Penjelasan tentang Anosmia dan Ageusia pada COVID-19
“Pandemi COVID-19 menimbulkan gejala anosmia dan ageusia. Kedua hal ini berasal dari infeksi pada hidung.”
Halodoc, Jakarta – Anosmia dan ageusia adalah dua kondisi yang berhubungan dengan infeksi hidung. Hal ini umumnya menyerang segala usia, tetapi lebih sering berdampak kepada lansia.
Salah satu penyebab munculnya anosmia dan ageusia ini adalah COVID-19. Hal ini terjadi karena kedua kondisi ini saling berhubungan dan memengaruhi satu dengan yang lainnya.
Anosmia
Anosmia adalah hilangnya indra penciuman secara total dan penurunan kemampuan untuk mendeteksi bau. Ada banyak hal yang dapat menyebabkan anosmia ini salah satunya COVID-19.
Selain itu, anosmia yang berasal dari COVID-19 biasanya disertai dengan demam dan nyeri sendi, tidak ada salahnya jika melakukan pemeriksaan di rumah sakit terdekat untuk menghindari penyebaran dan penularan COVID-19.
Gejala anosmia pada pasien COVID-19 biasanya muncul sekitar 2 hingga 14 hari setelah terpapar virus corona dan gejalanya terjadi secara tiba-tiba. Hal ini biasanya diawali dengan hidung meler atau tersumbat yang dapat menghilangkan kemampuan indera penciuman.
Jika dalam rentang waktu dua pekan anosmia tidak kunjung sembuh segera untuk memeriksakannya ke dokter. Ini bertujuan untuk dilakukan pemeriksaan secara menyeluruh. Setelah diketahui penyebabnya maka akan ditangani sesuai dengan pemicunya.
Ageusia
Jika anosmia tidak dapat mendeteksi bau, ageusia ini merupakan kondisi seseorang kehilangan indra perasanya secara total. Alhasil, segala jenis asupan yang masuk akan terasa hambar. Sama halnya dengan anosmia, ageusia ini juga dapat terjadi salah satunya karena COVID-19.
Selain itu, gejala lain yang mungkin terjadi pada orang pengidap ageusia yaitu kemampuan makan yang menurun, tekanan darah tinggi (hipertensi), hidung tersumbat, alergi, dan memiliki masalah kesehatan mulut. Biasanya ageusia pada COVID-19 ini dapat sembuh sama seperti sembuhnya COVID-19 yaitu dalam waktu satu hingga tiga minggu.
Kaitan Anosmia dengan Ageusia pada COVID-19
Indera perasa dan indera penciuman bekerja sama untuk membantu manusia mengenali rasa dan bau. Ketika hidung tidak bisa mencium bau (anosmia), secara tidak langsung lidah juga tidak ada rasa (ageusia).
Itu artinya anosmia dan ageusia dapat muncul secara bersamaan. Alasan lainnya yaitu saat makan atau minum lidah membutuhkan hidung untuk mengenali asupan yang masuk ke dalam tubuh.
Selain itu, disini otak juga memiliki peran dari asupan yang masuk ke dalam tubuh dengan menerima informasi untuk mengenali bau dan rasa. Oleh karenanya diperlukan perlindungan ekstra untuk menjaga diri dan keluarga agar selalu sehat.
Itulah penjelasan tentang anosmia dan ageusia pada COVID-19. Jika kamu sedang merasakan gejala yang sudah dijelaskan dalam artikel ini ada baiknya untuk segera membuat janji rumah sakit agar dapat mengendalikan efek dari anosmia dan ageusia ini. Jangan tunda untuk memeriksakan diri dan keluarga sebelum kondisinya semakin memburuk, Download Halodoc sekarang juga!
Referensi:
Cleveland Clinic. Diakses pada 2022. Anosmia (Loss of Sense of Smell)
Cleveland Clinic. Diakses pada 2022. Ageusia: Loss of sense of taste
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan