Nyeri Otot pada Wajah Bisa Jadi Gejala Hipoparatiroid
Halodoc, Jakarta - Otot adalah salah satu bagian tubuh yang cukup penting untuk tubuh. Bagian dari daging manusia tersebut berguna untuk membantu tubuh agar dapat bergerak. Saat terlalu sering digunakan, otot dapat mengalami peradangan sehingga terasa nyeri. Biasanya, nyeri otot terjadi pada tangan dan kaki seseorang. Namun, bagaimana jika gangguan tersebut terjadi di wajah?
Memang sangat jarang seseorang merasakan nyeri di wajah. Jika kamu mengalaminya, mungkin saja hal tersebut disebabkan oleh hipoparatiroid. Penyakit ini bukan termasuk sesuatu yang berbahaya apabila ditemukan saat awal menyerang. Berikut adalah pembahasan lebih lengkap terkait gangguan hipoparatiroid yang dapat menyebabkan nyeri wajah!
Baca juga: Jarang Terjadi, Kenali 8 Gejala Hipoparatiroid
Hipoparatiroid Dapat Sebabkan Nyeri Otot Wajah
Hipoparatiroid adalah penyakit langka yang terjadi saat tubuh memproduksi hormon paratiroid (PTH) dengan kadar yang sangat rendah secara abnormal. Hormon paratiroid mempunyai peran penting pada tubuh untuk mengatur dan menjaga keseimbangan kalsium dan fosfor di dalam tubuh. Kedua mineral tersebut sangat diperlukan oleh tubuh, terutama untuk menjaga kepadatan tulang.
Seseorang yang mengidap hipoparatiroid, salah satu penyebabnya adalah kelenjar paratiroid yang tidak ditemukan pada tubuhnya saat lahir atau gagal berfungsi dengan baik yang belum diketahui penyebabnya. Anak yang mengidap masalah pada kelenjar paratiroid ini dapat mengalami beberapa gejala sebelum usianya 10 tahun, walaupun dapat timbul ketika usianya di atas angka tersebut.
Namun, benarkah jika gangguan hipoparatiroid dapat sebabkan nyeri pada wajah?
Faktanya, rasa nyeri yang timbul akibat gangguan tersebut bukan hanya terjadi di wajah, tetapi juga pada lengan, tangan, tenggorokan, hingga kaki. Gangguan nyeri pada wajah itu disebut juga dengan tetani. Hal tersebut disebabkan rendahnya kadar kalsium di dalam tubuh. Selain nyeri, pengidapnya juga dapat mengalami kram otot atau ketegangan hingga kesemutan pada bibir atau jari.
Selain tetani, beberapa gejala yang dapat timbul lainnya saat seseorang mengidap hipoparatiroid, yaitu:
- Rambut rontok.
- Kulit yang kerap terasa kering.
- Infeksi jamur (kandidiasis) yang dapat terjadi pada kuku jari tangan, kuku kaki, kulit, hingga vagina.
- Perkembangan gigi yang buruk juga dapat terjadi ketika menyerang anak-anak.
- Keterbelakangan mental.
Seseorang yang kerap mengalami gangguan nyeri tersebut dapat berkembang menjadi sesuatu yang lebih fatal. Beberapa gejala yang jarang, tetapi dapat terjadi adalah kejang pada tubuh. Saat kejang tersebut terjadi dalam waktu yang lama, tingkat kesadaran dapat tertekan sehingga menyebabkan pingsan.
Selain itu, jika kamu masih memiliki pertanyaan terkait gangguan hipoparatiroid, dokter dari Halodoc siap memberikan penjelasan dengan lengkap. Kamu dapat menggunakan fitur Chat atau Voice/Video Call, pada aplikasi Halodoc untuk memudahkan interaksi dengan ahli medis. Maka dari itu, download aplikasinya sekarang juga!
Baca juga: Pola Makan Sehat untuk Pengidap Hipoparatiroid
Cara Mendiagnosis Hipoparatiroid
Awalnya, dokter akan menanyakan terkait kedutan atau kejang yang terjadi pada otot tanpa penyebab yang jelas. Selain itu, beberapa gejala lainnya mungkin terjadi secara bersamaan, seperti kulit kering, rambut rontok, hingga infeksi jamur. Jika terjadi pada anak-anak, dokter akan bertanya terkait perkembangan gigi dan perkembangan atau pertumbuhan tubuhnya.
Jika kamu mengalami gejala tersebut, terutama jika nyeri otot terjadi di wajah, pemeriksaan terkait hipoparatiroid akan dilakukan. Beberapa pemeriksaan yang umum dilakukan adalah tes darah yang berguna untuk mengukur kadar hormon paratiroid di dalam tubuh, bersamaan dengan kadar kalsium dan fosfor.
Baca juga: Ini Efeknya Tubuh Kekurangan Paratiroid
Itulah pembahasan mengenai gangguan hipoparatiroid yang dapat sebabkan nyeri otot pada wajah. Jika kamu mengalami gejala tersebut, ada baiknya untuk segera melakukan pemeriksaan. Penyakit ini dapat dengan mudah diatasi jika terdeteksi pada tahap awal.
Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Hypoparathyroidism.
Harvard Health Publishing. Diakses pada 2020. Hypoparathyroidism.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan