Nyeri Perut Tak Tertahankan, Ini 3 Faktor Penyebab Kolik Abdomen
“Nyeri perut yang tak tertahankan dapat terjadi karena banyak kondisi, salah satunya adalah kolik abdomen. Artikel ini membahas tentang faktor penyebab kolik regio abdomen yang perlu dipahami untuk mendapatkan penanganan yang tepat.”
Halodoc, Jakarta – Kolik pada regio abdomen adalah sensasi tidak nyaman pada perut, terutama antara tulang rusuk dan panggul. Gangguan ini dapat terjadi karena masalah pada organ perut atau organ lain dalam tubuh.
Rasa sakit perut dapat muncul karena sumbatan atau peradangan yang memengaruhi organ perut, seperti lambung, ginjal, dan organ lainnya. Gejalanya dapat berupa sensasi terbakar, kram, nyeri yang tajam, dan lain-lain.
Guna mengobati kolik abdomen dengan tepat, perlu pemeriksaan oleh dokter. Hal ini akan memungkinkan pemilihan tindakan yang paling efektif sehingga masalah yang ada dapat tertangani dengan benar. Namun, tahukah kamu apa saja kondisi yang bisa menyebabkan kolik pada regio abdomen atau perut?
Apa yang Menyebabkan Nyeri Kolik di Perut?
Sebagian besar penyebab gangguan perut ini bersifat sementara dan tidak berbahaya. Beberapa di antaranya adalah:
1. Gangguan pencernaan
Rasa sakit perut yang muncul setelah makan dapat terjadi karena masalah pencernaan seperti:
- Gangguan pencernaan.
- Sembelit.
- Diare.
- Alergi dan intoleransi makanan.
- Keracunan makanan.
2. Peradangan
Iritasi atau infeksi yang menyerang regio abdomen atau perut dapat menyebabkan peradangan sementara, seperti:
- Gastroenteritis.
- Penyakit ulkus peptikum.
- Penyakit maag (GERD).
- Infeksi saluran kemih.
3. Siklus reproduksi wanita
Sementara itu, pada wanita, rasa sakit perut bisa muncul sesekali akibat kram haid atau nyeri ovulasi. Selain itu, ada beberapa penyebab kolik abdomen yang menunjukkan masalah yang lebih serius. Rasa sakit yang muncul pada area atau regio abdomen yang berbeda menandakan organ yang terganggu. Berikut penjelasannya:
Kuadran kanan atas
Rasa sakit perut pada regio abdomen kuadran kanan atas kemungkinan terkait dengan penyakit hati, kandung empedu, dan bahkan ginjal, seperti:
- Hepatitis.
- Batu empedu.
- Kanker hati.
- Kanker kandung empedu.
- Infeksi ginjal.
- Batu ginjal.
- Ulkus duodenum.
Kuadran kiri atas
Selain itu, kolik perut pada regio abdomen kuadran kiri atas bisa terjadi karena beberapa masalah medis berikut ini.
- Pankreatitis.
- Kanker pankreas.
- Sakit maag.
- Refluks empedu.
- Kanker perut.
- Infeksi ginjal.
- Batu ginjal.
- Angina.
- Serangan jantung.
- Radang paru-paru.
Kuadran kiri bawah
Rasa sakit yang terkait dengan kolik pada regio abdomen ini sering berhubungan dengan divertikulosis dan divertikulitis pada usus besar. Meski divertikula dapat terjadi pada seluruh usus besar, risiko gangguan lebih tinggi pada bagian kiri bawah.
Kuadran kanan bawah
Terakhir, rasa sakit pada perut area kanan bawah kemungkinan berhubungan dengan usus buntu. Kondisi ini bisa terjadi karena peradangan usus buntu, atau lebih serius, kanker usus buntu.
Catat, Ini Dokter yang Spesialis untuk Perawatan Kolik Abdomen.
Apa Beda Kolik Regio Abdomen dengan Nyeri Perut Biasa?
Terkadang, gejala kolik abdomen mungkin mirip dengan kram atau nyeri perut pada umumnya. Namun, sebenarnya keduanya adalah kondisi yang berbeda. Nyeri perut biasa umumnya akan mereda dengan sendirinya dalam beberapa waktu atau setelah kamu mengonsumsi obat.
Sementara itu, sebagian besar kasus kolik regio abdomen sering muncul secara mendadak, bahkan tidak kunjung membaik meski telah mengonsumsi obat. Selain itu, apa yang menjadi penyebab masalah kesehatan ini bisa beragam, sehingga perlu pemeriksaan medis langsung oleh dokter.
Dokter tentunya akan melakukan pemeriksaan fisik dan penunjang supaya bisa mendapatkan diagnosis yang akurat, termasuk mengetahui apa yang menjadi penyebab kolik abdomen. Pemeriksaan termasuk tes urine, darah, hingga radiologi seperti USG, CT scan perut, rontgen, dan pemeriksaan abdomen polos. Kamu bisa baca artikel Pemeriksaan Abdomen Polos (Perut) untuk informasi lengkapnya.
Jadi, apabila kamu kerap mengalami nyeri perut yang tidak membaik meski telah minum obat, segera lakukan pemeriksaan ke dokter untuk mendapatkan penanganan sedini mungkin. Penanganan dini dapat membantu mencegah komplikasi yang berbahaya.
Referensi:
Cleveland Clinic. Diakses pada 2022. Abdominal Pain.
Web MD. Diakses pada 2022. Abdominal Pain.
Diperbarui pada 2 Juni 2023.