Pelecehan Seksual dengan Bius di Inggris, Apa Sebenarnya Chemsex?

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   07 Januari 2020
Pelecehan Seksual dengan Bius di Inggris, Apa Sebenarnya Chemsex?Pelecehan Seksual dengan Bius di Inggris, Apa Sebenarnya Chemsex?

Halodoc, Jakarta - Menurut berita yang beredar di berbagai media nasional, seorang warga negara Indonesia mengalami kasus pidana di Inggris. Karena kejadian tersebut, ia harus divonis penjara seumur hidup karena telah melakukan pelecehan seksual pada sejumlah pria. Ia melakukan aksinya tersebut dengan melakukan pembiusan sebelumnya.

Pelakunya adalah Reynhard Sinaga yang berusia 36 tahun dan telah menetap di Inggris sejak 2007. Orang ini melancarkan modusnya dengan cara mencari korban di klub malam. Setelah itu, ia akan mendekati dan menawarkan lebih banyak minuman beralkohol di tempat tinggalnya. Jika orang tersebut setuju dan akan langsung menuju tempat tinggalnya.

Setelah itu, dirinya akan memberikan alkohol yang telah dicampur dengan obat bius. Tidak berapa lama, korban yang mengonsumsi minuman tersebut akan tidak sadarkan diri. Umumnya, metode ini disebut juga dengan “chemsex”. Apakah yang dimaksud dengan istilah tersebut? Berikut ulasan selengkapnya!

Baca juga: Ketahui Jenis Pelecehan Seksual dan Cara Menghadapinya

Pelecehan Seksual dengan Metode Chemsex

“Chemsex” adalah istilah yang digunakan di Inggris untuk menggambarkan ketika seseorang melakukan seks dengan sengaja di bawah pengaruh obat-obatan psikoaktif. Umumnya, hal ini dilakukan pada pasangan pria dengan pria. Disebutkan setelah mengonsumsi obat tersebut, seseorang akan merasa lebih bergairah dan tanpa penghalang.

Beberapa obat-obatan yang digunakan untuk hal tersebut adalah mephedrone, gamma-hydroxybutyrate, dan methamphetamine yang telah dikristal. Kebanyakan orang yang menggunakan obat ini untuk memfasilitasi sesi seksual yang dapat berlangsung selama beberapa jam hingga hitungan hari.

Dalam kasus yang melibatkan Reynhard Sinaga, ia menggunakan GHB. Ia mencampur obat ini dengan alkohol hingga korbannya tidak sadarkan diri, barulah serangannya dilaksanakan. Memang, penyalahgunaan obat ini sangat rentan digunakan untuk pemerkosaan.

Selain tidak sadarkan diri, seseorang yang melakukan 'chemsex' juga dapat mengalami peningkatan kepercayaan diri dan menjadi petualang secara seksual. Selain itu, seseorang juga dapat mempunyai stamina yang banyak dan tahan tidak tidur selama berhari-hari. Efek buruknya adalah paranoia, halusinasi, hingga overdosis.

Memang pelecehan seksual dapat meninggalkan trauma tersendiri bagi korbannya, maka dari itu, kamu dapat berdiskusi dengan psikolog dari Halodoc untuk mengatasinya. Dengan berdiskusi, kamu dapat merasa lebih baik. Caranya mudah, kamu hanya perlu download aplikasi Halodoc di smartphone yang digunakan!

Baca juga: Wanita Harus Lakukan Hal Ini saat Alami Pelecehan Seksual

Dampak Pelecehan Seksual pada Seseorang

Korban pelecehan seksual yang dilakukan oleh Reynhard Sinaga sangat banyak, yang diperkirakan mencapai 48 orang. Pelaku pun dapat memerkosa satu orang selama beberapa kali hingga hitungan beberapa jam. Selain itu, hal tersebut pasti menyisakan dampak buruk bagi korban yang dilecehkan dengan metode 'chemsex'.

Para korban tersebut mungkin saja mengalami guncangan pada emosi dan menjadi pengalaman yang sulit dilupakan dan menyakitkan. Setiap orang dapat merespons kejadian tersebut dengan cara yang berbeda-beda. Efek trauma yang timbul juga dapat bersifat jangka pendek atau lebih lama setelah hal tersebut terjadi.

Baca juga: 5 Hal Ini Masuk Kategori Pelecehan Seksual, Apa Alasannya?

Mungkin saja terdapat efek secara fisik yang terjadi pasca pelecehan seksual, tetapi dapat sembuh segera. Hal yang berbahaya adalah efek buruk yang terjadi pada mental korban. Banyak gangguan mental yang dapat terjadi pasca terjadinya pemerkosaan. Berikut beberapa kelainan mental yang dapat terjadi:

  • Gangguan Stres Pasca-Trauma (PTSD), yaitu perasaan stres yang timbul setelah kejadian tersebut dan dapat menimbulkan beberapa hal seperti mimpi buruk, rasa cemas yang parah, dan pikiran yang tidak terkendali.

  • Depresi, memang hal yang wajar seseorang pasca pelecehan seksual akan mengalami ini. Namun, jika terjadi secara berkepanjangan, hal yang berbahaya mungkin saja sulit dihindari. Beberapa hal yang dapat terjadi adalah merasa putus asa, kehilangan minat dalam beraktivitas, hingga sedih yang tidak berhenti-henti.

  • Disosiasi, yaitu seseorang yang mengalami pasca pemerkosaan menjadi tidak dapat fokus pada pekerjaan atau aktivitas sehari-harinya. Selain itu, jiwanya seperti tidak di dalam tubuh karena tidak ada minat dan semangat lagi.

Referensi:
Priory. Diakses pada 2020. What is chemsex?
The BMJ. Diakses pada 2020. What is chemsex and why does it matter?