Olahraga Saat Puasa, Lebih Baik Sebelum atau Sesudah Buka?
Halodoc, Jakarta – Apakah mungkin untuk berolahraga sambil berpuasa? Ini adalah pertanyaan umum yang sering terjadi menjelang puasa yang sering kamu dengar. Orang-orang berpikir bahwa makanan memberi mereka energi dan karenanya akan sulit untuk berpuasa dan berolahraga pada saat yang sama. Lantas mana yang paling baik, berolahraga sebelum atau sesudah buka?
Sejatinya ketika makan, insulin naik memberitahu tubuh untuk segera menggunakan sebagian energi makanan itu. Sisanya disimpan sebagai gula (glikogen di hati). Setelah simpanan glikogen penuh, maka hati memproduksi lemak (De Novo Lipogenesis).
Protein diet dipecah menjadi asam amino komponen. Beberapa digunakan untuk memperbaiki protein, tapi kelebihan asam amino diubah menjadi glukosa. Lemak diet diserap langsung oleh usus. Itu tidak mengalami transformasi lebih lanjut dan disimpan sebagai lemak.
Tindakan utama insulin adalah menghambat lipolisis. Ini berarti menghambat pembakaran lemak. Banjir glukosa yang masuk dari makanan dikirim ke seluruh tubuh untuk digunakan sebagai energi.
Baca juga: 5 Tips Olahraga Saat Puasa
Yang terjadi ketika puasa adalah prosesnya terbalik. Pertama, tubuh membakar gula yang disimpan, lalu membakar lemak yang tersimpan. Selama puasa, kamu membakar energi dari makanan yang disimpan (gula dan lemak).
Jumlah energi yang digunakan oleh dan tersedia untuk tubuh tetap sama. Tingkat metabolisme basal tetap sama. Ini adalah energi dasar yang digunakan untuk organ vital, pernapasan, fungsi jantung, dan lain-lain. Makan tidak meningkatkan metabolisme basal kecuali untuk jumlah kecil yang digunakan untuk mencerna makanan itu sendiri (efek thermic dari makanan).
Jika kamu berolahraga saat puasa, tubuh akan mulai dengan membakar gula. Glikogen adalah molekul yang terdiri dari banyak gula yang disatukan. Ketika tiba saatnya menggunakannya untuk energi, hati mulai memutuskan semua rantai untuk melepaskan molekul gula individu yang sekarang dapat digunakan untuk energi.
Sebelum atau Sesudah Buka?
Apakah berolahraga dalam keadaan puasa membantu menurunkan berat badan? Gagasan ini berasal dari teori bahwa tanpa bahan bakar, tubuh akan menarik dari cadangan energi, an lebih bergantung pada pemanfaatan lemak yang tersimpan.
Baca juga: Turunkan Berat Badan saat Puasa, Coba 5 Olahraga Ini
Ini adalah teori yang menjanjikan bahwa ketika berolahraga dalam keadaan berpuasa, asam lemak bebas digunakan lebih efisien sebagai sumber bahan bakar. Dalam keadaan berpuasa, ada pemanfaatan lemak yang lebih besar sebagai bahan bakar yang dapat berdampak positif pada penurunan berat badan.
Namun, ada yang mengatakan jenis pelatihan ini dapat menyebabkan kerusakan massa otot, yang berarti penurunan berat badan tidak terjadi pada peningkatan jaringan lemak yang diinginkan dan penurunan jaringan lemak.
Masalah lain adalah jika dilakukan saat puasa, kortisol (hormon stres yang meningkat selama puasa semalam) tetap meningkat secara kronis, yang dikenal untuk mempromosikan penyimpanan lemak perut.
Selain itu, tubuh yang membutuhkan kalori dapat mengalami kelaparan dan menurunkan metabolisme untuk menghemat energi saat bahan bakar langka. Para peneliti menemukan bahwa ketika karbohidrat dicerna sebelum latihan, tubuh meningkatkan pemanfaatan karbohidrat yang baru saja dikonsumsi serta karbohidrat yang disimpan.
Berolahraga dalam keadaan berpuasa dapat membuat upaya terasa lebih sulit, bahkan jika tidak, yang dapat menyebabkan berkurangnya upaya selama latihan dan lebih sedikit kalori yang terbakar secara keseluruhan. Namun, latihan saat puasa bisa lebih bermanfaat dalam meningkatkan kehilangan lemak yang berdampak positif pada hasil penurunan berat badan.
Baca juga: Inilah Kesalahan yang Sering Dilakukan Ketika Berolahraga saat Puasa
Ketika olahraga dilakukan untuk meningkatkan kinerja, diperkirakan bahwa menyelesaikan pelatihan dalam keadaan glikogen rendah mempromosikan adaptasi yang memungkinkan tubuh berkinerja lebih baik.
Pelatihan dalam keadaan berpuasa dapat meningkatkan aktivitas enzim yang terlibat dalam metabolisme energi dan pembentukan mitokondria. Adaptasi ini dianggap meningkatkan kinerja. Namun, sementara adaptasi ini dapat terjadi, penelitian belum menunjukkan adaptasi tersebut diterjemahkan ke dalam peningkatan kinerja.
Seperti yang disebutkan sebelumnya, peningkatan kerusakan jaringan otot dapat menyebabkan penurunan kinerja, terutama dalam aktivitas kekuatan dan kekuatan. Jika pelatihan dalam kondisi yang tidak dipersiapkan membuat kamu merasa lelah dan terlalu kehabisan tenaga.
Semua orang memiliki sistem tubuh yang berbeda-beda. Ada beberapa pilihan yang bisa kamu lakukan tergantung kenyamanan tubuh. Olahraga sebelum sahur, sebelum berbuka ataupun setelah berbuka. Pastinya, ketika kamu berolahraga dalam rentang puasa sangat tidak disarankan, karena dapat menyebabkan dehidrasi dan kelemahan tubuh.
Kalau ingin tahu lebih banyak mengenai waktu dan durasi olahraga yang disarankan saat puasa, bisa tanyakan langsung ke Halodoc. Dokter-dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik untukmu. Caranya, cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Talk to A Doctor, kamu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan