Obesitas Lebih Berisiko Terkena Asam Urat?
Halodoc, Jakarta - Kelebihan berat badan memang selalu dikaitkan dengan buruknya pola hidup dan pola makan. Tidak hanya itu, masalah satu ini juga sangat erat hubungannya dengan berbagai masalah kesehatan tubuh yang terbilang fatal, seperti kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi, jantung, hingga stroke. Namun, benarkah orang-orang yang mengidap obesitas juga rentan terkena penyakit asam urat?
Hubungan Obesitas dan Asam Urat
Ternyata, masalah obesitas tidak secara langsung meningkatkan risiko terjadinya penyakit asam urat. Namun, keduanya memang memiliki keterkaitan yang terjadi, karena proses yang disebut sindrom metabolik. Pasalnya, sindrom ini benar-benar memberikan pengaruh yang signifikan kepada pengidap obesitas. Inilah yang mendasari atau menjadi pemicu dari terjadinya asam urat pada orang-orang dengan kondisi berat badan berlebih.
Sindrom metabolik sendiri merupakan kondisi yang terjadi pada tubuh yang ditandai dengan terjadinya kelebihan berat badan serta masalah pada tekanan darah, kadar gula dalam darah, juga kadar lemak di dalam tubuh. Kebiasaan tidak sehat, seperti merokok, malas berolahraga, dan konsumsi alkohol dalam jumlah berlebih disinyalir menjadi pemicu utama terjadinya masalah sindrom metabolik ini.
Baca juga: Obesitas pada Remaja Bisa Sebabkan Masalah Mental
Sayangnya, kehadiran sindrom metabolik pada tubuh ini sering tidak disadari oleh pengidapnya. Oleh karena itu, kamu harus rutin melakukan pengecekan kesehatan, termasuk mengecek dan mengukur lingkar pinggang serta melakukan pemeriksaan tekanan darah, kadar lemak, dan kadar gula darah. Kalau kamu tidak sempat ke lab, kamu bisa menggunakan aplikasi Halodoc dan memilih menu layanan Cek Lab. Jadi, tidak ada lagi alasan tidak sempat, karena sehat itu penting diperhatikan.
American Heart Association atau AHA mengatakan bahwa seseorang dinyatakan positif mengalami sindrom metabolik apabila di dalam tubuhnya ditemukan lima kondisi, yaitu:
-
Mengonsumsi obat diabetes atau memiliki kadar gula darah puasa sama dengan atau lebih dari 100 md/dL.
-
Memiliki tekanan darah sama dengan atau lebih dari 130/85 mmHg atau sedang berada dalam kondisi mengonsumsi obat penurun tekanan darah.
-
Memiliki kadar trigliserida dalam tubuh sama dengan atau lebih dari 150 mg/dL.
-
Memiliki kadar kolesterol sama dengan atau lebih dari 40 mg/dL untuk pria dan sama dengan atau lebih dari 50 mg/dL untuk wanita.
-
Memiliki lingkar pinggang sama dengan atau lebih dari 90 sentimeter untuk pria dan sama dengan atau lebih dari 80 sentimeter untuk wanita.
Baca juga: Ini Bedanya Rematik dan Asam Urat, Penyakit yang Bikin Nyeri Sendi
Mengenali Gejala Asam Urat
Asam urat merupakan penyakit degeneratif yang biasanya menyerang bagian persendian. Masalah kesehatan tubuh ini terjadi karena adanya peningkatan kadar asam urat di dalam tubuh, sehingga muncul penumpukan kristal monosodium urat pada bagian sendi dan jaringan. Biasanya, gejala asam urat yang sering muncul ketika penyakit ini menyerang termasuk:
-
Nyeri sendi hebat dan berkepanjangan yang biasanya terjadi pada jari kaki (terutama pada bagian ibu jari), mata kaki, lutut, dan pergelangan tangan.
-
Terjadi pembengkakan pada area sendi yang terinfeksi yang terjadi karena dampak dari peradangan pada sendi.
-
Sendi menjadi kaku, sehingga mengakibatkan terbatasnya pergerakan.
-
Terjadi perubahan bentuk sendi jika asam urat tidak segera ditangani.
Oleh karena memiliki keterkaitan antara obesitas dan asam urat, sudah sepantasnya bagi kamu untuk selalu menjaga berat badan dan menghindari terjadinya obesitas. Jaga pola makan, utamakan makanan yang bergizi, serta pastikan kamu aktif bergerak dan rutin berolahraga. Dengan begitu, obesitas pun tidak terjadi dan masalah asam urat bisa dihindari.
Baca juga: Alasan Pengidap Asam Urat Pantang Makan Tahu dan Tempe
Referensi:
WebMD. Diakses pada 2019. The Impact of Weight on Your Body.
NHS Choices UK. Diakses pada 2019. Obesity.
American Cancer Society. Diakses pada 2019. Excess Body Weight: A Major Health Issues in America.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan