Pengobatan Diabetes Insipidus Berdasar Jenisnya
“Berbeda dengan diabetes melitus, diabetes insipidus adalah gangguan kesehatan yang ditandai dengan meningkatnya rasa haus dan frekuensi buang air kecil. Penyakit ini terjadi ketika tubuh tidak dapat menyeimbangkan kadar cairan dengan baik. Penyakit ini bisa diatasi, tetapi pengobatan yang dilakukan berbeda dan disesuaikan dengan jenis diabetes insipidus.”
Halodoc, Jakarta – Pernah dengar penyakit diabetes insipidus? Meskipun namanya diabetes, penyakit ini tidak berkaitan dengan kondisi kadar gula darah. Diabetes insipidus adalah gangguan kesehatan yang ditandai dengan meningkatnya rasa haus dan frekuensi buang air kecil.
Pengidap diabetes insipidus bisa mengeluarkan urine sebanyak 20 liter setiap hari. Kondisi ini memicu berbagai gejala, seperti suhu tubuh tinggi hingga mengompol saat tidur. Jika kamu didiagnosis mengalami diabetes insipidus, lakukan pengobatan yang bisa membantu kamu mengatasi penyakit ini!
Baca juga: Apa Saja Gejala Diabetes Insipidus pada Anak-Anak?
Penyebab dan Pengobatan Diabetes Insipidus
Tubuh memiliki hormon antidiuretik yang berfungsi untuk membatasi pembuangan cairan tubuh. Ketika tubuh membutuhkan lebih banyak urine, maka hormon ini akan bekerja dan membuat tubuh memproduksi lebih sedikit urine.
Penyakit diabetes insipidus terjadi ketika tubuh tidak dapat menyeimbangkan kadar cairan dengan baik. Penyebabnya tergantung dari jenis diabetes insipidus yang kamu alami. Pengobatannya juga disesuaikan dengan jenis diabetes insipidus yang dialami.
Berikut ini pengobatan yang bisa dilakukan untuk mengatasi diabetes insipidus sesuai jenisnya, yaitu:
- Diabetes Insipidus Sentral
Kerusakan pada kelenjar pituitari atau hipotalamus menjadi penyebab diabetes insipidus sentral. Hipotalamus adalah bagian otak yang memproduksi hormon antidiuretik.
Sedangkan kelenjar pituitari adalah bagian tubuh yang menyimpan hormon ini. Pembedahan bagian kepala, tumor otak, hingga cedera kepala menjadi pemicu yang sering menyebabkan diabetes insipidus sentral.
Diabetes insipidus sentral yang masih terbilang ringan bisa diatasi dengan menambahkan asupan cairan setiap harinya untuk tubuh. Selain itu, tenaga medis juga akan melakukan pengobatan terhadap kelenjar pituitari atau hipotalamus yang mengalami kerusakan menggunakan beberapa jenis obat-obatan.
- Diabetes Insipidus Nefrogenik
Kondisi ini terjadi ketika ada kerusakan pada ginjal sehingga ginjal tidak dapat merespon hormon diuretik dengan baik. Kerusakan ginjal bisa terjadi akibat kelainan bawaan atau kelainan ginjal kronis. Penggunaan obat-obatan tertentu juga bisa memicu diabetes insipidus nefrogenik.
Dokter akan menganjurkan untuk melakukan diet rendah garam untuk mengurangi jumlah urine yang dihasilkan oleh ginjal. Pengidap diabetes insipidus nefrogenik juga membutuhkan tambahan asupan air untuk menghindari kondisi dehidrasi.
Selain itu, penggunaan obat hydrochlorothiazide, menjadi salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mengurangi gejala yang dialami. Namun, hentikan penggunaan obat-obatan jika gejala semakin memburuk.
Baca juga: Adakah Pencegahan Diabetes Insipidus yang Perlu Diketahui?
- Diabetes Insipidus Gestasional
Diabetes insipidus jenis ini sangat jarang terjadi. Namun, kondisi ini bisa terjadi pada ibu hamil akibat enzim yang dibuat oleh plasenta menghancurkan hormon antidiuretik.
Umumnya, diabetes insipidus gestasional diatasi dengan pemberian hormon sintetik desmopressin.
- Diabetes Insipidus Dipsogenik
Jenis ini disebabkan oleh kerusakan pada mekanisme pengatur rasa haus pada hipotalamus. Tidak ada pengobatan khusus yang bisa mengatasi kondisi ini, selain mengurangi asupan cairan.
Jika kondisi ini dipicu oleh gangguan kesehatan mental, maka penanganan pertama yang harus dilakukan adalah mengatasi gangguan kesehatan mental yang dialami.
Diabetes insipidus biasanya akan disertai dengan dua gejala yang khas, yaitu keinginan untuk buang air kecil terus-menerus dan rasa haus yang berlebihan. Selain itu, kondisi ini menyebabkan rasa lelah, kesulitan konsentrasi, hingga gangguan tidur.
Baca juga: Diabetes Insipidus vs Diabetes Melitus, Lebih Bahaya Mana?
Segera gunakan aplikasi Halodoc dan tanyakan langsung pada dokter jika kamu mengalami keluhan kesehatan yang terkait dengan penyakit ini. Kamu bisa download aplikasi Halodoc sekarang juga melalui App Store atau Google Play. Dengan begitu, keluhan kesehatan yang kamu alami dapat diatasi dengan baik dan tidak memicu komplikasi.