Nyeri Belakang Leher Bisa Menjadi Tanda Hipertensi
Halodoc, Jakarta – Buat kamu pencinta drama Korea, pasti sudah tidak asing dengan adegan orang yang memegang bagian belakang lehernya saat mereka marah atau kesal, yang menunjukkan bahwa tekanan darah mereka naik. Namun, benarkah nyeri di bagian belakang leher bisa menjadi tanda hipertensi?
Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah kondisi umum yang terjadi ketika darah mengalir ke dinding pembuluh darah dengan kekuatan yang cukup tinggi, sehingga pada akhirnya menyebabkan masalah kesehatan serius, seperti penyakit jantung.
Hipertensi biasanya berkembang selama bertahun-tahun dan bisa tidak menimbulkan gejala apapun. Untungnya, kondisi tersebut bisa dideteksi dengan mudah. Oleh karena itu, penting untuk memeriksa tekanan darah secara teratur dan mewaspadai gejala hipertensi.
Baca juga: Perlu Tahu, Ini Jenis-Jenis Hipertensi
Hubungan Antara Nyeri Belakang Leher dengan Hipertensi
Benar bahwa nyeri leher yang tidak kunjung hilang mungkin bisa menjadi pertanda bahwa tekanan darah kamu tinggi.
Melansir dari laman Science Daily, para ilmuwan di Universitas Leeds menemukan bahwa otot leher memainkan peran penting dalam memengaruhi wilayah otak yang mengontrol fungsi tubuh yang berjalan secara alami tanpa perlu dipikirkan, seperti pernapasan dan tekanan darah.
Tim peneliti tersebut juga berpendapat bahwa sinyal saraf dari leher memainkan peran kunci dalam memastikan suplai darah yang cukup ke otak saat kita mengubah postur tubuh, seperti dari berbaring menjadi berdiri.
Bila leher terasa sakit, hal itu bisa berarti sistem sinyal antara leher dan otak tidak berfungsi dengan baik. Bila sistem persinyalan tersebut gagal, hal itu bisa menjadi salah satu gejala tekanan darah tinggi.
Namun, kebanyakan orang dengan tekanan darah tinggi tidak mengalami tanda atau gejala, bahkan ketika pembacaan tekanan darah mereka sudah berada di tingkat yang sangat tinggi. Itulah mengapa hipertensi sering dijuluki “silent killer”.
Beberapa orang dengan tekanan darah tinggi mungkin mengalami sakit kepala, sesak napas atau mimisan. Namun, gejala tersebut tidak spesifik menandakan hipertensi dan biasanya tidak terjadi sampai tekanan darah tinggi sudah mencapai tahap yang parah atau mengancam jiwa.
Baca juga: 5 Tanda Orang yang Berpotensi Terkena Hipertensi
Penyebab Nyeri Belakang Leher
Tidak selalu pertanda hipertensi, ada sejumlah kondisi yang bisa menyebabkan nyeri belakang leher. Hal ini karena leher adalah bagian tubuh yang fleksibel dan berfungsi untuk menopang berat kepala kamu, sehingga rentan mengalami cedera atau kondisi yang dapat menyebabkan nyeri dan membatasi gerak.
Berikut ini kemungkinan penyebab nyeri belakang leher lainnya, selain hipertensi:
- Ketegangan Otot
Penggunaan berlebihan, seperti terlalu lama di depan komputer atau smartphone, seringkali memicu ketegangan otot. Bahkan hal-hal kecil, seperti membaca di tempat tidur atau menggertakan gigi juga dapat membuat otot leher tegang.
- Sendi yang Sudah Usang
Sama seperti sendi lain di tubuh, sendi leher juga bisa aus seiring bertambahnya usia. Osteoarthritis menyebabkan bantalan (tulang rawan) di antara tulang kamu memburuk. Tubuh kemudian membentuk taji tulang yang memengaruhi gerak sendi dan menyebabkan nyeri.
- Kompresi Saraf
Disk yang mengalami hernia atau taji tulang di tulang belakang leher dapat menekan saraf yang bercabang dari sumsum tulang belakang, sehingga menyebabkan nyeri belakang leher.
- Cedera
Saat kepala tersentak ke belakang dan kemudian ke depan bisa menyebabkan cedera whiplash, yang meregangkan jaringan lunak leher.
- Penyakit
Penyakit yang lebih sering menyebabkan nyeri leher adalah rheumatoid arthritis, meningitis atau kanker.
Nah, itulah penjelasan mengenai nyeri belakang leher yang bisa jadi tanda hipertensi. Bila kamu berusia 40 tahun atau lebih, atau berusia 18-39 tahun dengan risiko tinggi hipertensi, dan sering mengalami nyeri di belakang leher, segera kunjungi dokter untuk memeriksakan tekanan darah.
Baca juga: Nyeri Leher Bagian Belakang? Begini Cara Mengatasinya
Sekarang, kamu juga bisa melakukan pemeriksaan kesehatan di rumah dengan menggunakan fitur Get a Lab Test di aplikasi Halodoc, lho. Jadi, tunggu apa lagi? Download Halodoc untuk memudahkan kamu mendapatkan solusi kesehatan terlengkap.