Pemeriksaan yang Dilakukan untuk Diagnosis Skoliosis
“Skoliosis adalah kelengkungan yang abnormal yang terjadi pada tulang belakang. Kondisi ini terjadi berawal dari masa kanak-kanak. Jika melihat ada kemungkinan skoliosis, pemeriksaan X-ray, CT scan, atau MRI mungkin diperlukan untuk mendapatkan diagnosis yang tepat.”
Halodoc, Jakarta – Skoliosis adalah kelengkungan lateral tulang belakang yang tidak normal. Hal ini paling sering didiagnosis pada masa kanak-kanak atau remaja awal. Kurva normal tulang belakang terjadi di daerah serviks, toraks, dan lumbal di bidang yang disebut bidang “sagital”. Kurva alami ini memposisikan kepala di atas panggul dan bekerja sebagai peredam kejut untuk menghantarkan tekanan mekanis selama gerakan.
Skoliosis biasanya didiagnosis melalui pemeriksaan fisik, x-ray, radiografi tulang belakang, CT scan, atau MRI. Kurva diukur dengan Metode Cobb dan didiagnosis dalam tingkat keparahan dengan jumlah derajat. Diagnosis positif skoliosis dibuat berdasarkan kelengkungan koronal yang diukur pada radiografi posterior-anterior lebih besar dari 10 derajat.
Baca juga: Komplikasi yang Bisa Terjadi Karena Skoliosis
Pemeriksaan untuk Mendiagnosis Skoliosis
Secara umum, kurva dianggap signifikan jika lebih besar dari 25 sampai 30 derajat. Kurva yang melebihi 45 derajat hingga 50 derajat dianggap parah dan seringkali membutuhkan perawatan yang lebih intens.
Pemeriksaan fisik adalah tes skrining awal sederhana yang bisa mendeteksi masalah skoliosis pada seseorang, tapi belum bisa menentukan secara akurat jenis atau tingkat keparahannya. Berikut ini pemeriksaan yang diperlukan untuk diagnosis yang akurat dan positif:
- X-Ray
Dilakukan dengan menggunakan radiasi untuk menghasilkan gambar bagian tubuh yang menunjukkan struktur tulang belakang dan garis besar sendir. Sinar-X tulang belakang diperoleh untuk mencari kemungkinan penyebab nyeri lainnya, yaitu infeksi, patah tulang, kelainan bentuk, dan lainnya.
- CT Scan
Gambar diagnostik yang dibuat setelah komputer membaca sinar-X, bisa menunjukkan bentuk dan ukuran kanalis spinalis, isinya dan struktur di sekitarnya. Pemeriksaan ini baik dalam memvisualisasikan struktur tulang.
- MRI (Magnetic Resonance Imaging)
Pemeriksaan ini menghasilkan gambar tiga dimensi dari struktur tubuh menggunakan magnet yang kuat dan teknologi komputer, bisa menunjukkan sumsum tulang belakang, akar saraf, dan daerah sekitarnya, serta pembesaran, degenerasi dan kelainan bentuk.
Baca juga: Ini Gerakan Pilates untuk Pengidap Skoliosis
Bagaimana Skoliosis Ditangani?
Sebagian besar anak dengan skoliosis memiliki lekukan ringan dan mungkin tidak memerlukan perawatan dengan penyangga atau pembedahan. Anak-anak yang mengidap skoliosis ringan memerlukan pemeriksaan rutin untuk melihat apakah ada perubahan kelengkungan tulang belakang saat mereka tumbuh.
Meskipun ada pedoman kurva ringan, sedang, dan berat, keputusan untuk memulai pengobatan selalu dibuat secara individual. Beberapa faktor yang harus menjadi pertimbangan, yaitu:
- Jenis kelamin. Anak perempuan memiliki risiko perkembangan yang jauh lebih tinggi dibandingkan anak laki-laki.
- Keparahan kurva. Kurva yang lebih besar cenderung memburuk seiring waktu.
- Pola kurva. Kurva ganda, juga dikenal sebagai kurva berbentuk S, cenderung memburuk lebih sering dibandingkan kurva berbentuk C.
- Lokasi kurva. Lekukan yang terletak di bagian tengah (torak) tulang belakang lebih sering memburuk dibandingkan kurva di bagian atas atau bawah tulang belakang.
- Kematangan. Jika tulang anak berhenti tumbuh, risiko perkembangan kurva rendah. Itu artinya kawat memiliki efek paling besar pada anak-anak yang tulangnya masih tumbuh.
Pada anak-anak, perawatan mungkin memakai penyangga punggung untuk menghentikan lekukan menjadi lebih buruk. Penyangga ini dapat dihentikan sampai pertumbuhan tulang belakang anak berhenti. Di samping itu, terkadang pembedahan mungkin diperlukan untuk mengontrol pertumbuhan tulang belakang, sampai operasi untuk meluruskannya dapat dilakukan saat tulang berhenti tumbuh.
Baca juga: Idap Skoliosis di Masa Kecil Bisa Sampai Dewasa, Benarkah?
Sementara itu, orang dewasa mungkin memerlukan perawatan untuk menghilangkan rasa sakit akibat skoliosis. Contohnya, obat penghilang rasa sakit, suntikan tulang belakang, dan terkadang operasi.
Itulah yang perlu diketahui mengenai pemeriksaan untuk mendiagnosis skoliosis. Untuk perawatan yang tepat, kamu bisa membuat jadwal kunjungan dokter di rumah sakit terdekat melalui aplikasi Halodoc. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga!
Referensi:
American Association of Neurological Surgeons. Diakses pada 2021. Scoliosis
Mayo Clinic. Diakses pada 2021. Scoliosis
WebMD. Diakses pada 2021. How Do I Know If I Have Scoliosis?
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan