Pengidap Hipertensi Lebih Rentan Terkena MERS, Ini Penyebabnya
“Penyakit MERS menjadi salah satu penyakit yang bisa menular dari hewan ke manusia dan manusia ke manusia. Untuk itu, perlu waspada dan berhati-hati agar terhindar dari penyakit ini. Salah satu faktor yang meningkatkan risiko paparan virus MERS adalah kondisi sistem imun tubuh yang rendah. Pengidap hipertensi menjadi kelompok orang yang memiliki sistem imun tubuh yang rendah.”
Halodoc, Jakarta – Penyakit MERS alias Middle East Respiratory Syndrome Coronavirus terjadi karena serangan virus corona. Gangguan kesehatan yang satu ini menyebabkan pengidapnya mengalami gangguan pada saluran pernapasan. Meski belum diketahui asal virus penyebab MERS, tetapi penyakit ini cukup berbahaya karena mudah menular. Penularan bisa terjadi antara unta dengan manusia dan manusia ke manusia.
Meski begitu, virus penyebab penyakit MERS disebut lebih rentan menyerang orang yang mengidap penyakit hipertensi. Benarkah? Apa penyebabnya? Tidak ada salahnya simak ulasannya dalam artikel ini!
Baca juga: Hati-Hati Virus Penyebab Flu Perut Ini
Hipertensi dan MERS
Pada dasarnya, ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan seseorang memiliki risiko lebih tinggi terserang penyakit MERS. Salah satunya yang perlu diketahui adalah faktor imun tubuh yang rendah.
Selain itu, MERS cukup rentan dialami oleh para lansia. Hal ini disebabkan semakin memasuki usia lanjut, imun tubuh seseorang akan semakin menurun. Normalnya, sistem imun tubuh dapat melindungi tubuh dari berbagai virus, bakteri, maupun parasit yang dapat mengganggu kesehatan. Namun saat imun tubuh menurun, kondisi ini dapat memengaruhi fungsi dari imun tubuh.
Biasanya, ada beberapa kondisi yang dapat memengaruhi fungsi imun tubuh, salah satunya adalah riwayat kesehatan. Bagi pengidap penyakit kronis, seperti hipertensi akan rentan memiliki sistem imun tubuh yang rendah. Untuk itu, perawatan dan pengobatan yang tepat perlu dilakukan untuk meningkatkan sistem imun tubuh agar menjadi lebih optimal.
Sedangkan penyakit MERS, lebih mudah menular pada kelompok orang dengan sistem imun tubuh yang rendah. Jika hipertensi tidak dirawat dengan baik, kondisi ini membuat pengidap hipertensi menjadi rentan mengalami penyakit MERS.
Bukan hanya hipertensi, pengidap diabetes, kanker, gangguan hati, gangguan ginjal, dan gangguan paru-paru menjadi kelompok lain yang sangat rentan terhadap paparan virus yang menyebabkan penyakit, seperti MERS CoV.
Baca juga: Hati-Hati, Ini Bahayanya Flu Australia
Gejala dan Penularan Penyakit MERS
Penyakit ini sering muncul tanpa gejala. Kalaupun ada, gejala yang muncul sebagai tanda dari penyakit ini sering bersifat umum dan serupa dengan penyakit flu pada umumnya, seperti demam, batuk, sakit kepala, sakit tenggorokan, dan nyeri sendi. Virus penyebab penyakit ini umumnya membutuhkan waktu untuk mulai menunjukkan gejala.
Gejala penyakit MERS membutuhkan waktu inkubasi sekitar 2–14 hari setelah terpapar virus penyebab MERS. Setelah gejala awal, biasanya akan disertai dengan gejala lain, seperti diare, mual, muntah, dan sesak napas.
MERS merupakan penyakit menular. Penyebarannya dapat terjadi melalui unta ke manusia. Dalam hal ini, saat manusia mengonsumsi susu dan daging unta dalam kondisi yang tidak sehat atau tidak dimasak dengan baik, maka penularan virus dapat terjadi pada manusia yang mengonsumsinya.
Sedangkan penularan dari manusia ke manusia, dapat terjadi melalui percikan air liur. Meskipun begitu, masih perlu dilakukan penelitian lanjutan untuk memastikan penularan yang terjadi pada pengidap MERS. Namun, tenaga medis yang merawat pengidap MERS menjadi kelompok yang sangat rentan tertular MERS.
Baca juga: Flu Menyerang Saat Liburan? Atasi dengan Makanan Sehat Ini!
Kamu bisa menanyakan seputar gejala yang muncul dan kemungkinan penyakit menyerang. Dokter bisa dihubungi dengan mudah melalui Video/Voice Call dan Chat. Dapatkan informasi seputar kesehatan dan tips hidup sehat dari dokter terpercaya. Yuk, download Halodoc sekarang di App Store dan Google Play!