Pantangan saat Menggunakan KB IUD
“Apapun pilihan alat kontrasepsinya, tentu tujuan utamanya mencegah kehamilan. Termasuk KB IUD. Meski begitu, tetap ada pantangan yang harus kamu hindari saat memilih menggunakan KB ini.”
Halodoc, Jakarta – Disebut juga KB spiral, IUD merupakan salah satu jenis alat kontrasepsi dengan bentuk seperti huruf T. Alat ini dipasang pada bagian dalam rahim dengan tujuan untuk mencegah terjadinya kehamilan. KB spiral sendiri terdiri dari dua jenis, yaitu hormonal dan nonhormonal.
KB IUD hormonal bekerja dengan cara merilis hormon progestin ke dalam tubuh untuk membuat lendir serviks menjadi lebih kental. Mengentalnya lendir ini akan mencegah sperma melakukan pembuahan kepada sel telur. Sementara KB IUD nonhormonal dengan bentuk tembaga membantu mencegah bertemunya sel telur dan sel sperma.
Akan tetapi, perlu diketahui bahwa tidak semua wanita bisa memilih IUD sebagai alat kontrasepsi untuk mencegah kehamilan. Wanita yang sedang hamil, mengidap kanker serviks, infeksi pada panggul, dan pernah mengalami perdarahan pada vagina tidak disarankan untuk menggunakan alat kontrasepsi ini.
Baca juga: 13 Fakta Tentang Kontrasepsi IUD yang Perlu Diketahui
Tak hanya itu, wanita yang memiliki alergi dengan tembaga tidak dianjurkan untuk menggunakan KB IUD hormonal. Lalu, wanita dengan kondisi kanker payudara atau memiliki risiko tinggi mengalami kanker payudara serta penyakit hati tidak direkomendasikan menggunakan KB IUD hormonal.
Pantangan Menggunakan KB IUD yang Perlu Diketahui
Memilih menggunakan KB IUD tentu kamu perlu memperhatikan hal-hal yang menjadi pantangannya, yaitu:
- Tidak Langsung Berhubungan Intim
Sebenarnya, langsung melakukan hubungan intim setelah pemasangan KB IUD tidak masalah. Meski begitu, tak semua jenis alat kontrasepsi ini bisa langsung mencegah kehamilan. Setidaknya, tunggulah sampai 24 jam setelah pemasangan. Sementara untuk KB IUD hormonal, kamu perlu menunggu sampai 7 hari. Hingga saat itu, sebaiknya gunakan kondom saat berhubungan intim.
- Tidak Menarik Benang KB IUD
Kamu mungkin merasa ada sehelai benang yang keluar dari Miss V setelah memasang KB spiral. Tidak perlu risau karena benang itu akan memudahkan dokter atau bidan melepas alat kontrasepsi tersebut kapan pun kamu menginginkannya. Meski begitu, kamu tidak boleh menarik benang tadi karena bisa membuat posisi KB berpindah, bahkan keluar dari Miss V.
Baca juga: Kapan Waktu yang Tepat untuk Pasang KB IUD?
- Tidak Berhubungan Intim saat KB IUD bergeser
Kalau kamu tidak bisa merasakan keberadaan benang KB spiral, atau benangnya terasa lebih panjang atau lebih pendek daripada umumnya, bisa jadi posisi KB spiral bergeser. Jika ini terjadi, sebaiknya kamu tidak melakukan hubungan intim atau bisa memakai kondom untuk mencegah kehamilan.
Kamu perlu bertanya pada dokter kandungan atau membuat janji di rumah sakit terdekat untuk meletakkan KB spiral kembali ke posisinya. Kamu bisa menggunakan aplikasi Halodoc untuk memudahkan tanya jawab atau membuat janji di rumah sakit terdekat. Download saja aplikasi Halodoc di ponselmu.
Tak hanya itu, kamu yang memilih menggunakan KB spiral juga harus menjaga kebersihan tangan dan Miss V. Terlebih ketika hendak memeriksa letak benang KB IUD melalui Miss V. Kamu pun harus melakukan pemeriksaan ke dokter kandungan secara rutin guna memastikan KB spiral masih berada pada posisinya dan terpasang dengan baik.
Baca juga: Seberapa Efektif Mencegah Kehamilan dengan KB Spiral?
Apabila kamu mengalami keluhan setelah pemasangan KB spiral, ceritakan juga pada dokter, ya. Jadi, dokter bisa melakukan penanganan segera.
Referensi:
Family Doctor. Diakses pada 2021. Intrauterine Device.
WebMD. Diakses pada 2021. Birth Control And The IUD (Intrauterine Device).
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan