Pengaruh Anoreksia Nervosa Terhadap Kesuburan Wanita
Halodoc, Jakarta - Tahukah kamu, seseorang bisa merasakan ketakutan berlebihan dengan berat badan yang berlebih? Gangguan tersebut disebut dengan anoreksia nervosa, yaitu gangguan pola makan yang membuat pengidapnya takut terhadap kenaikan berat badan. Akibatnya, tubuh pengidap akan terlalu kurus.
Anoreksia nervosa ditandai dengan berat badan yang terlalu rendah untuk usia dan tinggi badan orang tersebut. Umumnya, pengidap gangguan ini akan terus berusaha untuk menguruskan tubuh dengan berbagai cara. Misalnya seperti melakukan diet ketat secara rutin meski berat badan tidak berlebih, selalu mengonsumsi obat pencuci perut, dan berusaha untuk memuntahkan makanan yang baru saja dimakan dengan sengaja.
Gangguan ini lebih banyak terjadi pada wanita dibanding pria. Kondisi ini biasa terjadi ketika seseorang masuk dalam fase pra-remaja, fase remaja, hingga awal-awal dewasa. Gangguan ini dapat menyebabkan hal-hal yang berbahaya pada pengidapnya karena kurangnya asupan nutrisi pada tubuh.
Selain itu, seseorang dengan anoreksia nervosa kebanyakan tipe orang yang berprestasi di semua bidang yang ditekuninya. Orang-orang dengan gangguan ini cenderung perfeksionis, karena dipengaruhi oleh perasaan obsesif, cemas, hingga depresi. Karena bagi orang-orang tersebut, suatu hal harus terlihat sempurna seperti halnya dengan berat badan.
Pengaruh Anoreksia pada Kesuburan Wanita
Kemampuan seseorang untuk hamil berbanding lurus dengan segala sesuatu yang dikonsumsinya. Selalu merawat tubuh adalah salah satu hal yang dapat dilakukan semua orang untuk meningkatkan kesuburan, mencegah keguguran, dan menjalani kehamilan yang sehat.
Mengonsumsi makanan yang mendukung kesuburan juga dibutuhkan untuk menunjang kehamilan. Jika wanita tersebut mengalami gangguan anoreksia, kemungkinan tingkat kesuburannya akan menurun, karena tubuh tidak mendukung upaya menyuburkan sistem reproduksinya. Memang terdapat korelasi antara asupan nutrisi dengan kesuburan. Maka dari itu, seseorang dengan gangguan makanan rentan mengalami infertilitas.
Gangguan anoreksia ini berkaitan dengan masalah psikologis, fisik, dan emosional. Namun, salah satu dampak kesehatan yang paling signifikan adalah kerusakan atau kurang suburnya sistem reproduksi. Selain itu, seseorang yang mengalami anoreksia nervosa dapat mengalami komplikasi kesehatan reproduksi, di antaranya:
-
Menstruasi pada wanita menjadi tidak normal atau amenore.
-
Jarang mengalami menstruasi atau oligomenore.
-
Gagal untuk berovulasi.
-
Produksi sel telur yang sedikit.
-
Menurunnya dorongan seksual.
-
Pada risiko yang parah dapat mengalami Sindrom Ovarium Polikistik (PCOS).
Bisa dikatakan bahwa sistem reproduksi dengan nutrisi yang masuk ke tubuh sangat berhubungan. Selain pengaruh dari fisik yang dapat merugikan dikarenakan gangguan anoreksia, gangguan lainnya, seperti depresi, kecemasan, dan stres juga dapat menjadi ancaman bagi kesuburan.
Hal yang disayangkan adalah beberapa orang yang terus berusaha untuk menjaga berat badannya agar tidak bertambah, mereka tidak menyadari masalahnya hingga mencoba untuk hamil. Sebuah penelitian menemukan bahwa wanita yang mengalami gangguan anoreksia lebih mudah mengalami kehamilan yang tidak normal. Hal tersebut mungkin terjadi karena kesalahpahaman bahwa wanita yang mengalami gangguan tersebut tidak dapat berovulasi tanpa menstruasi.
Seseorang yang mengalami anoreksia nervosa harus berdiskusi dengan dokter untuk mencari cara agar dapat hamil. Jika kehamilan sudah terjadi, kamu harus segera mencari cara untuk mengurangi komplikasi yang mungkin terjadi pada kesehatan ibu dan juga janin.
Itulah pengaruh anoreksia nervosa pada kesuburan wanita. Jika kamu mempunyai pertanyaan perihal anoreksia nervosa, kamu dapat bertanya pada dokter dari Halodoc. Komunikasi dengan dokter bisa dilakukan melalui Chat atau Voice/Video Call. Selain itu, kamu juga dapat membeli obat yang sedang dibutuhkan dan pesanan akan langsung di antar ke rumah dalam waktu satu jam. Yuk, download segera di Google Play atau App Store!
Baca juga: