Penjelasan Konsumsi Gula Bisa Sebabkan Diabetes
“Siapa yang hobi mengonsumsi makanan atau minuman manis? Hati-hati, asupan konsumsi gula bisa sebabkan diabetes. Terutama bila berlebihan dan kamu kamu memiliki faktor risiko lain, seperti genetik atau obesitas atau kelebihan berat badan.”
Halodoc, Jakarta – Diabetes adalah penyakit yang ditandai dengan kadar gula darah tinggi. Banyak orang bertanya-tanya apakah mengonsumsi gula bisa sebabkan diabetes? Konsumsi gula tambahan dalam jumlah besar memang dapat meningkatkan risiko diabetes, tetapi hal ini hanyalah salah satu bagian dari “teka-teki”.
Artinya, ada banyak faktor lain selain konsumsi gula yang juga memengaruhi risiko diabetes, misalnya pola makan, gaya hidup, dan genetika secara keseluruhan. Berikut ini pembahasan lengkapnya.
Baca juga: Ketahui Gaya Hidup Sehat untuk Pengidap Diabetes Melitus
Alasan Gula Bisa Sebabkan Diabetes
Diabetes terjadi ketika tubuh tidak lagi mampu mengatur kadar gula darah secara efektif. Kondisi ini terjadi saat pankreas berhenti memproduksi insulin dalam jumlah yang cukup, ketika sel-sel menjadi resisten terhadap insulin yang diproduksi, atau gabungan keduanya.
Insulin adalah hormon yang dibutuhkan untuk memindahkan gula dari aliran darah dan masuk ke dalam sel, sehingga kedua skenario tersebut menghasilkan kadar gula darah yang meningkat secara kronis.
Lantas, apakah konsumsi gula dapat menyebabkan diabetes? Penelitian yang dipublikasikan di Journal of Diabetes Investigation telah menemukan bahwa orang yang secara teratur minum minuman manis memiliki risiko sekitar 25 persen lebih besar untuk terkena diabetes tipe 2.
Menyoal konsumsi gula dan peningkatan risiko diabetes, banyak ahli yang percaya bahwa keduanya memiliki kaitan, baik secara langsung maupun tidak langsung. Ini dapat secara langsung meningkatkan risiko karena dampak fruktosa pada hati, termasuk meningkatkan perlemakan hati, peradangan, dan resistensi insulin lokal.
Kemudian, efek tersebut memicu produksi insulin yang tidak normal di pankreas, dan meningkatkan risiko diabetes tipe 2. Mengonsumsi gula dalam jumlah besar juga secara tidak langsung meningkatkan risiko diabetes dengan berkontribusi pada penambahan berat badan dan peningkatan lemak tubuh, yang merupakan faktor risiko terpisah untuk mengembangkan diabetes.
Cara untuk mengurangi efek negatif dari konsumsi gula yang tinggi, WHO merekomendasikan untuk mendapatkan tidak lebih dari 10 persen kalori harian dari gula tambahan yang tidak ditemukan secara alami dalam makanan.
Baca juga: Mengenal Gejala Awal Diabetes pada Anak-Anak
Tips Menurunkan Risiko
Selain mengurangi gula tambahan, ada banyak perubahan pola makan lain yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko diabetes, yaitu:
- Perbanyak konsumsi makanan utuh atau minim proses. Pola makan kaya kacang-kacangan, buah-buahan, sayuran dan biji-bijian telah dikaitkan dengan penurunan risiko diabetes.
- Makan sayuran berdaun hijau. Makan makanan yang kaya sayuran berdaun hijau telah dikaitkan dengan risiko diabetes yang lebih rendah.
- Batasi konsumsi alkohol. Konsumsi alkohol berlebihan dapat meningkatkan risiko diabetes. Jadi, pastikan untuk membatasinya, ya.
Jika mengurangi asupan gula tambahan terasa berlebihan, kamu bisa mulai dengan hanya mengurangi asupan minuman manis, yang merupakan sumber utama gula tambahan.
Perubahan kecil seperti ini dapat berdampak besar. Selain itu, cobalah untuk baca label nutrisi dengan hati-hati, karena ada lebih dari 50 nama berbeda untuk gula yang digunakan dalam produk makanan.
Selain memerhatikan konsumsi gula, kualitas pola makan secara keseluruhan, berat badan, kualitas tidur, olahraga, dan genetika semuanya berperan dalam pengembangan penyakit ini.
Jadi, jalanilah gaya hidup sehat secara keseluruhan. Bila sakit, gunakan aplikasi Halodoc untuk bicara pada dokter dan beli obat yang diresepkan dengan mudah.