Pengobatan Ranula yang Bisa Menyebabkan Benjolan di Bawah Lidah
“Penyumbatan pada saliva atau kelenjar air liur menyebabkan air liur tertahan dan tidak dapat mengalir ke luar mulut. Jika dibiarkan, hal tersebut memicu pembengkakan pada area yang terkena."
Halodoc, Jakarta – Jika lidah terasa mengganjal akibat benjolan, kondisi tersebut dikenal dengan istilah ranula. Benjolan yang muncul di bawah lidah biasanya terasa lunak karena berisi cairan air liur. Warnanya serupa dengan kulit di area tersebut atau merah kebiruan. Berikut ini serba-serbi tentang ranula.
Baca juga: Kenali Arti Warna Lidah yang Perlu Diperhatikan
Ranula, Benjolan Akibat Tersumbatnya Kelenjar Air Liur di Mulut
Ranula adalah kumpulan cairan atau kista yang terbentuk di bagian bawah lidah. Kumpulan air liur tersebut keluar dari kelenjar ludah yang rusak. Kelenjar ludah sendiri adalah struktur kecil di sekitar mulut yang memproduksi air liur. Air liur seharusnya mengalir dari kelenjar langsung ke dalam mulut.
Jika salah satu kelenjar rusak, maka air liur akan mengalir menuju jaringan di sebelah kelenjar, dan membentuk kista atau benjolan. Nah, kista inilah disebut dengan ranula. Meski kondisi tersebut umumnya dapat sembuh dengan sendirinya, prosedur pembedahan dibutuhkan jika kista menimbulkan gejala membahayakan.
Baca juga: Hal yang Perlu Diketahui tentang Kanker Lidah
Pemeriksaan Fisik dan Penunjang untuk Mendiagnosis Ranula
Benjolan kecil dan tidak bergejala biasanya dapat sembuh dengan sendirinya, sehingga tidak memerlukan pemeriksaan lebih lanjut. Namun, jika benjolan tersebut membesar, kamu disarankan untuk memeriksakan diri. Benjolan yang pecah akan mengganggu proses makan, menelan, berbicara, atau bernapas.
Proses diagnosis dapat dilihat berdasarkan penampilan dan lokasi benjolan. Jika kurang meyakinkan, berikut ini beberapa pemeriksaan penunjang yang dibutuhkan:
- CT scan, yang dilakukan menggunakan kombinasi sinar-X untuk mengambil gambar detail bagian dalam tubuh.
- MRI, yang dilakukan menggunakan magnet kuat dan gelombang frekuensi radio untuk menghasilkan gambar tubuh.
- USG leher, yang dilakukan menggunakan gelombang suara untuk menampilkan gambar di dalam tubuh.
Baca juga: Cedera pada Lidah Berisiko Terkena Disartria, Kok Bisa?
Setelah Terdiagnosis, Ini Pilihan Pengobatan Ranula yang Dilakukan
Pada beberapa kasus ringan, ranula dapat sembuh dengan sendirinya. Prosedur penanganan umumnya dilakukan jika benjolan membesar dan sudah mengganggu proses makan dan berbicara. Penanganannya sendiri tergantung pada ukuran kista.
Umumnya, pengobatan ranula dilakukan dengan membuat sayatan untuk mengalirkan air liur, sehingga pembengkakan pun berkurang. Dalam kasus yang jarang terjadi, cairan bisa saja menumpuk kembali, meski sudah melakukan prosedur sayatan ini. Untuk ranula yang lebih besar, akan dilakukan prosedur pengangkatan.
Hal yang Harus Dilakukan Setelah Prosedur Bedah Mulut
Masa pemulihan pada masing-masing orang akan berbeda. Namun, berikut ini beberapa hal yang harus dilakukan guna menunjang proses penyembuhan setelah pengobatan ranulan dilakukan:
1. Kompres Es
Kompres es dilakukan di bagian wajah untuk mengurangi pembengkakan. Teknik ini dapat dilakukan sesering mungkin selama 15-20 menit. Untuk hasil yang maksimal, lakukan teknik beberapa kali dalam sehari.
2. Konsumsi Obat yang Diresepkan
Pasca pembedahan, biasanya dokter akan meresepkan obat penghilang rasa sakit. Pastikan untuk mengonsumsi dan jangan melewatkan dosis penggunaannya, ya.
3. Makan Makanan Lembut
Setelah perdarahan berhenti, kamu disarankan untuk mengonsumsi makanan lunak. Lakukan ini 1-2 hari pertama setelah prosedur dilakukan. Contoh makanan yang disarankan, yaitu krim sup, yoghurt, atau kentang tumbuk.
4. Menjaga Kebersihan Mulut
Pastikan untuk menjaga kebersihan mulut dengan berkumur air garam sebanyak 4 kali dalam waktu 24 jam pertama pasca operasi. Lakukan ini setelah makan, agar tidak ada sisa makanan yang menumpuk.
Jika beberapa langkah tersebut tidak mampu menunjang proses penyembuhan pasca pembedahan, kamu dapat memeriksakan diri di rumah sakit terdekat melalui aplikasi Halodoc. Download aplikasinya di sini.
Hal yang Tidak Boleh Dilakukan Setelah Prosedur Bedah Mulut
Ada hal yang harus dilakukan, tentu ada hal yang tidak boleh dilakukan setelah prosedur bedah mulut berlangsung. Beberapa hal berikut ini dinilai dapat memicu munculnya komplikasi pascabedah mulut. Jadi, pastikan untuk tidak melakukan beberapa hal berikut ini dalam waktu yang ditentukan, ya.
1. Jangan Memaksakan Diri
Meski merasa sudah bisa melakukan aktivitas, tetapi sebaiknya jangan memaksakan diri. Beristirahatlah hingga kamu benar-benar pulih. Jangan mengangkat atau melakukan aktivitas berat beberapa hari setelah melakukan prosedur pembedahan mulut.
2. Jangan Konsumsi Makanan atau Minuman Panas
Pasca pembedahan, mungkin saja mulut dan lidah masih terasa kebas atau mati rasa akibat bius yang diberikan. Mengonsumsi makanan atau minuman panas tidak akan terasa saat itu juga, tetapi efeknya dapat dirasakan setelah bius menghilang. Hal tersebut akan menambah rasa sakit pada mulut.
3. Jangan Konsumsi Makanan Keras
Hal yang harus dilakukan selanjutnya adalah jangan mengonsumsi makanan keras selama 6-8 minggu pasca pembedahan. Jenis makanan yang disarankan harus bertekstur lembut, lunak, dan tidak harus dikunyah. Makanan bertekstur keras dinilai mampu memperlambat proses penyembuhan.
4. Jangan Sikat Menyikat Bagian Lidah
Membersihkan lidah menjadi salah satu rutinitas yang dilakukan saat menyikat gigi. Pasalnya, 50 persen bakteri dalam mulut bersalah di permukaan lidah. Namun, langkah tersebut tidak bisa kamu lakukan setelah menjalani pembedahan mulut. Sebaiknya tunggu hingga luka benar-benar sembuh.
5. Jangan Konsumsi Alkohol
Jangan mengonsumsi alkohol 24 jam pertama setelah pembedahan dilakukan. Hal tersebut dapat menghambat proses penyembuhan. Pastikan juga kamu tidak mengonsumsi alkohol saat tengah menjalani pengobatan. Kandungan alkohol dapat mengganggu kinerja obat-obatan yang dikonsumsi.
Pembedahan mulut dapat memicu komplikasi. Apalagi jika kamu melakukan beberapa hal yang menjadi pantangan. Risiko perdarahan, kerusakan jaringan saraf, infeksi, serta nyeri sendi rahang bisa semakin meningkat. Sebaiknya perhatikan pantangan tersebut, dan pastikan untuk tidak melakukannya.
Nah, bagi kamu yang memiliki masalah kesehatan gigi dan mulut, atau kesehatan lainnya, bisa kok bertanya langsung pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Yuk, download aplikasinya di sini.
Referensi:
Healthline. Diakses pada 2021. Recognizing the Symptoms of a Ranula.
Dental Restorative Group. Diakses pada 2021. Do’s and Don’ts of Recovering from Oral Surgery.
WebMD. Diakses pada 2021. 9 Tips to Recover From Oral Surgery.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan