OVT Apa Artinya? Ini Penjelasan dan Cara Mengatasinya
OVT atau overthinking bisa menghambat aktivitas sehari-hari karena rasa cemas dan khawatir yang timbul.
DAFTAR ISI
Dalam kehidupan sehari-hari, kamu mungkin pernah mendengar istilah “OVT,” tetapi OVT artinya apa?
OVT atau overthinking adalah istilah yang sering digunakan untuk menggambarkan kondisi mental saat seseorang terlalu banyak berpikir atau merenungkan suatu secara berlebihan.
Kondisi ini tidak hanya menguras energi mentalmu tetapi juga dapat memengaruhi kualitas hidup seseorang. Yuk, pahami lebih lanjut tentang kondisi ini!
OVT Artinya Apa?
OVT adalah singkatan dari overthinking, yang dalam bahasa Indonesia dapat diartikan sebagai “terlalu banyak berpikir.”
Kondisi ini merujuk pada kebiasaan memikirkan suatu masalah, keputusan, atau situasi secara berlebihan hingga menyebabkan kecemasan dan stres.
Overthinking dapat muncul dalam dua bentuk, yaitu:
1. Rumination (Mengulang Masa Lalu)
Ini adalah bentuk overthinking di mana seseorang terus-menerus memikirkan kesalahan, keputusan, atau pengalaman masa lalu.
Misalnya, seseorang yang terus bertanya-tanya, “Mengapa aku mengatakan hal itu?” atau “Bagaimana jika aku membuat keputusan yang salah?”
Lantas, apakah Overthinking Termasuk Mental Illness? Cek Faktanya di sini.
2. Worrying (Kekhawatiran tentang Masa Depan)
Bentuk ini melibatkan kecemasan yang berlebihan tentang apa yang akan terjadi di masa depan.
Pikiran seperti “Bagaimana jika hal ini tidak berhasil?” atau “Apa yang akan orang lain pikirkan tentang aku?” adalah contoh yang paling umum.
Overthinking sering kali terkait dengan gangguan kecemasan, tetapi juga dapat dialami oleh orang tanpa diagnosis kesehatan mental tertentu. Penyebabnya meliputi:
- Perfeksionisme: Keinginan untuk membuat keputusan sempurna.
- Trauma: Pengalaman masa lalu yang memengaruhi cara seseorang menghadapi masalah.
- Stres Lingkungan: Tekanan dari pekerjaan, hubungan, atau situasi kehidupan.
Pahami lebih lanjut soal Overthinking – Tanda, Penyebab, dan Cara Mengatasinya berikut ini.
Fakta Tentang Overthinking
Saat kita overthinking, otak bekerja lebih keras dari biasanya. Bagian otak yang terkait dengan memori, emosi, dan pengambilan keputusan menjadi sangat aktif. Kondisi ini dapat menyebabkan kelelahan mental dan fisik.
Sama seperti kebiasaan lainnya, overthinking juga bisa menjadi kebiasaan yang sulit diubah. Namun, dengan latihan dan teknik yang tepat, kita dapat belajar untuk mengendalikan pikiran dan mengurangi kebiasaan overthinking.
Studi Terkait Overthinking
Menurut studi yang ada dalam Journal of Social Epistemology, memahami pikiran orang lain tidak selalu membutuhkan pemikiran yang mendalam (overthinking).
Sebaliknya, interaksi langsung dengan orang lain adalah cara utama untuk mengetahui pikiran mereka.
Proses ini melibatkan keterlibatan langsung dan spontan. Nah, pemikiran yang terlalu dalam (overthinking) dapat mengganggu aliran interaksi.
Oleh karena itu, memahami bahwa pengetahuan tentang orang lain dapat diperoleh melalui pengalaman langsung.
Jadi, terlalu banyak berpikir (overthinking) dalam interaksi sosial seringkali tidak efektif.
Cara Mengatasi OVT
Meskipun OVT dapat terasa melelahkan, ada beberapa langkah yang dapat kamu lakukan untuk mengatasinya.
Berikut beberapa cara yang efektif:
1. Sadari pola pikir overthinking
Langkah pertama untuk mengatasi OVT adalah menyadari bahwa kamu sedang overthinking.
Ketika kamu mendapati dirimu terus-menerus memikirkan hal yang sama tanpa solusi, berhentilah sejenak dan tanyakan pada dirimu, “Apakah ini membantu?”
2. Alihkan perhatianmu
Kamu juga bisa melibatkan diri dalam aktivitas lain. Cara ini dapat membantu mengalihkan perhatian dari overthinking.
Beberapa aktivitas yang bisa dicoba adalah:
- Berolahraga, seperti berlari atau yoga.
- Melakukan hobi, seperti menggambar atau bermain musik.
- Menghabiskan waktu bersama teman atau keluarga.
3. Latihan mindfulness
Mindfulness adalah teknik yang melibatkan fokus pada saat ini tanpa menilai atau menghakimi.
Latihan ini dapat membantu mengurangi overthinking dengan membawa perhatianmu kembali ke apa yang sedang terjadi di sekitar.
4. Tulis pikiranmu
Menulis pikiran di jurnal dapat membantu mengurai kekhawatiran dan memberikan perspektif baru.
Tuliskan apa yang kamu pikirkan dan coba identifikasi apakah ada pola tertentu yang muncul. Jika pikiranmu masih mengganggu, ini Rekomendasi Psikolog yang Bisa Dihubungi saat Mengalami Stres.
5. Atur waktu untuk memikirkan masalah
Kamu juga bisa menetapkan waktu tertentu untuk memikirkan kekhawatiranmu, misalnya 15 menit sehari. Setelah waktu itu habis, buat komitmen untuk tidak memikirkan hal tersebut lagi.
6. Cari dukungan dari orang lain
Berbagi pikiran dengan orang yang dipercaya dapat membantu mengurangi beban mental. Teman, keluarga, atau terapis dapat memberikan sudut pandang baru yang lebih objektif.
7. Fokus pada hal yang dapat dikontrol
Overthinking sering kali melibatkan hal-hal yang di luar kendali. Alihkan fokusmu pada apa yang bisa kamu lakukan dan tinggalkan kekhawatiran tentang hal-hal yang tidak dapat kamu ubah.
8. Pertimbangkan bantuan profesional
Jika overthinking mulai memengaruhi kualitas hidupmu, jangan ragu untuk mencari bantuan dari psikolog atau konselor. Mereka dapat membantu memberikan strategi yang sesuai untuk mengelola kecemasanmu.
Itulah penjelasan seputar ovt yang perlu kamu ketahui. Jika kamu terlalu sering mengalami ovt, jangan ragu untuk bicara dengan psikolog di Halodoc.
Mereka bisa memberikan informasi dan saran yang kamu butuhkan. Jangan khawatir, psikolog di Halodoc tersedia 24 jam dan privasi kamu pasti aman terjaga.
Tunggu apa lagi? Pakai Halodoc sekarang juga!