Para Wanita, Waspadai 8 Gejala Fibroid Rahim Ini
Halodoc, Jakarta – Fibroid uterus adalah pertumbuhan jaringan otot rahim yang bukan kanker. Fibroid dapat berkisar dalam jumlah dan ukuran dari satu pertumbuhan hingga beberapa pertumbuhan dan dari sangat kecil hingga besar. Sebanyak 70 hingga 80 persen dari semua wanita akan memiliki fibroid pada usia 50 tahun. Istilah medis untuk fibroid adalah leiomyoma atau mioma.
Fibroid dapat menyebabkan gejala yang sangat ringan, tidak ada sama sekali, atau gejala bisa parah. Pada wanita yang merasakan gejala, pertumbuhan fibroid rahim ini dapat menyebabkan:
-
Tekanan pada kandung kemih atau dubur
-
Sering buang air kecil
-
Sembelit dan/atau nyeri dubur
-
Nyeri punggung bawah dan/atau perut
Jika fibroid menjadi sangat besar, mereka dapat mengembungkan perut dan membuat seorang wanita terlihat hamil.
Baca juga: Kaum Hawa Perlu Tahu tentang Fibroid Rahim
Fibroid juga dapat menyebabkan perubahan pada periode wanita, termasuk:
-
Kram dan nyeri ringan hingga parah
-
Pendarahan lebih berat, terkadang dengan pembekuan darah
-
Menstruasi lebih lama atau lebih sering
-
Bercak atau berdarah antar periode
Baca juga: Muncul Tanpa Gejala, Ini 5 Cara Diagnosis Fibroid Rahim
Fibroid adalah salah satu penyebab nyeri haid yang parah, namun rasa sakit juga bisa disebabkan oleh endometriosis. Endometriosis terjadi ketika jaringan dari lapisan dalam rahim tumbuh di bagian lain tubuh atau pertumbuhan di luar rahim dan kandung kemih. Jaringan ini rusak dan berdarah selama periode menstruasi, sehingga menyebabkan jaringan parut yang menyakitkan.
Penyebab Fibroid Rahim
Penyebab pasti dari fibroid tidak diketahui. Pertumbuhan mereka telah dikaitkan dengan hormon wanita estrogen dan progesteron. Studi telah menemukan bahwa wanita yang memulai haid pada usia yang lebih muda lebih mungkin untuk mengembangkan fibroid. Meskipun mengambil hormon wanita terkait dengan fibroid, namun ini tidak termasuk penggunaan pil KB.
Ada beberapa tipe fibroid rahim, yaitu:
-
Fibroid intramural, yang paling umum, tumbuh di dinding rahim.
-
Fibroid subserosal tumbuh di bagian luar rahim. Ketika mereka tumbuh lebih besar, maka dapat menyebabkan rasa sakit, karena ukuran atau tekanan yang diberikan pada organ-organ terdekat.
-
Fibroid submukosa tumbuh tepat di bawah lapisan rahim dan dapat memadat ke dalam rongga rahim dan menyebabkan perdarahan hebat dan komplikasi yang lebih serius lainnya.
-
Fibroid bertangkai tumbuh pada batang kecil di dalam atau di luar rahim.
Baca juga: Benjolan di Perut, Ini 7 Gejala Tumor Jinak Rahim
Besar kemungkinan untuk seseorang memiliki lebih dari satu jenis fibroid. Meskipun tidak jelas mengapa wanita mengembangkan fibroid, namun beberapa wanita dengan kriteria yang dituliskan di bawah ini lebih berisiko memiliki fibroid rahim, yaitu:
-
Berusia 30 dan 40 tahun.
-
Lebih sering terjadi pada wanita kulit hitam.
-
Fibroid rahim tumbuh lebih cepat dan muncul pada usia yang lebih muda dan pada wanita kulit hitam.
-
Memiliki anggota keluarga dengan fibroid meningkatkan risiko
-
Kelebihan berat badan atau obesitas dan memiliki tekanan darah tinggi juga dapat meningkatkan risiko.
Beberapa wanita dengan fibroid yang mengalami pendarahan hebat luar biasa selama menstruasi dapat mengakibatkan anemia. Banyak kasus anemia akibat kekurangan zat besi dari periode yang ringan dan dapat diobati dengan perubahan dalam diet dan pil suplemen zat besi. Anemia yang tidak diobati dapat menyebabkan kelelahan dan kelesuan dan dalam kasus yang parah bisa menyebabkan masalah jantung.
Kalau ingin mengetahui lebih banyak mengenai tips mencegah gangguan memori di usia muda dan tua, bisa tanyakan langsung ke Halodoc. Dokter-dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik untukmu. Caranya, cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor, kamu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan