Pencegahan Abses Peritonsil yang Bisa Dilakukan
Halodoc, Jakarta – Abses peritonsil merupakan penyakit yang menyebabkan terjadi penumpukan nanah di dekat tenggorokan. Kumpulan nanah tersebut terletak di dekat tonsil atau biasa disebut amandel. Penyakit ini umumnya hanya akan menyerang satu sisi tenggorokan. Penyakit ini bisa menyerang siapa saja, termasuk anak-anak. Namun, abses peritonsil paling banyak menyerang pada usia dewasa muda, yaitu sekitar usia 20–40 tahun.
Penyakit abses perintosil biasanya terjadi karena infeksi amandel alias tonsillitis yang tidak ditangani. Radang amandel yang dibiarkan begitu saja bisa menyebar hingga ke jaringan sekitarnya dan berkembang menjadi abses peritonsil. Umumnya, penyakit ini disebabkan oleh kuman Streptokokus yang bisa disertai juga dengan infeksi bakteri anaerob lainnya.
Baca juga: Waspada, Abses Peritonsil Sebabkan Sulit Bernapas
Bahaya Abses Peritonsil yang Harus Diwaspadai
Penyakit abses peritonsil sama sekali tidak boleh dianggap sepele. Umumnya, penyakit ini diawali dengan infeksi atau radang amandel yang tidak diterapi. Selain radang amandel, penumpukan nanah yang berujung pada abses peritonsil uga bisa disebabkan oleh faktor lain, seperti terdapat infeksi gigi, radang amandel kronis, aktif merokok, mengidap leukemia, serta ada batu atau kalsium yang terdeposit di tonsil.
Gejala utama dari abses peritonsil adalah muncul rasa nyeri pada satu sisi tenggorokan dan bisa membuat kesulitan berbicara serta menelan makanan. Penyakit ini juga ditandai dengan naiknya suhu tubuh alias demam, nyeri telinga, bengkak, suara bindeng, serta merasa sulit untuk membuka mulut atau terasa ada yang mengganjal pada tenggorokan. Pada kondisi yang parah, penyakit ini bisa menyebabkan pengidapnya kesulitan bernapas serta mengalami produksi air liur berlebih. Penyakit ini juga bisa menyebabkan pembesaran kelenjar getah bening di sekitar leher.
Baca juga: Abses Peritonsil dan Tonsilitis, Apa Bedanya?
Cara terbaik untuk mencegah terjadinya abses peritonsil adalah dengan menangani infeksi atau radang amandel yang terjadi. Selain itu, kamu juga bisa mencegah penyakit ini dengan melakukan perubahan gaya hidup, yaitu mengonsumsi makanan sehat, banyak minum air putih, serta hindari konsumsi makanan yang berminyak. Abses peritonsil juga bisa dicegah dengan segera melakukan pemeriksaan ke dokter jika mengalami radang tenggorokan dalam jangka waktu yang panjang.
Saat mengalami keluhan berupa radang amandel, sebaiknya pastikan tubuh mendapat waktu yang cukup untuk beristirahat. Hal ini bisa membantu meningkatkan sistem kekebalan atau imunitas tubuh, sehingga bisa melawan infeksi. Dengan begitu, radang amandel bisa sembuh tanpa menyebabkan kondisi lebih parah, yaitu abses peritonsil.
Untuk mendiagnosis abses peritonsil, dilakukan pemeriksaan riwayat kesehatan dan tes fisik. Pemeriksaan akan dilakukan dengan menggunakan senter untuk melihat kondisi amandel dan jaringan di sekitarnya. Dokter juga akan menekan bagian yang dicurigai mengalami abses, karena ada penumpukan nanah. Pemeriksaan lanjutan juga dilakukan, berupa USG, rontgen, ataupun CT Scan.
Penyakit ini harus segera ditangani untuk mencegah komplikasi. Abses peritonsil bisa menyebabkan pengidapnya mengalami kesulitan bernapas serta sulit menelan makanan maupunan minuman. Hal itu bisa menjadi penyebab terjadinya dehidrasi. Selain itu, abses peritonsil pada pengidap penyakit lain, seperti diabetes melitus, penyakit gangguan daya tahan tubuh, penggunaan steroid lama, ataupun tanda sepsis dapat memperparah kondisi.
Baca juga: Selain Menyerang Kulit, Abses Dapat Menyerang 6 Bagian Tubuh Ini
Punya masalah kesehatan dan butuh saran dokter segera? Pakai aplikasi Halodoc saja. Kamu bisa dengan mudah menghubungi dokter melalui Video/Voice Call dan Chat kapan dan di mana saja. Dapatkan informasi seputar kesehatan dan tips hidup sehat dari dokter terpercaya. Yuk, download Halodoc sekarang di App Store dan Google Play!