Pengaruh Media Sosial terhadap Self-Harm: Fakta dan Cara Menghadapinya

6 menit
Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   11 Oktober 2024

“Media sosial dapat membawa dampak buruk bagi penggunanya, salah satunya dengan menampilkan konten self harm. Jika dibiarkan, ini dapat memengaruhi perilaku dan kesehatan mental seseorang.”

Pengaruh Media Sosial terhadap Self-Harm: Fakta dan Cara MenghadapinyaPengaruh Media Sosial terhadap Self-Harm: Fakta dan Cara Menghadapinya

DAFTAR ISI


Halodoc, Jakarta – Pada era digital seperti sekarang, peran media sosial menjadi aspek penting dalam membentuk berbagai aspek kehidupan manusia.  Namun, dibalik kemudahan dan keuntungan yang ditawarkan, terdapat pula sisi gelap yang seringkali terabaikan, yaitu pengaruhnya terhadap kesehatan mental. 

Salah satu fenomena yang semakin diperhatikan adalah hubungan antara media sosial dan tindakan self harm. Banyak juga kalangan yang khawatir akan peningkatan kasus self harm dan masalah kesehatan mental lainnya akibat pengaruh sosial media yang seakan tak ada batasannya. 

Fakta Pengaruh Sosial Media terhadap Self Harm

Kehadiran media sosial telah memberikan kebebasan kepada siapa pun untuk mengunggah konten apapun. Sayangnya, banyak juga kalangan yang kerap menyebarkan gambar-gambar hasil self harm.

Hal ini memiliki potensi dampak negatif, menjadi pemicu atau trigger bagi orang yang melihatnya, baik yang memiliki masalah kesehatan mental maupun yang tidak.

Dalam Journal of Child Psychology and Psychiatry, terdapat bukti bahwa melihat gambar-gambar yang menunjukkan tindakan self harm memiliki dampak negatif. 

Termasuk meningkatnya kecenderungan untuk melakukan self-harm, menimbulkan dorongan untuk melukai diri sendiri, serta memungkinkan terbentuknya koneksi dengan orang lain yang juga melakukan self-harm.

Namun, ada juga hasil dari sembilan penelitian yang menunjukkan beberapa dampak yang memberi efek perlindungan terhadap sebagian remaja. 

Ini meliputi penurunan keinginan untuk melakukan self-harm, peningkatan dalam hubungan sosial dengan orang lain, serta peningkatan dukungan yang diberikan dan diterima.

Cara Menghadapi Pengaruh Media Sosial terhadap Self Harm

Apabila kamu menemukan konten self harm di media sosial yang mengganggu, kamu dapat lakukan beberapa hal untuk menghadapinya.

Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil untuk menghadapi pengaruh media sosial terhadap self-harm:

1. Membatasi konten

Kamu dapat membatasi konten yang kamu lihat dengan memanfaatkan fitur pembatasan konten yang disediakan oleh platform media sosial. 

Selain itu, kamu dapat memblokir akun yang mengunggah konten yang membuat kamu merasa tidak nyaman.

2. Peningkatan pengawasan

Orang tua dan pengasuh harus mengawasi aktivitas online anak-anak, memberikan pengertian tentang risiko dan memberikan dukungan mental yang dibutuhkan.

3. Meningkatkan dukungan

Berikan dukungan terhadap orang yang berpotensi terpengaruh oleh konten self-harm di media sosial, termasuk pemberian layanan kesehatan mental.

4. Konseling dan terapi

Melakukan konseling dan terapi untuk membantu mengelola emosi dan menemukan cara yang lebih sehat untuk mengatasi masalah. 

Kamu bisa menghubungi dokter di Halodoc untuk melakukan konseling secara online.

Dengan langkah-langkah tersebut, kita dapat mengurangi efek buruk media sosial dan mendukung penciptaan lingkungan media sosial yang lebih aman dan sehat bagi semua pengguna.

Hubungi Psikiater Jika Kamu/Orang Terdekat Kerap Melakukan Self Harm

Jika kamu atau seseorang yang kamu kenal memiliki keinginan untuk melakukan self harm, segera hubungi seorang dokter spesialis kejiwaan melalui Halodoc untuk mendapatkan perawatan dan bantuan lebih lanjut.

Jangan ragu untuk berbicara terbuka kepada seorang psikiater tentang pengalaman yang kamu alami. 

Psikiater dapat membantu memahami situasi kamu dan memberikan penanganan yang sesuai.

Kamu dapat menghubungi daftar psikiater yang berpengalaman dan telah mendapatkan ulasan positif dari pasien sebelumnya yang mereka tangani.

Ini daftarnya: 

1. Indah Sevti Wardani S.Psi, M.Psi, Psikolog

Kamu bisa menghubungi Indah Sevti Wardani S.Psi, M.Psi, Psikolog yang merupakan lulusan  Universitas Mercu Buana pada 2014 dan Universitas Persada Indonesia YAI pada 2019. 

Saat ini, Indah Sevti Wardani S.Psi, M.Psi, Psikolog melakukan praktik di Tangerang Selatan, Banten. 

Dengan pengalaman selama 4 tahun, kamu tak perlu ragu untuk berkonsultasi di Halodoc jika memiliki kecenderungan  untuk self harm.

Ia juga dapat memberikan konseling seputar depresi, gangguan kecemasan, dan masalah kesehatan mental lainnya.

Chat Indah Sevti Wardani S.Psi, M.Psi, Psikolog dari Rp 80.000,- di Halodoc.

2. Annisa Prasetyo Ningrum S.Psi, M.Psi, Psikolog

Kamu dapat menghubungi Annisa Prasetyo Ningrum S.Psi, M.Psi, alumnus Universitas Brawijaya pada tahun 2013 dan Universitas Indonesia pada tahun 2018.

Annisa Prasetyo Ningrum S.Psi, M.Psi, berpraktik di Bekasi, Jawa Barat, dan juga merupakan anggota dari Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI).

Dengan pengalaman sebagai seorang psikolog klinis selama 6 tahun, kamu dapat menjadwalkan sesi konseling dengan Annisa Prasetyo Ningrum S.Psi, M.Psi, melalui Halodoc terkait masalah self harm.

Ia dapat memberikan konsultasi mengenai berbagai topik seperti masalah keluarga dan hubungan, gangguan kecemasan, pengasuhan anak, dan gangguan mood.

Chat Annisa Prasetyo Ningrum S.Psi, M.Psi, Psikolog dari Rp 55.000,- di Halodoc

3. dr. Sarah Endang S. Siahaan Sp.KJ

Kamu juga bisa menghubungi dr. Sarah Endang S. Siahaan Sp.KJ, seorang dokter spesialis kedokteran jiwa yang merupakan lulusan dari Fakultas Kedokteran Universitas Methodist Indonesia pada tahun 2013 dan Universitas Udayana pada tahun 2022.

Saat ini, dr. Sarah Endang S. Siahaan Sp.KJ berpraktik di Brebes, Jawa Tengah, dan aktif sebagai anggota Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia (PDSKJI).

Dengan pengalamannya selama 10 tahun di bidang kedokteran jiwa, ia dapat membantu kamu dalam berkonsultasi mengenai masalah kesehatan mental, termasuk kecenderungan untuk melakukan self harm.

Chat dr. Sarah Endang S. Siahaan Sp.KJ dari Rp 55.000,- di Halodoc.

4. dr. Anastasia Kharisma Sp.KJ

Berikutnya kamu dapat menghubungi dr. Anastasia Kharisma Sp.KJ, seorang dokter yang merupakan alumni dari Fakultas Kedokteran Universitas Udayana pada tahun 2012 dan 2023.

Saat ini, dr. Anastasia Kharisma Sp.KJ berpraktik di Denpasar, Bali, dan aktif sebagai anggota dari Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia (PDSKJI).

Dengan pengalaman kerja selama 11 tahun di bidang kedokteran jiwa, ia dapat membantu kamu dalam berkonsultasi mengenai berbagai masalah kesehatan mental, termasuk keinginan untuk melakukan self harm.

Chat dr. Anastasia Kharisma Sp.KJ dari Rp 55.000,- di Halodoc.

Itulah penjelasan singkat tentang fakta dan cara menghadapi konten sosial media yang mengandung self harm.

Jangan ragu untuk menghubungi dokter yang tersedia 24/7 melalui layanan Halodoc untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Kamu juga bisa merasa tenang karena privasi kamu terjamin aman.

Tidak perlu tunggu lebih lama, manfaatkan layanan Halodoc sekarang juga untuk mendapatkan konsultasi kesehatan yang lebih mudah dan cepat!

Referensi:

Oxford University. Diakses pada 2024. Study shows viewing self-harm images online and in social media usually causes harm.
Journal of Child Psychology and Psychiatry. Diakses pada 2024. Research Review: Viewing self-harm images on the internet and social media platforms: systematic review of the impact and associated psychological mechanisms.
National Institute of Health. Diakses pada 2024. The role of online social networking on deliberate self-harm and suicidality in adolescents: A systematized review of literature.
BBC. Diakses pada 2024. What to do if you see an Instagram post about suicide
HelpGuide.org. Diakses pada 2024.Cutting and Self-Harm

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan