Pengidap Gangguan Pendarahan Tidak Boleh Menjalani ESWL
“Dalam pengobatan batu ginjal, terapi ESWL atau Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy sering dilakukan, terutama untuk batu yang berukuran 2 sentimeter. Namun, terapi ini tidak boleh dijalani oleh pengidap gangguan perdarahan, karena berpotensi membahayakan kondisi yang diidap.”
Halodoc, Jakarta - Tahukah kamu tentang terapi ESWL? Terapi ESWL (Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy) digunakan untuk mengatasi penyakit batu ginjal dengan menggunakan alat yang memancarkan gelombang kejut, yang dikonsentrasikan di sekitar ginjal. Batu ginjal adalah sekumpulan senyawa mineral dan garam yang menumpuk dalam organ ginjal.
Sekumpulan senyawa dan mineral tersebut dapat dibuang ke luar tubuh tanpa proses pembedahan, yaitu menggunakan prosedur ESWL. Prosedur ini dilakukan untuk membuat batu ginjal berubah menjadi pecahan-pecahan yang lebih kecil, sehingga dapat dikeluarkan bersamaan dengan proses pembuangan urine.
ESWL adalah teknik yang efektif menghancurkan batu ginjal dengan ukuran 2 sentimeter. Lebih dari itu, pengidap disarankan untuk menempuh jalur pengobatan lain. Meski dinilai ampuh, terapi ini tidak bisa dilakukan oleh seseorang dengan gangguan pendarahan. Ini ulasan selengkapnya mengenai hal tersebut!
Baca juga: Ibu Hamil Bisa Hasilkan ASI Sehat Jika Rajin Berolahraga
Terapi ESWL pada Pengidap Gangguan Perdarahan
ESWL adalah terapi yang dilakukan dengan menggunakan gelombang kejut untuk mengobati penyakit batu ginjal pada seseorang. Hal yang perlu diwaspadai adalah, pengidap gangguan pendarahan tidak bisa menjalani prosedur ini. Jika mereka tengah mengonsumsi obat-obatan pengencer darah, prosedur ESWL ini akan sangat membahayakan kondisinya.
Gelombang kejut yang dipancarkan akan dikhawatirkan membuat kondisi pengidap gangguan pendarahan semakin parah. Berikut golongan yang tidak boleh menjalani prosedur ESWL:
- Seseorang dengan kelainan bentuk ginjal.
- Seseorang dengan kanker ginjal.
- Seseorang yang tengah hamil.
- Seseorang dengan aneurisma aorta perut.
- Seseorang dengan infeksi saluran kemih.
- Seseorang dengan obesitas.
- Seseorang dengan hipertensi atau tekanan darah tinggi.
Cara untuk mencegah timbulnya komplikasi pada pengidap gangguan pendarahan, beri tahu dokter jika kamu tengah mengonsumsi obat-obatan pengencer darah sebelum melaksanakan prosedur ESWL.
Kamu juga perlu memberitahu dokter jika kamu sedang menggunakan alat pacu jantung atau alat untuk merangsang denyut jantung dengan listrik bertegangan tinggi (ICD).
Baca juga: Ibu Hamil Bisa Alami Depresi, Ini Pengaruhnya pada Janin
Bagaimana Prosedur Terapi Dilakukan?
Prosedur ESWL dilakukan secara aman tanpa adanya sayatan pada kulit, sehingga dapat dilakukan dan diterapkan sebagai prosedur rawat jalan. Meski sejauh ini prosedur aman dilakukan, sejumlah kondisi tersebut tidak dapat mengikuti terapi ESWL. Prosedur akan dilakukan dengan berbaring dengan nyaman di ruangan yang telah disediakan.
Setelah berbaring nyaman, tim medis akan meletakkan bantal di sekitar perut atau bagian belakang ginjal, tentunya dengan posisi tubuh yang nyaman dan berada dalam jangkauan alat. Hal tersebut dilakukan agar gelombang kejut dapat dengan mudah ditargetkan ke darah sasaran. Setelah dinilai aman dan berada dalam target sasaran, tim medis akan memberikan obat bius lokal.
ESWL adalah prosedur terapi yang dilakukan dengan menggunakan kekuatan 1.000-2.000 gelombang kejut yang langsung difokuskan pada batu ginjal, sehingga endapan batu ginjal tersebut bisa langsung hancur menjadi pecahan-pecahan kecil. Pecahan-pecahan kecil tersebut kemudian akan dikeluarkan bersamaan dengan proses pembuangan urine.
Pada beberapa kasus, penanganan bagi pengidap yang mengalami gejala nyeri hebat, dokter akan memasukkan selang dari lubang kencing melalui kandung kemih menuju organ ginjal sebelum prosedur dimulai.
Baca juga: Ketahui Pencegahan Rubella saat Hamil
Prosedur ini juga dilakukan bagi seseorang yang mengalami penyumbatan di saluran ginjal menuju kandung kemih, memiliki risiko mengalami infeksi saluran kemih, serta mengalami penurunan fungsi ginjal.
Umumnya, prosedur ini akan memakan waktu keseluruhan selama 45-60 menit. Jika kamu ingin mengetahui lebih banyak tentang prosedur ini, kamu bisa diskusikan langsung dengan dokter di aplikasi Halodoc, ya!
Referensi:
NCBI. Diakses pada 2021. Complications of Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy for Urinary Stones: To Know and to Manage Them—A Review.
Medical News Today. Diakses pada 2021. Lithotripsy for stones: What to expect.
Hopkins Medicine. Diakses pada 2021. Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy (ESWL).
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan