Orangtua Wajib Tahu, Ini Jenis dan Waktu untuk Vaksin Anak
“Vaksin anak merupakan langkah efektif untuk mencegah penyakit, seperti rabies, difteri, tetanus, hepatitis, rubella, dan lain sebagainya. Jadwalnya disesuaikan berdasarkan usia dan kebutuhan mereka.”
Halodoc, Jakarta – Vaksin anak menjadi langkah efektif untuk melindungi mereka dari berbagai serangan infeksi dan penyakit. Sebagian besar jenisnya diberikan pada dia tahun pertama kehidupan anak.
Vaksin campak, gondongan, dan rubella (MMR), misalnya. Dosis pertama ketika anak menginjak usia 12 bulan atau lebih. Dosis keduanya sebelum mereka memasuki sekolah dasar (usia 4 sampai 6 tahun).
Vaksin MMR bisa diberikan bersamaan dengan vaksin VAR. VAR adalah jenis vaksin yang diberikan untuk mencegah penyakit rabies. Manfaatnya bisa bertahan selama bertahun-tahun dalam tubuh anak.
Jenis Vaksin Anak Lainnya
Beberapa jenis imunisasi anak yang direkomendasikan, antara lain:
1. Hepatitis B (HepB)
Vaksin hepatitis B adalah jenis yang berfungsi untuk membantu melindungi anak dari hepatitis B. Jadwal vaksin untuk bayi baru lahir mencakup tiga dosis vaksin HepB. Dosis pertama dalam waktu 12 jam setelah lahir.
Selanjutnya, dosis kedua pada usia 1 hingga 2 bulan, dilanjutkan dengan dosis ketiga antara usia 6 dan 18 bulan. Jadwal pemberian akan disesuaikan berdasarkan status antigen hepatitis B pada orang tua dan risiko penyakit.
2. Rotavirus (RV)
Vaksin rotavirus efektif membantu melindungi anak dari rotavirus. Ini adalah infeksi virus yang bisa menyebabkan demam, muntah, dan diare. Pemberian dilakukan dalam dua (Rotarix®) atau tiga dosis (RotaTeq®), mulai dari usia 2 bulan.
3. Difteri, tetanus, dan acellular pertussis (DTaP)
Vaksin DTaP dapat membantu melindungi anak dari difteri, tetanus, dan pertusis. Pemberiannya terbagi menjadi lima dosis, yakni saat mereka menginjak 2 bulan, 4 bulan, 6 bulan, antara usia 15 dan 18 bulan, serta antara usia 4 dan 6 tahun.
4. Haemophilus influenzae tipe b (Hib)
Vaksin Hib dapat membantu melindungi anak dari bakteri Haemophilus influenzae. Anak akan menerima tiga hingga empat dosis vaksin Hib, tergantung mereknya. Dosis pertama pada usia 2 bulan dan dosis kedua pada usia 4 bulan.
Dilanjutkan dengan dosis ketiga saat usia 6 bulan. Sementara dosis terakhir, jadwalnya ketika anak menginjak usia 12 atau 15 bulan. Variasi dalam jadwal vaksin bisa berbeda, tergantung dari masing-masing anak.
5. Konjugasi pneumokokus (PCV13)
Vaksin PCV13 dapat membantu melindungi anak dari infeksi bakteri pneumokokus, termasuk pneumonia dan meningitis. Pemberiannya adalah empat dosis vaksin, yakni pada usia 2 bulan, 4 bulan, 6 bulan, dan antara usia 12 dan 15 bulan.
6. Virus polio yang tidak aktif (IPV)
Vaksin virus polio yang tidak aktif (IPV) dapat membantu melindungi anak dari infeksi polio. Mereka akan menerima empat dosis vaksin IPV, yakni saat usia 2 bulan, 4 bulan, antara usia 6 dan 18 bulan, serta antara usia 4 dan 6 tahun.
7. Influensa
Vaksin virus influenza dapat membantu melindungi anak dari flu (influenza). Dosisnya terbagi menjadi dua, yakni usia 6 bulan dan dosis kedua 1 bulan kemudian. Prosedurnya diulang setiap tahun, sebanyak satu atau dua dosis.
9. Varisela (VAR)
Vaksin cacar air (varicella) dapat membantu melindungi anak dari cacar air. Anak anak akan menerima dua dosis vaksin varicella, yakni antara usia 12 dan 15 bulan serta antara usia 4 dan 6 tahun. Pemberian vaksin VAR dapat dikombinasikan dengan vaksin MMR (MMRV).
9. Hepatitis A (Hepa)
Vaksin hepatitis A dapat membantu melindungi anak dari hepatitis A. Ini adalah sejenis penyakit hati. Pemberian vaksinnya sebanyak dua dosis, yakni antara 12 dan 23 bulan dan enam bulan kemudian setelah pemberian vaksin pertama.
10. Virus papiloma manusia (HPV)
Vaksin HPV dapat membantu melindungi anak dari penyakit yang disebabkan oleh beberapa jenis human papillomavirus (HPV), seperti:
- Lesi serviks, vagina, dan vulva prakanker.
- Kutil kelamin.
- Kanker termasuk kanker serviks, kanker dubur, kanker penis dan kanker kepala serta leher.
Jika anak berusia lebih dari 15 tahun, mereka akan menerima vaksin HPV dalam tiga dosis. Jika dosis pertama diberikan saat 16 tahun, dosis kedua dilakukan dua bulan setelah dosis pertama. Sementara dosis terakhir, ini diberikan enam bulan setelah dosis pertama atau empat bulan setelah dosis kedua.
Silakan tanya dokter spesialis anak dan lakukan janji rumah sakit jika ingin mendiskusikan perihal prosedur pelaksanaan vaksin pada anak. Dapatkan juga informasi lain seputar kesehatan, gaya hidup dan pola hidup sehat lainnya dengan mendownload Halodoc sekarang juga.