Pengidap Gagal Ginjal Hindari 6 Makanan Ini
Halodoc, Jakarta – Ginjal adalah organ berbentuk kacang yang melakukan banyak fungsi penting. Beberapa fungsinya adalah menyaring darah, membuang limbah melalui urine, memproduksi hormon, menyeimbangkan mineral, dan menjaga keseimbangan cairan.
Ada banyak faktor risiko penyakit ginjal dan yang paling umum adalah diabetes yang tidak terkontrol dan tekanan darah tinggi. Alkoholisme, penyakit jantung, virus hepatitis C dan infeksi HIV juga menjadi penyebab. Ketika ginjal menjadi rusak dan tidak dapat berfungsi dengan baik, maka cairan dapat menumpuk di dalam tubuh dan limbah dapat menumpuk di dalam darah.
Menghindari atau membatasi makanan tertentu dalam diet dapat membantu mengurangi akumulasi produk limbah dalam darah, meningkatkan fungsi ginjal, dan mencegah kerusakan lebih lanjut.
Baca juga: Gagal Ginjal Kronis Butuh Cuci Darah
Diet ramah ginjal, biasanya meliputi membatasi natrium dan kalium hingga 2.000 miligram per hari dan membatasi fosfor hingga 1.000 miligram per hari. Ginjal yang rusak mungkin juga mengalami kesulitan menyaring produk limbah metabolisme protein. Oleh karena itu, seseorang dengan penyakit ginjal kronis pada tahap tertentu sangat mungkin untuk membatasi jumlah protein dalam dietnya.
Berikut adalah beberapa jenis makanan yang sebaiknya dihindari:
-
Minuman Bersoda
Terutama Cola, mengandung zat aditif fosfor selain kalori dan gula. Banyak produsen makanan menambahkan fosfor selama pemrosesan makanan dan minuman untuk meningkatkan rasa, memperpanjang umur simpan, dan mencegah perubahan warna. Kandungan ini tidak baik untuk ginjal, karena membuat ginjal harus bekerja ekstra keras.
-
Alpukat
Alpukat sering disebut-sebut karena kualitas gizi, termasuk lemak, serat, dan antioksidan yang menyehatkan jantung. Sementara alpukat biasanya merupakan tambahan makanan yang sehat, orang dengan penyakit ginjal mungkin perlu menghindarinya. Ini karena alpukat adalah sumber kalium yang sangat kaya.
-
Makanan Kalengan
Makanan kaleng, seperti sup, sayuran, dan kacang-kacangan, sering dibeli karena murah dan nyaman. Namun, sebagian besar makanan kaleng mengandung sodium dalam jumlah tinggi, karena garam ditambahkan sebagai pengawet untuk meningkatkan daya simpannya.
-
Roti Gandum
Roti gandum mungkin merupakan pilihan yang lebih bergizi, sebab sebagian besar kandungan seratnya yang lebih tinggi. Namun, roti putih biasanya direkomendasikan daripada varietas gandum untuk pengidap gagal ginjal.
Ini karena kandungan fosfor dan kaliumnya. Semakin banyak biji-bijian utuh dalam roti, semakin tinggi kandungan fosfor dan kalium. Yang terbaik adalah membandingkan label nutrisi dari berbagai jenis roti, pilih opsi natrium yang lebih rendah, dan jika mungkin pantau ukuran porsinya.
Baca juga: Ini yang Dimaksud dengan Gagal Ginjal Kronis
-
Pisang
Pisang dikenal karena kandungan potasiumnya yang tinggi. Meskipun secara alami rendah sodium, tetapi satu pisang berukuran sedang mengandung 422 miligram potasium. Mungkin sulit untuk mempertahankan asupan potasium harian hingga 2.000 miligram jika pisang merupakan makanan pokok sehari-hari.
Sayangnya, banyak buah tropis lainnya memiliki kandungan kalium tinggi juga. Namun, nanas mengandung kalium jauh lebih sedikit daripada buah tropis lainnya, sehingga bisa menjadi alternatif yang lebih cocok untuk pengidap gagal ginjal.
-
Susu
Produk susu kaya akan berbagai vitamin dan nutrisi serta sumber alami fosfor, kalium, dan protein yang baik. Namun, mengonsumsi terlalu banyak susu bersama dengan makanan kaya fosfor lainnya, dapat merusak kesehatan tulang mereka yang mengidap penyakit gagal ginjal.
Baca juga: 5 Tanda Awal Gagal Ginjal yang Perlu Diketahui
Ketika ginjal rusak akibat terlalu banyak konsumsi fosfor, maka dapat menyebabkan penumpukan fosfor dalam darah. Ini bisa membuat tulang menjadi kurus dan lemah seiring waktu dan meningkatkan risiko patah atau patah tulang.
Kalau ingin mengetahui lebih banyak mengenai makanan yang perlu dihindari buat pengidap gagal ginjal, bisa tanyakan langsung ke Halodoc. Dokter-dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik untukmu. Caranya, cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor, kamu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan