat melakukan hubungan intim atau masturbasi, ia akan mengalami ejakulasi yang ditandai dengan keluarnya cairan dari penis yang disebut dengan air mani
Namun, ejakulasi ternyata tidak hanya dialami oleh pria saja lho, wanita juga bisa mengalaminya.
Saat terangsang secara seksual atau mencapai orgasme, wanita bisa mengeluarkan cairan dari lubang uretra. Kok bisa? Berikut penjelasannya.
Memahami Ejakulasi Wanita
Ejakulasi wanita mengacu pada keluarnya cairan dari uretra selama orgasme atau gairah seksual. Uretra adalah saluran yang membawa urine dari kandung kemih keluar dari tubuh.
Namun, cairan yang keluar saat wanita mengalami ejakulasi belum tentu adalah urine.
Ada dua jenis ejakulasi wanita:
- Cairan Squirt. Ini biasanya tidak berwarna dan tidak berbau, serta keluar dalam jumlah banyak.
- Cairan Ejakulasi. Cairan ini lebih mirip air mani pria. Biasanya kental dan tampak seperti susu.
Menurut analisis, cairan yang dikeluarkan wanita saat ejakulasi tersebut mengandung asam fosfatase prostat (PSA).
PSA adalah enzim yang terkandung dalam air mani pria yang membantu motilitas sperma.
Selain itu, ejakulasi wanita biasanya juga mengandung fruktosa yang merupakan bentuk gula.
Fruktosa biasanya juga ada dalam air mani pria yang berfungsi sebagai sumber energi untuk sperma. Ketahui juga informasi tetang Ejalukasi Dini pada Pria – Penyebab, Gejala, dan Pengobatannya.
Para ahli percaya bahwa PSA dan fruktosa yang ada dalam cairan ejakulasi wanita berasal dari kelenjar Skene atau yang disebut juga saluran Garter atau prostat wanita.
Kelenjar Skene terletak di bagian depan, di dalam dinding vagina di dekat G-spot. Para peneliti percaya bahwa rangsangan menyebabkan kelenjar ini menghasilkan PSA dan fruktosa yang kemudian berpindah ke uretra.
Selain itu, yuk Mengenal Ejakulasi pada Pria, Proses dan Masalah yang Sering Terjadi berikut ini.
Cairan yang Keluar Bukan Urine
Selama bertahun-tahun, para ilmuwan sempat berpikir bahwa wanita yang mengalami ejakulasi saat berhubungan intim mengalami masalah kontinensia.
Namun, penelitian membantah ide tersebut dan mengonfirmasi bahwa ejakulasi wanita adalah kondisi yang benar-benar bisa terjadi.
Dalam satu studi tahun 2014, beberapa wanita diminta untuk pergi ke toilet sebelum melakukan aktivitas seksual kemudian melakukan pemindaian ultrasound untuk membuktikan bahwa kandung kemih mereka kosong.
Setelah para wanita ini terangsang secara seksual, mereka menjalani USG kedua, yang menunjukkan bahwa kandung kemih mereka sudah terisi kembali secara signifikan.
Akhirnya, pemindaian ketiga setelah mereka squirt mengungkapkan kandung kemih yang kosong lagi, menunjukkan bahwa cairan yang mereka keluarkan berasal dari sumber ini dan kemungkinan adalah urine (atau setidaknya sebagian).
Seorang apoteker, Abbas Kanani, mengungkapkan dengan tegas bahwa squirt mungkin berasal dari kandung kemih, karena tidak ada struktur lain di dalam area anatomi wanita yang mampu menahan cairan sebanyak itu atau mendorongnya dengan kekuatan sebesar itu.
Selama orgasme, otot-otot menjadi rileks dan membuatnya sulit untuk menahan urine, sehingga akhirnya keluar melalui uretra.
Namun, cairan yang keluar saat squirt tidak sepenuhnya urine. Mengenal Orgasme – Pengertian, Jenis, dan Manfaatnya .
Analisis ilmiah yang dipimpin oleh seksolog Amerika, Beverly Whipple menemukan bahwa urea dan keratin, konstituen kimia dari urine hanya ada dalam jumlah sedikit dalam cairan yang dikeluarkan tersebut.
Mereka menemukan adanya zat tambahan dalam cairan tersebut yang salah satunya adalah PSA.
Cairan yang keluar saat squirt cenderung bening, tidak kuning, dan tidak memiliki bau yang sama seperti urine.
Sejumlah wanita yang mengalami squirt juga setuju bahwa cairan yang keluar saat squirt tidak sama dengan urine.
Mereka mengungkapkan mereka masih perlu buang air kecil setelah squirt.
Pahami lebih lanjut seputar ejakulasi dalam pembahasan In-depth: Tak Lagi Misteri, Ini Fakta Lengkap tentang Orgasme pada Wanita berikut ini
Apakah Ejakulasi Wanita Normal dan Seberapa Umum?
Ejakulasi wanita sangat normal, hanya saja jarang dibicarakan. Menurut International Society for Sexual Medicine, diperkirakan antara 10 dan 50 persen wanita mengalami ejakulasi saat berhubungan intim.
Beberapa ahli malah percaya bahwa semua wanita mengalami ejakulasi, tetapi banyak yang tidak menyadarinya.
Hal itu mungkin karena cairan bisa mengalir kembali ke kandung kemih daripada keluar dari tubuh.
Dalam sebuah penelitian yang melibatkan 233 wanita, 14 persen peserta melaporkan bahwa mereka mengalami ejakulasi hampir setiap kali orgasme, sementara itu 54 persen mengatakan bahwa mereka pernah mengalaminya setidaknya sekali.
Ketika para peneliti membandingkan sampel urine dari sebelum dan sesudah orgasme, mereka menemukan lebih banyak PSA pada sampel urine sesudah orgasme.
Oleh karena itu, mereka menyimpulkan bahwa semua wanita mengalami ejakulasi, tetapi tidak selalu mengeluarkannya.
Sebaliknya, ejakulasi terkadang kembali ke kandung kemih, yang kemudian dikeluarkan saat buang air kecil.
Sebaliknya, ejakulasi terkadang kembali ke kandung kemih, yang kemudian dikeluarkan saat buang air kecil. Nah, Ini Alasan Kenapa Buang Air Kecil Setelah Berhubungan Intim itu Perlu.
Hubungi Dokter Ini untuk Info Kesehatan Seksual Wanita
Jika butuh informasi lebih dalam seputar kesehatan seksual, jangan ragu konsultasikan bersama dokter obstetri dan ginekologi di Halodoc.
Mereka bisa memberikan informasi lebih dalam terkait hal ini. Tak perlu khawatir, privasi kamu aman terjaga dan dokter di Halodoc tersedia 24 jam.
Nah, berikut ini terdapat beberapa dokter spesialis obstetri dan ginekologi yang sudah memiliki pengalaman lebih dari 8 tahun.
Mereka juga telah mendapatkan rating yang baik dari para pasien yang sebelumnya mereka tangani.
Ini daftarnya:
1. dr. Fitria Angela Umar Sp.OG
Kamu bisa menghubungi dr. Fitria Angela Umar Sp.OG yang merupakan lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi pada 2015 dan 2022.
Dokter Fitria Angela Umar Sp.OG saat ini berpraktik di Makassar, Sulawesi Selatan dan tergabung sebagai tergabung sebagai anggota Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) dengan nomor STR 7121301322172530.
Dengan pengalaman selama 8 tahun yang ia miliki, dr. Fitria Angela Umar Sp.OG. memberikan layanan konsultasi di Halodoc tentang kesehatan seksual wanita.
Ia juga bisa memberikan konsultasi terkait kesehatan kandungan, kesuburan, gangguan haid dan hormon dan keluarga berencana.
Chat dr. Fitria Angela Umar Sp.OG mulai dari Rp 55.000,- di Halodoc.
2. dr. Lucia Leonie Sp.OG
Bumil juga bisa menghubungi dr. Lucia Leonie Sp.OG. Ia merupakan lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Maranatha pada 2011 dan Universitas Hasanuddin pada 2017.
Dokter Lucia Leonie Sp.OG saat ini berpraktik di Makassar, Sulawesi Selatan dan tergabung sebagai tergabung sebagai anggota Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) dengan nomor STR DV00000058866267.
Dengan pengalaman selama 13 tahun yang ia miliki, dr. Lucia Leonie Sp.OG. memberikan layanan konsultasi di Halodoc seputar kesehatan seksual wanita.
Ia juga bisa memberikan saran terkait masalah reproduksi lainnya ataupun kesehatan kandungan.
Chat dr. Lucia Leonie Sp.OG mulai dari Rp 55.000,- di Halodoc.
Itulah berbagai daftar dokter spesialis obgyn yang bisa kamu hubungi untuk mendapatkan informasi terkait kesehatan seksual wanita.
Tak perlu khawatir jika dokter sedang tidak tersedia atau offline.
Sebab, kamu tetap bisa membuat janji konsultasi di lain waktu melalui aplikasi Halodoc.
Ayo hubungi dokter di Halodoc sekarang juga!