Pedofilia Termasuk Penyakit Kelainan Mental, Benarkah?

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   28 Mei 2019
Pedofilia Termasuk Penyakit Kelainan Mental, Benarkah?Pedofilia Termasuk Penyakit Kelainan Mental, Benarkah?

Halodoc, Jakarta - Pernah dengar soal pedofilia? Itu lho, kelainan yang umum dialami pria dewasa, yang membuatnya memiliki ketertarikan seksual terhadap anak-anak. Lalu, apakah kondisi termasuk penyakit kelainan mental?

Jawabannya, ya. Pedofilia adalah kelainan mental (tepatnya kelainan seksual), yaitu berupa nafsu atau ketertarikan seksual terhadap remaja atau anak-anak di bawah usia 14 tahun. Orang yang mengidapnya disebut pedofil. Seseorang bisa dianggap pedofil jika usianya minimal 16 tahun.

Penting untuk diketahui bahwa pedofilia adalah penyakit, bukan dosa. Tidak semua pedofil melakukan pelecehan pada anak, dan tentunya tidak semua orang yang melakukan kekerasan seksual pada anak-anak merupakan pedofil. Hampir semua pedofil adalah pria, tetapi tidak menutup kemungkinan bagi wanita mengidap pedofilia.

Baca juga: Orang Tua Wajib Waspada, Pedofilia Mengincar Anak

Bagaimana Ciri Pengidap Pedofilia?

Pedofilia biasanya terdeteksi oleh diri sendiri setelah masa puber, saat orientasi seksual seseorang terfokus pada anak-anak, bukan orang dewasa. Mereka tidak dapat menentukan orientasi seksual mereka dan kemudian merasa takut akan diri mereka sendiri.

Mereka juga sering mengalami diskriminasi sosial; sulit bagi mereka untuk terlibat dalam komunitas dan berhubungan dengan orang lain. Ini membuatnya tertarik pada anak-anak, karena mereka tergolong masih polos dan tidak menghakimi seperti orang dewasa.

Para pengidap sebenarnya menganggap gairah mereka salah dan ilegal untuk dipenuhi. Maka dari itu, mereka selalu mengontrol diri mereka sendiri dan mencari cara aman untuk memuaskan diri sendiri. Beberapa kasus dari kekerasan pada anak-anak sering melibatkan penyakit kejiwaan yang lain seperti skizofrenia dan distorsi-distorsi kognitif.

Di sisi lain, beberapa kasus kriminal pada anak sebenarnya bukan merupakan pedofilia. Pengidap dapat mengidap penyakit kejiwaan lain seperti kecemasan, depresi parah, gangguan suasana hati, dan penggunaan stimulan yang berlebihan.

Baca juga: Ciri-Ciri Pengidap Pedofilia yang Perlu Diketahui

Hal yang Membuat Seseorang Menjadi Pedofil

Penyebab pedofilia masih belum dapat diketahui dengan jelas, karena penyakit psikologis ini belum banyak dipelajari lebih lanjut. Kesulitan untuk menentukan penyebab yang pasti juga didasari oleh perbedaan karakteristik dan latar belakang pada setiap orang.

Diduga penyebab utama dari kondisi ini datang dari faktor psikologi sosial, bukan biologis. Faktor yang memengaruhi kepribadian pengidap adalah latar belakang keluarga yang tidak normal. Dilecehkan pada usia dini juga dapat menjadi penyebabnya.

Selain itu, beberapa faktor yang juga memiliki pengaruh terhadap kecenderungan pedofilia adalah:

  • IQ rendah dan ingatan jangka pendek.
  • Kurangnya white matter pada otak.
  • Kurangnya testosteron.
  • Masalah-masalah otak.

Masalah pada otak adalah penyebab yang paling diterima di antara faktor-faktor tersebut. Pada orang normal, melihat anak-anak membuat otak mereka secara spontan menghasilkan gelombang saraf untuk meningkatkan insting-insting melindungi dan menyayangi; pada pedofil, gelombang saraf tersebut terganggu dan berakibat meningkatnya gairah seksual.

Apakah pedofilia bisa disembuhkan?

Pedofilia adalah penyakit kronis. Pengobatan harus difokuskan untuk mengubah perilaku untuk jangka panjang. Pengobatannya berupa tindakan observasi dan antisipasi dari tindakan kriminal. Sekelompok dokter-dokter psikis akan dikerahkan untuk mendukung pengidap.

Baca juga: Ini 5 Cara Jauhkan Si Kecil dari Pedofilia

Pengidap terkadang akan dianjurkan untuk mengonsumsi pengobatan untuk mengurangi libido seperti medroxyprogesteron asetat, obat-obatan yang mengurangi testosteron dan penghambat serotonin. Lebih lagi, pedofil perlu pengobatan untuk kecanduan alkohol atau stimulan.

Itulah sedikit penjelasan tentang pedofilia. Jika kamu membutuhkan informasi lebih lanjut soal hal ini atau gangguan kesehatan lainnya, jangan ragu untuk mendiskusikannya dengan dokter pada aplikasi Halodoc, lewat fitur Talk to a Doctor, ya. Mudah kok, diskusi dengan dokter spesialis yang kamu inginkan dapat dilakukan melalui Chat atau Voice/Video Call.

Dapatkan juga kemudahan membeli obat menggunakan aplikasi Halodoc, kapan dan di mana saja, obatmu akan langsung diantar ke rumah dalam waktu satu jam. Yuk, download sekarang di Apps Store atau Google Play Store!