Penanganan yang Dilakukan pada OCD Ekstrem
“OCD ekstrem terjadi ketika kecemasan menghambat pengidapnya melakukan aktivitas sehari-hari. Kondisi tersebut dapat diatasi dengan obat-obatan, terapi perilaku, dan pengelolaan kecemasan.”
Halodoc, Jakarta – Pengidap gangguan obsesif kompulsif (OCD) memiliki pola pikir dan obsesi yang mengarahkannya untuk melakukan sesuatu secara berulang (kompulsi). Obsesi dan kompulsi tersebut dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. Gangguan kesehatan mental ini bisa bersifat kronis bahkan ekstrem.
Apa itu OCD ekstrem? Ketika OCD menjadi ekstrem, kondisi tersebut akan mengganggu hubungan, tanggung jawab, dan kualitas hidup dan dapat menurun secara signifikan. Bahkan bisa menghambat pengidapnya untuk melakukan aktivitas normal sehari-hari. OCD bukanlah kesalahan pengidapnya dan tidak harus dihadapi sendiri. Kondisi tersebut dapat diobati, meski terasa berat dan parah.
Jenis-jenis Penanganan untuk Mengobati OCD Ekstrem
Menurut penelitian, OCD ekstrem perlu menjalani pengobatan jangka panjang untuk meminimalisasi kekambuhan. Pengobatan harus dilakukan secara intensif dan sedari dini, supaya gejala OCD tidak kambuh meski pengobatan dihentikan.
Ada beberapa jenis penanganan OCD yang dapat dilakukan. Penanganan yang paling umum yaitu:
1. Pengobatan
Pengidap OCD kemungkinan mendapatkan obat resep untuk menangani gejala OCD. Obat yang digunakan menargetkan serotonin, beberapa juga disarankan untuk mengonsumsi neurotransmitter norepinefrin.
Dalam beberapa kasus, jika seseorang tidak menanggapi obat yang ditargetkan, dapat menggunakan kombinasi beberapa obat. Misalnya, antidepresan SSRI dapat dikombinasikan dengan obat seperti risperidone (yang digunakan untuk mengobati gejala psikotik, seperti halusinasi dan delusi).
2. Psikoterapi
Jenis penanganan OCD ekstrem berikutnya yaitu dengan psikoterapi atau terapi perilaku kognitif (CBT). Ini adalah psikoterapi yang paling umum digunakan untuk menangani OCD. Cara kerja CBT yaitu dengan:
- Mengontrol ritual atau perilaku yang berulang-ulang.
- Mengurangi kecemasan tentang obsesi, yang dapat mengurangi intensitas dan frekuensi.
CBT untuk OCD ekstrem melibatkan dua komponen, yaitu terapi perilaku dan terapi kognitif.
Terapi perilaku dilakukan dengan paparan dan pencegahan ritual (ERP) yang berupa:
- Secara bertahap meningkatkan paparan terhadap pemicu kecemasan atau obsesi, sambil menahan dorongan untuk melakukan perilaku kompulsif sebagai respons.
- Mengulangi paparan secara teratur, sampai situasi atau pengalaman pengidap tidak lagi memicu kecemasan atau kesulitan.
Sementara itu, terapi kognitif melibatkan:
- Membantu pengidap OCD belajar mengenali kecemasan tentang makna obsesi dan menggantinya dengan hal yang realistis.
- Mengajarkan untuk lebih menyadari bahwa obsesi tidak menyakiti siapapun dan tidak memiliki kekuatan.
Gejala OCD Ganggu Aktivitas? Hubungi Psikolog Ini untuk perawatan dan konsultasi lebih lanjut.
3. Pengelolaan Kecemasan
Gejala kecemasan pada pengidap OCD perlu dikelola dengan program berbasis kesadaran atau yang dikenal sebagai terapi penerimaan dan komitmen (ACT). Bisa dibilang program ini masih baru sebagai penanganan OCD.
Meskipun penelitian ACT belum sebanyak CBT, tapi dianggap menjanjikan sebagai pengobatan OCD. Apalagi jika penanganannya dikombinasikan dengan CBT. Pengidap OCD yang tidak menanggapi penanganan dengan metode ERP, dapat merasakan manfaat dari pengelolaan kecemasan.
Pengelolaan kecemasan bertujuan membantu pengidap OCD agar dapat menanggapi kecemasan sebagai hal yang netral. Pengidap juga mampu membiarkan kecemasan datang dan pergi, tanpa perlu merespons, atau tidak merasa terganggu.
Itulah beberapa jenis penanganan OCD. Kondisi kesehatan mental ini dapat mempersulit pengidap dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Terutama jika gejalanya ekstrem. Jika kamu mengidap OCD ekstrem, mungkin akan merasa takut untuk mengelola gejala.
Untungnya ada beberapa jenis penanganan OCD ekstrem. Sebaiknya tanyakan pada psikolog di Halodoc untuk mendapatkan rujukan atau saran tentang penanganan yang tepat. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga!
Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2023. Obsessive-compulsive disorder (OCD)
Healthline. Diakses pada 2023. Understanding the Impact of Severe Obsessive-Compulsive Disorder (OCD)
Very Well Health. Diakses pada 2023. How Is Severe OCD Treated?
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan