Pembedahan untuk Mengobati Chronic Venous Insufficiency
Halodoc, Jakarta – Pembuluh darah yang ada di dalam tubuh dilengkapi dengan katup satu arah yang menjaga agar darah tetap mengalir ke arah jantung, bukan sebaliknya. Namun, seseorang yang mengidap chronic venous insufficiency (CVI) atau insufisiensi vena kronis mengalami sebaliknya. Katup pembuluh darah mereka mengalami gangguan sehingga aliran darah mengalir mundur tepatnya turun kembali ke arah kaki.
Kondisi ini juga lebih dikenal dengan sebutan varises. Insufisiensi vena kronis menyebabkan darah berkumpul di pembuluh darah bagian kaki. Seiring waktu, akan menimbulkan rasa sakit, bengkak dan perubahan kulit di kaki. Insufisiensi vena kronis juga menghasilkan luka terbuka seperti bisul di kaki pengidapnya.
Baca juga: Ketahui Penyakit Kaki yang Umum Terjadi pada Lansia
Pembedahan untuk Obati Insufisiensi Vena Kronis
Pembedahan adalah salah satu penanganan untuk mengobati insufisiensi vena kronis. Melansir dari Cleveland Clinic, opsi pembedahan untuk mengobati insufisiensi vena kronis meliputi ligasi vena, stripping vena, microlebision atau ambulatory phlebectomy, dan bypass vena. Pembedahan juga bisa dikombinasikan dengan opsi perawatan lainnya. Berikut perbedaan opsi-opsi pembedahan tersebut:
1. Ligasi Vena
Melalui ligasi vena, ahli bedah vaskular memotong dan mengikat pembuluh darah yang mengalami masalah. Sebagian besar pasien yang menjalani prosedur ini cepat pulih dalam beberapa hari dan melanjutkan aktivitas normal.
2. Stripping Vena
Stripping vena adalah operasi pengangkatan vena yang berukuran lebih besar melalui dua sayatan kecil. Stripping vena adalah prosedur yang lebih luas, sehingga pengidap insufisiensi vena kronis perlu proses pemulihan yang lebih lama yakni sekitar 10 hari. Prosedur ini dapat menyebabkan memar selama beberapa minggu pasca operasi.
3. Microincision atau Ambulatory Phlebectomy
Microincision atau ambulatory phlebectomy adalah prosedur operasi kecil di mana dokter akan membuat sayatan kecil atau menusukan jarum ke atas vena. Setelah sayatan dibuat, kait phlebectomy digunakan untuk menghilangkan masalah vena.
4. Bypass Vena
Operasi bypass vena sebenarnya mirip dengan operasi bypass jantung, hanya saja lokasinya berada di bagian kaki. Operasi bypass vena dilakukan dengan mengambil sebagian vena yang sehat untuk ditransplantasikan dari tempat lain yang bermasalah.
Prosedur ini bertujuan untuk mengubah arah aliran pembuluh darah di sekitar vena yang terkena insufisiensi vena kronis. Bypass vena sering digunakan untuk mengobati insufisiensi vena kronis yang ada di area paha atas dan hanya dalam kasus yang paling parah, ketika tidak ada pengobatan lain yang efektif.
Baca juga: 4 Penyakit Kulit yang Biasa Muncul di Kaki
Penyebab Chronic Venous Insufficiency
Dikutip dari Hopkins Medicine, berikut sejumlah kondisi yang meningkatkan risiko seseorang terkena insufisiensi vena kronis, yaitu:
- Kelebihan berat badan;
- Sedang hamil;
- Punya riwayat keluarga yang mengidap insufisiensi vena kronis sebelumnya;
- Kerusakan pada kaki akibat cedera, operasi, atau pembekuan darah sebelumnya;
- Tekanan darah tinggi di vena tungkai akibat duduk atau berdiri terlalu lama;
- Kurang olahraga;
- Merokok;
- Mengidap deep vein thrombosis, yakni penggumpalan vena di bagian dalam;
- Pembengkakan dan radang vena dekat dengan kuli (flebitis).
Jika kamu mengalami kondisi di atas dan khawatir terserang insufisiensi vena kronis, hubungi dokter melalui aplikasi Halodoc untuk mencari tahu kiat-kiat pencegahannya. Melalui aplikasi, kamu bisa menghubungi dokter kapan saja dan di mana saja via Chat, dan Voice/Video Call. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga!
Gejala Insufisiensi Vena Kronis yang Perlu Diwaspadai
Sebaiknya, kamu perlu waspada mengalami insufisiensi vena kronis apabila mendapati gejala-gejala berikut ini:
- Pembengkakan di kaki atau pergelangan kaki;
- Betis terasa kencang dan kaki terasa gatal dan sakit;
- Sakit saat berjalan dan akan menghilang saat beristirahat;
- Kulit di dekat mata kaki berubah menjadi coklat;
- Muncul bisul pada kaki;
- Kaki terasa tidak nyaman dan selalu ingin menggerakan (sindrom kaki gelisah);
- Kejang kaki atau kejang otot.
Baca juga: Waspada, Kaki Kesemutan Bisa Jadi Tanda Penyakit Ini
Gejala insufisiensi vena kronis mungkin tampak seperti kondisi kesehatan lainnya. Oleh sebab itu, sebaiknya periksakan diri lebih lanjut ketika mengalami gejala-gejala di atas. Lewat aplikasi Halodoc, kamu juga bisa membuat janji dengan dokter terlebih dahulu sebelum mengunjungi rumah sakit. Tinggal pilih dokter di rumah sakit yang tepat sesuai dengan kebutuhan kamu lewat aplikasi.
Referensi:
WebMD. Diakses pada 2020. What Is Chronic Venous Insufficiency?.
Cleveland Clinic. Diakses pada 2020. Chronic Venous Insufficiency (CVI).
Hopkins Medicine. Diakses pada 2020. Chronic Venous Insufficiency.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan