Nyeri Akibat Amenorrhea, Perlukah Minum Obat?

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   25 Juni 2020
Nyeri Akibat Amenorrhea, Perlukah Minum Obat?Nyeri Akibat Amenorrhea, Perlukah Minum Obat?

Halodoc, Jakarta – Perlu tidaknya minum obat ataupun pemilihan perawatan sebenarnya tergantung apa penyebab amenorrhea. Dalam beberapa kasus, pil kontrasepsi atau terapi hormon lainnya dapat memulai kembali siklus menstruasi yang terhenti. 

Sedangkan amenorrhea yang disebabkan oleh gangguan tiroid atau hipofisis, dapat diobati dengan obat-obatan. Jika tumor atau penyumbatan struktural menyebabkan masalah, pembedahan mungkin diperlukan. Informasi selengkapnya mengenai amenorrhea bisa diperoleh di sini!

Perawatan dan Penanganan Amenorrhea

Menurut data kesehatan yang dipublikasikan oleh US Department of Health and Human Services, menyebutkan kalau penanganan amenorrhea bisa dilakukan melalui perubahan pola gaya hidup, terutama bila kamu mengalami nyeri akibat kondisi ini. Lantas, perubahan pola hidup seperti apa yang bisa dilakukan? 

Baca juga: Datang Bulan 3 Bulan Sekali, Normal atau Tidak?

  1. Manajemen Berat Badan

Kelebihan berat badan atau sangat kurus dapat memengaruhi siklus menstruasi. Mempertahankan berat badan yang sehat seringkali membantu menyeimbangkan kadar hormon dan mengembalikan siklus menstruasi.

  1. Mengelola Stres

Apa saja yang memicu kamu mengalami stres? Cobalah renungkan kira-kira apa yang membuat kamu stres dan hindari hal-hal tersebut. Jika kamu tidak dapat mengurangi stres sendiri, mintalah bantuan dari keluarga, teman, ataupun bantuan profesional kesehatan. 

Jika kamu sedang mengalami stres, serta butuh saran dan informasi lebih detail mengenai kesehatan mental, bisa ditanyakan lewat aplikasi Halodoc. Dokter ataupun psikolog yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik untukmu. Caranya, cukup download Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor kamu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat, kapan dan di mana saja tanpa perlu ke luar rumah.

  1. Tingkat Aktivitas Fisik

Kamu mungkin perlu mengubah atau menyesuaikan tingkat aktivitas fisik yang dilakoni untuk membantu memulai kembali siklus menstruasi. Bicaralah dengan penyedia layanan kesehatan aktivitas fisik seperti apa yang tepat dilakoni untuk mengembalikan siklus menstruasi.

Waspadai perubahan dalam siklus menstruasi dan tanyakan kepada penyedia layanan kesehatan jika ada masalah kesehatan yang signifikan. Mencatat tanggal menstruasi, berapa lama berlangsung, dan masalah yang dialami atau keluhan yang kamu rasakan di tiap bulannya dapat membantumu memberikan informasi yang diperlukan kepada petugas medis. 

Meredakan Nyeri Haid

Nyeri haid adalah kondisi yang biasa dialami selama masa menstruasi. Selama haid, rahim berkontraksi yang artinya meremas atau mengalami kram. Ini membuat lapisan dari dinding rahim keluar dan luruh. Kram pada rahim dapat membantu darah menstruasi mengalir keluar dari vagina.

Baca juga: Cara Mengatasi Sakit Pinggang saat Haid

Kebanyakan orang mengalami kram selama periode. Mulai dari merasakan sakit di perut bagian bawah sampai nyeri di pinggang. Ada beberapa cara untuk meredakan nyeri haid, berikut ini rekomendasinya:

  1. Obat pereda nyeri seperti ibuprofen (Advil), naproxen (Aleve), atau acetaminophen (Tylenol). Selalu ikuti instruksi pada botol. Bicarakan dengan dokter sebelum minum obat penghilang rasa sakit jika kamu memiliki alergi terhadap aspirin atau asma parah.
  2. Olahraga

Olahraga yoga, pilates, ataupun meditasi dapat membantu kamu meringankan nyeri haid secara signifikan.

  1. Mengompres 

Letakkan bantalan pemanas di perut atau punggung bagian bawah.

  1. Mandi air panas

Air panas dapat melancarkan peredaran darah dan mengurangi kram akibat sirkulasi darah yang terhambat.

  1. Mengalami orgasme (sendiri atau bersama pasangan).
  2. Istirahat Cukup

Istirahat cukup dapat membantu meredakan gejala nyeri haid. Supaya lebih nyaman, kamu bisa menempatkan bantal di bawah kaki.

  1. Mengonsumsi vitamin

Vitamin dan herbal tertentu seperti vitamin B1, minyak ikan, jahe, seng sulfat, ataupun makanan yang mengandung zat-zat penting ini sangat direkomendasikan.

Referensi:
Planned Parenthood. Diakses pada 2020. What can I do about cramps and PMS?
Better Health Channel. Diakses pada 2020. Menstruation - pain (dysmenorrhoea).
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Amenorrhea.