Pemeriksaan Bronkoskopi untuk Mendeteksi Pneumonia
Halodoc, Jakarta – Pneumonia adalah peradangan pada kantung udara di salah satu atau kedua paru-paru akibat infeksi bakteri atau virus. Penyakit paru tersebut biasanya menimbulkan gejala berupa batuk berdahak atau bernanah, demam, menggigil, dan kesulitan bernapas.
Bila kamu mengalami gejala tersebut, sebaiknya periksakan diri ke dokter untuk mengetahui penyakit yang menjadi penyebabnya. Bila dokter mencurigai kamu mengidap pneumonia, dokter akan merekomendasikan untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk memastikan diagnosis. Salah satu pemeriksaan yang umum digunakan untuk mendeteksi pneumonia adalah bronkoskopi. Berikut ulasannya.
Apa Itu Bronkoskopi?
Bronkoskopi adalah prosedur untuk melihat secara langsung saluran udara di paru-paru menggunakan tabung tipis bercahaya yang disebut bronkoskop. Alat tersebut dimasukkan melalui hidung atau mulut, lalu melewati tenggorokan dan masuk ke saluran udara.
Dengan melakukan pemeriksaan ini, dokter bisa melihat kotak suara (laring), trakea, saluran udara besar ke paru-paru (bronkus), dan cabang yang lebih kecil dari bronkus (bronkiolus).
Tujuan bronkoskopi biasanya dilakukan adalah untuk:
- Mendiagnosis masalah paru-paru.
- Mengidentifikasi infeksi paru-paru, seperti tuberkulosis (TB), pneumonia, dan infeksi jamur atau parasit pada paru-paru.
- Biopsi jaringan dari paru-paru.
- Mengeluarkan lendir, benda asing, atau halangan lain di saluran udara atau paru-paru, seperti tumor.
- Menempatkan selang kecil untuk menahan jalan napas tetap terbuka (stent).
- Mengobati masalah paru-paru (bronkoskopi intervensi), seperti perdarahan, penyempitan saluran napas yang tidak normal, atau paru-paru yang kolaps (pneumotoraks)
Peran Bronkoskopi untuk Mendeteksi Pneumonia
Pemeriksaan bronkoskopi yang menggunakan alat (bronkoskop) yang memiliki kamera di ujungnya memungkinkan dokter untuk mengevaluasi jaringan paru-paru secara visual dan melihat apakah terjadi peradangan dan infeksi pada kantung udara paru-paru.
Dokter juga bisa memasukkan alat kecil melalui bronkoskop untuk memungkinkan ia mengambil sampel jaringan paru-paru atau saluran napas untuk membantu mendiagnosis masalah yang terjadi pada paru-paru.
Kadang-kadang, dalam pemeriksaan bronkoskopi untuk mendeteksi pneumonia, dokter juga bisa melakukan prosedur tambahan, seperti bronchoalveolar lavage (BAL) untuk menganalisis dan kultur cairan. BAL adalah prosedur yang digunakan dokter untuk mengumpulkan spesimen dari saluran udara yang lebih kecil dan alveoli yang tidak bisa dilihat melalui bronkoskop.
Setelah memasukkan bronkoskop ke dalam saluran napas kecil, dokter akan memasukkan air garam (saline) melalui alat. Cairan tersebut kemudian disedot kembali ke dalam bronkoskop membawa sel dan bakteri apa pun bersamanya. Pemeriksaan spesimen di bawah mikroskop bisa membantu dokter dalam mendiagnosis infeksi seperti pneumonia.
Cairan juga bisa ditempatkan ke dalam wadah yang berisi nutrisi khusus dan dibiarkan selama jangka waktu tertentu untuk melihat apakah bakteri tumbuh (kultur) yang merupakan cara yang lebih baik untuk mendiagnosis infeksi.
Baca juga: Bronkoskopi untuk Mendiagnosis Fistula Trakea Esofagus
Bagaimana Prosedur Bronkoskopi Dilakukan?
Bronkoskopi biasanya dilakukan di ruang prosedur di klinik atau di ruang operasi rumah sakit. Keseluruhan prosedur, mulai dari waktu persiapan sampai pemulihan, biasanya membutuhkan waktu sekitar empat jam. Bronkoskopi biasanya hanya berlangsung sekitar 30-60 menit.
- Persiapan Sebelum Prosedur
Kamu yang akan menjalani pemeriksaan bronkoskopi diminta untuk berpuasa atau tidak makan dan minum minimal 6 jam sebelum prosedur.
Sebelum dilakukan prosedur, kamu diminta untuk melepaskan pakaian dan mengenakan baju rumah sakit, serta melepaskan perhiasan atau benda lain. Lalu, dokter akan meminta kamu untuk duduk atau berbaring di atas meja prosedur dengan tangan di samping tubuh. Dokter akan memberikan obat penenang melalui pembuluh darah (intravena) agar kamu lebih rileks.
Obat mati rasa atau anestesi kemudian akan disemprotkan ke tenggorokan agar mati rasa, sehingga kamu tidak begitu merasakan sakit dan mencegah kamu tersedak dan batuk saat bronkoskop memasuki tenggorokan. Kadang-kadang anestesi bisa diberikan berupa gel yang dioleskan di hidung.
- Selama Prosedur
Kamu akan terjaga selama prosedur. Dokter akan memasukkan bronkoskop melalui hidung atau mulut yang perlahan bergerak ke bagian tenggorokan, melalui pita suara dan masuk ke saluran udara.
Kamu mungkin akan merasa sedikit tidak nyaman, tapi tidak sampai menyakitkan. Bronkoskop dilengkapi dengan lampu dan kamera kecil di ujungnya, dokter bisa melihat gambaran kondisi paru-paru melalui monitor.
Kemudian, dokter bisa mengambil sampel jaringan dan cairan dengan menggunakan alat yang melewati bronkoskop untuk diteliti lebih lanjut di laboratorium.
- Setelah Prosedur
Setelah pemeriksaan selesai, tabung akan ditarik keluar secara perlahan. Kamu akan dipantau selama beberapa jam setelah bronkoskopi. Bila dokter melakukan pengangkatan spesimen jaringan, rontgen dada bisa dilakukan untuk memeriksa komplikasi, seperti perdarahan.
Mulut dan tenggorokan mungkin masih akan terasa kebas selama beberapa jam. Kamu tidak diizinkan makan atau minum sampai mati rasa menghilang. Hal itu untuk mencegah makanan dan cairan masuk ke saluran udara dan paru-paru. Setelah itu, kamu bisa pulang di hari yang sama setelah pemeriksaan atau tinggal lebih lama di rumah sakit, tergantung kondisi kamu dan metode dokter.
Baca juga: Penyebab dan Cara Mengobati Pneumonia
Itulah pemeriksaan bronkoskopi untuk mendeteksi pneumonia. Bila kamu ingin melakukan pemeriksaan kesehatan terkait gejala pneumonia yang dialami, gunakan saja aplikasi Halodoc untuk buat janji di rumah sakit pilihan kamu. Yuk, download aplikasinya sekarang juga untuk memudahkan kamu mendapatkan solusi kesehatan terlengkap.
Referensi:
Medscape. Diakses pada 2021. Bacterial Pneumonia.
Merck Manual. Diakses pada 2021. Bronchoscopy.
Mayo Clinic. Diakses pada 2021. Bronchoscopy.
Mayo Clinic. Diakses pada 2021. Pneumonia.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan