Penjelasan Medis Perempuan Lebih Gampang Kena Memar Ketimbang Laki-Laki

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   11 Februari 2019
Penjelasan Medis Perempuan Lebih Gampang Kena Memar Ketimbang Laki-LakiPenjelasan Medis Perempuan Lebih Gampang Kena Memar Ketimbang Laki-Laki

Halodoc, Jakarta – Sering mengalami memar, padahal hanya sedikit terbentur saja? Sebenarnya ini adalah kondisi yang biasa terjadi pada laki-laki maupun perempuan. Faktor usia bisa jadi salah satu penyebab. Seiring bertambahnya usia, kulit menjadi lebih tipis dan kehilangan lapisan pelindung lemak yang bertindak sebagai bantalan ketika kamu terbentur sesuatu.

Kemudian, usia juga membuat pembuluh darah menjadi lebih rapuh. Mengonsumsi beberapa obat ataupun suplemen tertentu, seperti aspirin atau pengencer darah juga bisa menjadi indikasi kamu gampang mendapatkan memar. Sama halnya dengan konsumsi steroid, seperti prednison juga dapat menyebabkan mudah memar, karena mereka menipiskan kulit.

Baca juga: Arti Warna Memar yang Tiba-Tiba Muncul di Tubuh

Beberapa faktor lain yang memudahkan seseorang mengalami memar, yaitu:

  1. Vitamin C Rendah

Nutrisi ini sangat penting untuk penyembuhan, jadi jika kamu tidak mendapatkan cukup vitamin C, maka dapat lebih mudah mendapatkan memar.

  1. Keturunan

Jika salah satu anggota keluarga juga mengalaminya, bisa jadi kondisi gampang memar ini sudah turunan. Beberapa orang (biasanya perempuan) hanya memiliki pembuluh darah yang lebih rapuh, sehingga itu membuat mereka lebih mudah memar, terutama pada lengan atas, paha, ataupun bokong. Ini mungkin tampak menakutkan, namun jika kamu merasa baik-baik saja dan tidak memiliki gejala lain, maka itu mungkin tidak perlu dikhawatirkan.

  1. Paparan Matahari

Paparan sinar matahari memang sangat bisa memudahkan terjadinya memar. Sinar matahari yang berlebihan dapat secara perlahan melemahkan kulit dan pembuluh darah kecil di bawahnya.

Kondisi memar menjadi sesuatu yang perlu dikhawatirkan jika bentuk memar sedikit berbeda. Tidak disebabkan oleh menabrak sesuatu dan biasanya tidak merasa lembut ketika kamu menyentuhnya. Kemudian, memar membutuhkan waktu lebih lama untuk sembuh.

Baca juga: Tiba-Tiba Kulit Memar, Waspadai 5 Penyakit Ini

Kenapa Perempuan Lebih Rentan Memar

Menurut Dr. Joel Cohen dari AboutSkin Dermatology, kolagen adalah bangunan struktural utama di kulit. Di dalam dermis, kolagen membentuk jaringan serat yang menyatukan seluruh kulit, seperti jaring. Kolagen mendukung pembuluh darah, sehingga lebih terlindung dari kekuatan tumpul.

Kulit terbuat dari tiga lapisan, yaitu epidermis (lapisan paling atas, apa yang bisa kamu lihat), dermis (tempat kapiler, kelenjar keringat, dan folikel rambut nongkrong), serta hipodermis (kebanyakan lemak, dengan beberapa pembuluh darah dan pendukung struktural lainnya).

Memar terbentuk ketika pembuluh darah di dermis atau hipodermis pecah yang menyebabkan darah bocor ke jaringan di sekitarnya. Memar tidak segera muncul dan biasanya baru muncul satu atau dua hari setelah cedera. Warna memar tergantung pada kedalaman cedera.

Baca juga: Celana Dalam Ketat Bikin Selulit, Benarkah?

Warna memar bisa terlihat berbeda tergantung pada lapisan kulit dan perempuan lebih mudah memar ketimbang laki-laki, karena perempuan lebih banyak lemak dan lebih sedikit kolagen. Lapisan kolagen padat lebih tebal pada laki-laki, sehingga pembuluh darah ditahan lebih aman. Perbedaan struktural antara kulit laki-laki dan perempuan, termasuk selulit juga menjadi pemicu perempuan rentan mendapat memar.

Selain itu, peran estrogen juga dapat melemahkan dinding pembuluh darah. Estrogen merupakan vasodilator, artinya menjaga pembuluh darah tetap terbuka yang dapat meningkatkan memar. Pembuluh darah yang melebar berarti lebih banyak darah yang bocor sebelum pembekuan. Itulah sebabnya kenapa perempuan lebih banyak mendapatkan varises ketimbang laki-laki.

Punya pertanyaan seputar memar atau masalah kesehatan lainnya, bisa tanyakan langsung ke Halodoc. Dokter-dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik untukmu. Caranya, cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor, kamu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat.