Pemeriksaan yang Dapat Dilakukan untuk Mendiagnosis Meningioma
Halodoc, Jakarta - Jarang menimbulkan gejala, meningioma adalah tumor yang terbentuk di meninges, yaitu selaput pelindung otak dan tulang belakang. Tumor yang tumbuh umumnya tergolong jinak dan berkembang sangat lambat, sehingga pengidapnya kerap tidak merasakan gejala apapun hingga bertahun-tahun. Namun pada beberapa kasus, dampak meningioma pada jaringan otak, saraf dan pembuluh darah, bisa menyebabkan kecacatan yang serius.
Penyebabnya hingga kini belum diketahui secara pasti. Namun, ada beberapa faktor yang bisa membuat seseorang berisiko lebih tinggi untuk mengidap kondisi ini, yaitu:
- Obesitas. Meski banyak pengidap meningioma juga mengalami obesitas, belum diketahui pasti apa kaitan antara dua penyakit tersebut.
- Radioterapi. Risiko terserang meningioma meningkat pada individu yang pernah menjalani radioterapi di kepala.
- Wanita. Meningioma umumnya menyerang wanita. Hal ini diduga terkait dengan hormon pada wanita.
- Pengidap neurofibromatosis tipe 2, yaitu kelainan genetik yang mengakibatkan pertumbuhan tumor di berbagai jaringan saraf.
Baca juga: Kelompok Usia yang Rentan Terserang Meningioma
Gejala yang Dapat Muncul Secara Bertahap
Gejala yang dirasakan pengidap meningioma tergantung pada ukuran dan lokasi tumor. Pada awalnya gejala mungkin tidak terlihat, atau bisa juga muncul bertahap, seperti:
- Sakit kepala yang semakin lama semakin memburuk.
- Tinnitus.
- Mual dan muntah.
- Pandangan kabur atau berbayang.
- Gangguan pada indera penciuman.
- Gangguan ingatan.
- Gangguan dalam bicara.
- Hilang pendengaran.
- Perubahan perilaku.
- Kejang.
- Kelemahan anggota tubuh.
Baca juga: Radiasi Telepon Genggam Tingkatkan Risiko Terkena Meningioma
Pemeriksaan yang Digunakan untuk Mendiagnosisnya
Dalam mendiagnosis meningioma, dokter biasanya akan menjalani prosedur pencitraan otak berupa:
1. CT Scan
CT (computed tomography) scan adalah prosedur yang menggabungkan serangkaian gambar X-ray yang diambil dari berbagai sisi di sekitar otak, dengan penggunaan komputer untuk membuat gambar pembuluh darah, dan jaringan lunak yang ada di dalam otak. Prosedur ini menunjukkan gambar yang lebih detail daripada X-ray biasa.
2. MRI
Magnetic resonance imaging (MRI) merupakan pemeriksaan organ tubuh yang dilakukan dengan menggunakan teknologi magnet dan gelombang radio. Dalam mendiagnosis meningioma, pemeriksaan ini dilakukan untuk mendapatkan hasil gambar otak dan jaringan di dalamnya secara rinci dan mendalam.
MRI juga sering dilakukan dan berkaitan dengan pemeriksaan terhadap saraf tulang belakang, jantung, pembuluh darah, tulang, sendi, jaringan lunak, dan organ-organ tubuh lainnya. Pemeriksaan MRI membutuhkan bantuan zat pewarna khusus yang disuntikkan melalui pembuluh darah, untuk membantu meningkatkan ketepatan gambar, sebagai hasil dari pemeriksaan.
Setelah menjalani dua pemeriksaan tersebut dan ternyata masih ada keraguan apakah tumor yang tumbuh tergolong jinak atau ganas, dokter bedah saraf biasanya akan mengambil sebagian atau seluruh tumor untuk dianalisa (biopsi). Setelah diagnosis dipastikan, barulah metode pengobatan lebih lanjut ditentukan.
Baca juga: Pengidap Epilepsi Rentan Terkena Meningioma, Ini Penyebabnya
Itulah sedikit penjelasan tentang meningioma, gejala, dan pemeriksaan yang dapat dilakukan untuk mendiagnosisnya. Jika kamu membutuhkan informasi lebih lanjut soal hal ini atau gangguan kesehatan lainnya, jangan ragu untuk mendiskusikannya dengan dokter pada aplikasi Halodoc, lewat fitur Talk to a Doctor, ya. Mudah kok, diskusi dengan dokter spesialis yang kamu inginkan pun dapat dilakukan melalui Chat atau Voice/Video Call. Dapatkan juga kemudahan membeli obat menggunakan aplikasi Halodoc, kapan dan di mana saja, obatmu akan langsung diantar ke rumah dalam waktu satu jam. Yuk, download sekarang di Apps Store atau Google Play Store!