Pahami 5 Risiko Melakukan Keratin Rambut
“Perawatan keratin rambut menjadi solusi efektif untuk rambut kusut. Namun, ketahui pula risiko yang mungkin terjadi, termasuk rambut rontok, masalah pernapasan, iritasi pada mata, hingga reaksi alergi pada kulit.”
Halodoc, Jakarta – Melakukan perawatan keratin menjadi cara yang paling sering dilakukan untuk membuat rambut lebih lurus dan cantik. Selain itu, perawatan rambut ini juga dianggap sebagai salah satu solusi yang cukup efektif untuk mengatasi rambut susah diatur alias kusut.
Keratin sendiri adalah protein alami yang memiliki fungsi membantu membuat jaringan pada lapisan kulit luar, kuku, dan rambut. Protein satu ini juga ditemukan pada kelenjar dan organ tubuh. Keratin menjadi salah satu komposisi untuk membantu menguatkan sekaligus menjaga rambut tetap indah.
Inilah mengapa, kini banyak sekali produk perawatan rambut yang dibuat dengan tambahan keratin untuk membuat rambut tak lebih sehat, lurus, dan pastinya lebih mudah diatur. Meski demikian, kamu tetap perlu memilih produk perawatan rambut seperti sampo dan kondisioner yang tepat.
Risiko Melakukan Perawatan Keratin Rambut
Bisa dibilang, melakukan keratin rambut akan membutuhkan perawatan yang lebih banyak setelahnya. Meski menjadi solusi untuk rambut lebih lurus, kamu juga perlu tahu risiko yang mungkin terjadi ketika melakukan perawatan rambut ini, yaitu:
1. Iritasi Mata
Pastikan kamu berhati-hati ketika memakai produk perawatan rambut keratin dengan kandungan formaldehid, terutama pada area yang dekat dengan mata. Sebab, kontak langsung produk tersebut dengan mata bisa memicu munculnya jaringan parut, kornea mengalami kekeruhan, bahkan hingga kebutaan.
Bahkan, paparan formaldehida selama menjalani prosedur dengan keratin pada rambut juga dapat mengakibatkan efek samping yang ringan. Misalnya sensasi seperti terbakar, mata berair, gatal, dan kemerahan.
2. Menyebabkan Kerontokan Rambut
Risiko lain melakukan perawatan keratin rambut yang paling sering terjadi yaitu rambut yang mengalami kerontokan. Terlebih apabila kamu terlalu sering melakukan perawatan ini.
Inilah mengapa, sebaiknya kamu tidak melakukan prosedur ini ketika rambut sedang mengalami kerontokan. Selain itu, sebaiknya lakukan perawatan sekali saja dalam satu tahun.
3. Gangguan Pernapasan
Tak hanya memicu iritasi pada mata, paparan formaldehid juga memicu gangguan kesehatan pada sistem pernapasan. Paparan dalam konsentrasi yang tinggi bisa menyebabkan iritasi pada bronkus dan akumulasi cairan pada paru-paru.
Bahkan, pada konsentrasi yang lebih ringan, paparan formaldehid bisa mengakibatkan mengi, sensasi terbakar pada hidung dan paru-paru, sesak pada dada, dan batuk.
4. Efek Negatif pada Rambut untuk Jangka Panjang
Meski diklaim membuat rambut lebih lurus dan mudah ditata, pemakaian keratin dalam jangka panjang justru menimbulkan efek sebaliknya. Kombinasi antara suhu panas dan senyawa formaldehid bisa mengakibatkan rusaknya bagian batang rambut.
5. Menyebabkan Reaksi Alergi pada Kulit
Selama melakukan prosedur perawatan rambut dengan menggunakan keratin, kamu mungkin akan mengalami efek samping ringan yaitu sensasi terbakar pada kulit. Meski begitu, bagi pemilik kulit yang lebih sensitif, efek samping lain juga bisa terjadi, termasuk alergi, peradangan, dermatitis kontak, dan gatal-gatal.
Inilah mengapa, kamu tidak dianjurkan untuk melakukan perawatan terlalu sering. Apabila kamu mengalami reaksi alergi atau risiko lain ketika sedang menjalani perawatan keratin, kamu bisa tanyakan pada dokter penanganan yang tepat. Pakai aplikasi Halodoc untuk tanya jawab dengan dokter dan cek kebutuhan medis. Segera download aplikasi Halodoc di ponselmu, ya!
Referensi:
Healthline. Diakses pada 2022. What Are the Side Effects of a Keratin Treatment?
Health Shots. Diakses pada 2022. Is Keratin Treatment Really Worth The Hype? Here’s What a Dermat Has To Say.
Byrdie. Diakses pada 2022. Are Keratin Treatments Bad for You?
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan