Pengobatan dan Pencegahan Hepatitis E
Halodoc, Jakarta – Sebagai salah satu jenis penyakit hepatitis, infeksi virus hepatitis E bisa menjadi kondisi yang berbahaya dan berpotensi serius. Hepatitis E merupakan infeksi hati akut yang terjadi karena serangan virus HEV. Penularan virus hepatitis E terjadi saat seseorang mengonsumsi air yang terkontaminasi virus HEV. Penyakit ini juga bisa ditularkan melalui transfusi darah, ibu hamil ke janin, serta penularan dari hewan yang terinfeksi virus HEV.
Baca juga: Hepatitis E Bisa Ditularkan Tikus pada Manusia
Hepatitis E merupakan jenis penyakit yang sangat mudah berkembang di lingkungan yang tidak memiliki sanitasi yang baik, karena kontaminasi virus hepatitis E pada sumber air. Selain karena infeksi virus, hepatitis E juga bisa terjadi akibat kerusakan pada organ hati. Umumnya, kerusakan terjadi karena senyawa kimia, terutama alkohol. Kebiasaan mengonsumsi minuman beralkohol secara berlebih telah lama dikaitkan dengan kerusakan sel-sel hati secara permanen. Kondisi tersebut pun dikaitkan dengan penyakit gagal hati alias sirosis.
Dalam beberapa kasus, kondisi ini juga bisa terjadi sebagai penyakit autoimun. Yaitu, jenis penyakit yang terjadi karena sistem imun yang seharusnya melindungi tubuh, malah berbalik menyerang dan merusak sel tubuh yang sehat. Dalam hal ini, sistem imun menyerang sel-sel hati dan menyebabkan peradangan. Karena banyak penyebabnya, pengobatan penyakit hepatitis pun berbeda-beda, tergantung pada jenis dan penyebab hepatitis.
Pengobatan Hepatitis E
Setelah seseorang terdiagnosis hepatitis E, pengobatan pertama yang akan dilakukan dokter adalah terapi imunosupresi. Cara pengobatan tersebut dilakukan untuk mengurangi jumlah virus HEV dalam darah. Terapi ini disebut dapat mengurangi hingga 30 persen virus dalam darah pengidap hepatitis E.
Namun, jika cara ini tidak berhasil mengurangi jumlah virus dalam darah, maka pengobatan biasanya akan dilanjutkan dengan terapi antivirus. Cara yang digunakan adalah dengan monoterapi ribavirin (600–1000 miligram dalam satu hari), untuk minimal tiga bulan. Pada tahap yang lebih parah, hepatitis E biasanya harus diobati dengan prosedur transplantasi hati.
Baca juga: Risiko yang Bisa Ditimbulkan oleh Hepatitis E
Pengobatan dengan transplantasi hati dilakukan jika hepatitis E yang terjadi sudah masuk ke tahap kronis. Tidak semua pengidap hepatitis akan berakhir dengan transplantasi hati, tergantung pada kebutuhan dan tingkat keparahan yang muncul. Pengobatan dengan transplantasi hati bisa memicu efek samping yang signifikan dan penolakan organ pada penerima, terutama organ jantung atau ginjal.
Yang perlu diingat, pengobatan untuk pengidap hepatitis E bisa jadi tidak sama antara satu orang dengan yang lainnya. Maka dari itu, sangat penting untuk selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mengetahui pengobatan yang cocok untuk kondisi yang diidap. Jika kamu memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah atau sedang hamil, segera lakukan pemeriksaan ke dokter. Sebab, bisa saja kamu membutuhkan penanganan yang lebih serius, untuk mencegah hepatitis berkembang menjadi kondisi yang lebih parah.
Pencegahan Hepatitis E
Salah satu cara untuk mencegah serangan virus hepatitis E adalah dengan menjaga kebersihan diri dan lingkungan. Sebab, virus hepatitis yang satu ini sering berkembang di lingkungan yang tidak terjaga kebersihannya dan lingkungan yang memiliki sanitasi buruk. Hindari juga kebiasaan mengonsumsi air yang kotor dan makanan mentah.
Baca juga: 6 Gaya Hidup Sehat untuk Pengidap Hepatitis E
Biasakan juga untuk mencuci sayur dan buah-buahan sebelum dikonsumsi. Agar kebersihan selalu terjadi, pastikan untuk selalu mencuci tangan, terutama setelah dari toilet, sebelum menyiapkan makanan, serta sebelum dan sesudah makan.
Cari tahu lebih lanjut seputar hepatitis E dan cara pengobatan serta pencegahannya dengan bertanya kepada dokter di aplikasi Halodoc. Kamu bisa menghubungi dokter melalui Video/Voice Call dan Chat. Dapatkan informasi seputar kesehatan dan tips hidup sehat dari dokter terpercaya. Yuk, download Halodoc sekarang di App Store dan Google Play!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan