Pengidap Diabetes Tipe 1 dan 2 Bisa Idap Ketoasidosis Alkoholik
Halodoc, Jakarta – Ketoasidosis alkoholik adalah kondisi menumpuknya salah satu zat asam atau keton dalam darah yang disebabkan oleh konsumsi alkohol yang berlebihan. Jadi, yang berisiko mengalami kondisi ini sudah tentu adalah pecandu alkohol. Namun, selain pecandu alkohol, pengidap diabetes 1 dan 2 pun berisiko tinggi mengalami ketoasidosis alkoholik. Kok bisa? Simak ulasannya di sini.
Apa Itu Ketoasidosis Alkoholik?
Ketoasidosis alkoholik merupakan bentuk dari asidosis metabolik, yaitu suatu kondisi yang terjadi ketika kadar asam di dalam tubuh sangat tinggi. Pada kasus ketoasidosis alkoholik, kadar keton lah yang ditemukan terlalu tinggi dalam tubuh. Keton sendiri merupakan sejenis zat asam yang berasal dari sisa pembakaran lemak dalam tubuh sebagai upaya untuk menghasilkan energi.
Zat asam ini bisa berbahaya bagi kesehatan tubuh bila kadarnya terlalu tinggi. Ketoasidosis alkoholik lebih sering dialami oleh orang yang mengalami malnutrisi atau orang yang mengonsumsi alkohol dalam jumlah banyak setiap hari.
Baca juga: Ini Bedanya Ketoasidosis Alkoholik dan Ketoasidosis Diabetik
Penyebab Ketoasidosis Alkoholik
Salah satu penyebab ketoasidosis alkoholik adalah malnutrisi yang dipicu oleh kebiasaan minum alkohol secara berlebihan dalam jangka panjang. Malnutrisi membuat tubuh jadi tidak bisa bekerja dengan optimal.
Dalam kondisi tersebut, produksi insulin dalam pankreas berkurang, sehingga tubuh tidak bisa mengolah gula menjadi energi. Akibatnya, tubuh yang membutuhkan energi akan membakar lemak.
Saat lemak dibakar menjadi energi, tubuh akan menghasilkan zat asam keton. Bila pembakaran lemak terus terjadi, maka kadar keton akan semakin tinggi di dalam darah, sehingga menyebabkan seseorang mengalami ketoasidosis.
Selain insulin, konsumsi alkohol berlebihan juga bisa meningkatkan produksi hormon glukagon, katekolamin, kortisol, dan hormon pertumbuhan. Kondisi ini akan memengaruhi hati untuk menguraikan lebih banyak lemak yang kemudian memicu pelepasan asam lemak bebas. Meningkatnya asam lemak bebas juga akan meningkatkan keton dalam tubuh yang bersifat asam.
Penyebab ketoasidosis alkoholik lainnya adalah karena dehidrasi. Seseorang bisa mengalami dehidrasi bila terus menerus muntah, cairan tubuh berkurang, dan salah satu hormon dalam tubuh yang dinamakan antidiuretik mengalami penurunan. Dehidrasi bisa menurunkan kemampuan ginjal untuk mengeluarkan keton melalui urine dan meningkatkan kadar asam dalam tubuh. Kondisi inilah yang menyebabkan ketoasidosis alkoholik.
Selain beberapa penyebab di atas, ada juga beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko seseorang terkena ketoasidosis alkoholik. Salah satunya adalah mengidap penyakit diabetes. Pengidap diabetes 1 dan 2 berisiko tinggi terkena ketoasidosis alkoholik bila tidak menggunakan suntik insulin sesuai aturan, misalnya kurangnya dosis pemakaian.
Selain diabetes, berbagai penyakit lain yang juga bisa memicu terjadinya ketoasidosis alkoholik, antara lain pneumonia, infeksi saluran kemih, dan serangan jantung. Ini karena penyakit-penyakit tersebut bisa meningkatkan hormon-hormon tertentu, seperti adrenalin atau kortisol.
Baca juga: Diabetes Tipe 1 Bisa Sebabkan Ketoasidosis Diabetik
Enggak hanya mengonsumsi alkohol secara berlebihan, menyalahgunakan NAPZA, terutama kokain juga bisa meningkatkan risiko seseorang mengalami ketoasidosis alkoholik.
Begitu juga dengan orang yang mengonsumsi obat tertentu, seperti kortikosteroid atau diuretik. Orang yang mengalami trauma secara fisik atau emosi juga rentan terhadap ketoasidosis alkoholik.
Jadi, pengidap diabetes 1 dan 2 dianjurkan untuk rutin menggunakan suntik insulin sesuai dosis yang sudah dianjurkan dokter. Pengidap juga perlu mengontrol diabetes dengan menerapkan pola makan sehat serta melakukan aktivitas fisik secara rutin.
Baca juga: Kenali Prosedur Diagnosis Ketoasidosis Alkoholik
Untuk memantau kadar gula darah dalam tubuh, kamu bisa menggunakan aplikasi Halodoc, lho. Caranya praktis banget, tinggal pilih fitur Lab Service dan petugas lab akan datang ke rumahmu untuk memeriksa kesehatanmu. Yuk, download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan